Jensoo Chaelisa One Shot Collection

40. Chaelisa : Fake Girlfriend (II)

"Unnie, aku sudah di depan kampus" Rose berjalan dengan semangat memasuki YG University.

"Oke, aku sedang menuju keluar" balas suara di balik telepon itu. 

Rose tersenyum senang, dia sangat merindukan Korea dan syukurlah dia berhasil diterima di kampus impiannya. Dia bisa merasakan beberapa orang melirik ke arahnya, mungkin karena rambut pirangnya yang cukup kontras dengan mahasiswa yang kebanyakan berambut hitam. Dia tidak sadar bahwa sebenarnya yang membuat orang-orang menoleh adalah paras cantik dan tubuh tinggi semampai idaman semua orang itu. 

"Chaeng!" 

Rose langsung menoleh dan memeluk sosok yang dia tunggu-tunggu.

"Jennie Unnie!" 

"OMO! Kau benar-benar disini!" Jennie melompat senang "Aku sangat merindukanmu"

"Aku juga merindukanmu, Unnie" kata Rose "Aku senang sudah bisa dekat denganmu sekarang"

"Oh, aku akan mengajakmu berkeliling" kata Jennie "Maaf aku tidak menemanimu kemarin saat kau tiba, aku ada rapat panjang untuk pameran akhir musim ini" dia menghela napas.

"Tidak apa-apa, Unnie" balas Rose "Aku kemarin ingin singgah ke lantaimu, tapi kupikir kau pasti masih lelah"

Rose memutuskan untuk tinggal di apartemen yang sama dengan Jennie, hanya saja mereka berada di lantai yang berbeda karena lantai tempat Jennie tinggal sudah penuh. Namun itu tidak masalah, setidaknya mereka masih tinggal berdekatan. 

"Kau seharusnya datang saja, tidak perlu sungkan padaku" tukas Jennie dengan santai "Bagaimana kalau kita makan siang dulu?"

Rose langsung tersenyum dan mengangguk semangat. Jennie membawanya ke cafetaria YG University, Rose langsung tersenyum senang melihat berbagai masakan Korea, lidahnya sangat merindukan makanan itu. 

"Meskipun pelajaran disini sangat sulit, setidaknya kita punya cafetaria yang memuaskan" kekeh Jennie saat keduanya mengambil makanan "Woah, kau nampak lapar, Chaeng"

"Aku merindukan kimchi stew" kata Rose ketika mereka duduk. 

Keduanya makan sambil mengobrol dan melihat jadwal satu sama lain. Jennie sedang sibuk dengan proyek pameran fashion miliknya, Rose sempat melihat beberapa hasil karyanya dan dia tahu betapa berbakatnya Jennie.