34. Seakan melepaskan

128 13 4
                                    


.
.
Alex vs Luna
.
.
Happy reading

Setelah kejadian tadi, Luna tak lagi bertemu dengan Alex. Dia sempat dapat info kalo Alex pulang mengantar Alena. Kecewa mungkin itu yang sedang Luna rasakan saat ini, tapi dengan perubahan sikap Alex tadi pagi masih menjadi pertanyaan untuknya.

"Hey Lun, dari pada bengong mending kita jalan aja yuk!" Ajak EL yang tentu peka dengan kondisi sahabatnya sekarang

Luna tersenyum, "Ke mana?"

"Kita ke Mall aja, bantu gue ajak yang lain,"jawab El.

"Yaudah boleh,"ucap Luna, sepertinya dia butuh refreshing untuk mengalihkan pikirannya itu.

"Oke let's go!"

***

Sedangkan Alex masih berada di kediaman keluarga Alena, dia masih merasa tak enak hati jadi dia memenuhi permintaan Mamahnya Alena untuk menemani Alena dulu karena mereka harus ada pekerjaan.

"Kak kalo mau pulang gapapa, gue bisa sendiri kok, "ucap Alena, yang bersandar di sofa ruang tamu.

"Lo udah di titip ke gue, minimal sampai bang Leon balik,"ucap Alex.

"Sorry ya Kak, karena gue ceroboh lewat lap.."

"Gue yang salah, jadi udah tanggung jawab gue,"Selak Alex, yang tahu arah pembicaraan Alena.

Alena tersenyum,"Kak gue boleh tanya sesuatu?'

Alex kembali menatap Lena, "Tanya soal apa?"

"Kakak sama Luna itu apa masih pacaran?" Tanya Alena, langsung pada intinya.

Alex terdiam sejenak, "Gue masih baik-baik aja sama Luna,"jawab Alex dengan penuh yakin.

Alena tersenyum kecil, "Oh gitu, terus dengan Kakak di sini apa dia gak marah?"

Alex langsung diam, dia tidak tahu untuk pertanyaan itu.

***

Luna masih dengan rasa kesalnya, dia hanya berdiam di ruang tamu dengan cemilan memenuhi mulutnya. Hari ini dia benar-benar dibuat galau.

"Kenapa sih Kak Alex harus nganterin Lena, dia lupa apa sama gue aaahhh kesell... "Dumel Luna.

Happ tiba-tiba toples cemilan itu sudah berpindah tangan.

"Ihhh Bang venuss.. balikin cemilan aku .."

"Gak mau, lagian mukanya di tekuk gitu sih,"ucap venus, yang kini asik memakan cemilan itu.

Luna lebih menunjukkan lagi muka badmood nya itu, karena tida tega Venus pun langsung merangkul lembut sang adik, "Cerita sini sama Abang."

Luna menyenderkan kepalanya pada bahu sang Abang, sebenarnya yang dia butuhkan hanya ini. Beberapa menit Venus menunggu tapi tidak ada pembahasan apa pun yang keluar dari mulut Luna.

Tong tong Bunyi bel rumah mengalihkan perhatian mereka.

Venus langsung melepas rangkulan itu,"Biar Abang yang buka,"ucap Venus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PUTAR WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang