18. Pedekate sama camer

329 40 7
                                    

.
.
Luna vs Alex
.
.
Happy reading

   Sudah beberapa kali Alex melirik  Luna lewat spion motornya, dia sadar semenjak pulang dari Caffe tadi Luna tiba-tiba diam tanpa sebab.

Dengan lembut  Alex mengusap tangan Luna yang melingkar di pinggangnya, Luna yang bersandar di punggung Alex hanya diam tak merespon. Untuk saat ini Alex tak mau bertanya dia akan memberi waktu Luna sampai suasana hatinya baik.

"Hey udah sampai,"panggil Alex, yang langsung menyadarkan Luna, dan langsung merespon turun dari motor Alex.

"Ah iya, makasih ya Lex,"ucap Luna dengan senyumnya.

Alex membalas dengan senyuman manisnya,lalu mengusap rambut panjang Luna,"Sama-sama, istirahat ya."

Luna menggangguk,"Gue masuk ya,"pamit Luna, yang lama berjalan meninggalkan Alex.

Saat Luna masuk rumah, sudah di sambut dengan tatapan Venus yang kini duduk di ruang tamu.

"Kok baru balik?"

Luna yang sedang tidak mood langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa tepat di samping Venus.

"Iya baru selesai nongkrong sama yang lain."

"Abang liat kamu makin deket aja tuh sama geng nya si Alex,"kata Venus seakan mengintrogasi.

Luna langsung kembali duduk tegap dan menatap Abang nya dengan tatapan tajamnya,"Abang mata-matain aku ya?"

"Ya kamu yang bilang abis nongkrong."

"Emang aku bilang sama siapanya?" Tanya Luna, yang terus menyudutkan abangnya itu.

"Kenapa kamu kaya ngintrogasi begini?"

"Lagian Abang mencurigakan."

Venus menghela napasnya,"Gak usah mikir macem-macem, Abang cuma mau jagain kamu."

Luna terdiam, dia sudah cukup paham dengan ucapan abangnya itu.

"Ke kamar gih istirahat,"titah Venus.

Luna mengangguk lalu pergi ke kamarnya.

Venus menatap kosong punggung Luna,
Yang semakin menjauh dari pandangannya. Dia menarik napas dan menghembuskam perlahan, lalu langsung mengambil handphonenya di atas meja, lalu mencari kontak salah satu yang ada di handphonenya.

"Hallo  tadi adek gue ketemu siapa aja selain temen sekolahnya?"

"...."

Tatapan Venus nampak serius saat mendengar penjelasan orang di sebrang telepon sana.

***

Setelah selesai dengan kegiatan bersih-bersihnya, Luna mengistirahatkan badannya yang lelah. tatapannya mengarah ke langit-langit, dia masih ingat kejadian tadi yang membuatnya gelisah.

Flashback.

Mata Luna semakin dia tajamkan, demi meyakinkan lagi siapa orang yang di lihatnya itu. Orang itu sedang membayar pesanan di kasir, luna hanya bisa melihat orang itu dari sisi samping tapi perasaan Luna mulai tak karuan.

PUTAR WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang