69. Jensoo : Beyond The Nine-to-Five (IV)

934 196 26
                                    

"Ella!"

"Kyaaaa!"

Tawa Ella menggema di apartemen itu, kaki mungil Ella berlarian menghindari Jisoo yang sedang mengejarnya. 

"Ketangkap!" Jisoo tertawa sambil menggendong Ella

"Aunt Chu!" tawa Ella "Ayo, main lagi"

"Andwee~" Jisoo menggeleng "Aunt capek, rasanya setiap hari kau berlarinya tambah cepat saja" dia menambahkan sambil mendudukan Ella di kursinya, mereka sedang bersiap untuk makan. 

"Kalian bermain terus seharian" Jennie menggeleng-geleng sambil meletakkan piring makanan di depan keduanya. 

"Mandu!" Ella memekik senang. 

"Makan pelan-pelan, sayang" Jennie mengusap kepala Ella sekilas sebelum kembali ke dapur untuk mengambil gelas. 

Jennie tersenyum senang melihat interaksi Jisoo dan Ella. Keduanya semakin akrab, bahkan setelah beberapa bulan Jisoo hadir di hidup mereka, Ella menjadi lebih ceria dan bersemangat. Sepertinya dia senang karena punya sosok orang dewasa selain Mummy-nya yang juga menyayanginya. 

Sudah lebih dari 6 bulan sejak Jisoo mengenal Ella dan setiap harinya dia semakin lengket dengan gadis manis itu. Bukan hanya dengan Ella, namun hubungan antar Jisoo dan Jennie juga semakin dalam dan mereka semakin jauh mengenal satu sama lain. 

"Jen, kau tidak makan?" tanya Jisoo, membuyarkan lamunan Jennie. 

Jennie tersenyum dan mengangguk, dia bergabung bersama keduanya. 

"Bagaimana rasanya?" tanya Jennie

"Sangat enak!" puji Jisoo, mengacungkan jempolnya. 

Perasaan bangga memenuhi dada Jennie, Jisoo bukan orang yang mudah memuji dan jika dia memuji berarti dia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Hari itu seperti biasa mereka mengantarkan Ella ke sekolah sebelum segera menuju kantor. Jisoo pergi memarkirkan mobil, sementara Jennie turun lebih dulu. 

Jennie berjalan dengan santai dan berjalan masuk seperti biasa, namun entah mengapa hari ini dia merasa ada banyak orang yang melirik ke arahnya. Apa ada yang salah?

"Pagi" sapa Jennie saat memasuki lift, namun tidak ada  yang menyahut. 

Para karyawan di lift itu seolah pura-pura tidak dengar, atau memandang ke arah lain tanpa mempedulikannya. Jennie mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia keluar dari lift di lantai tempatnya bekerja, hari ini dia ingin mengumpulkan timnya untuk rapat lanjutan. 

"Krystal, tolong siapkan ruang meeting, kita rapat lima belas menit lagi seperti yang sudah kuinfokan kemarin" kata Jennie ketika lewat di meja salah satu anggota tim marketingnya. 

"Masih perlu rapat?"

"Huh?" Jennie menghentikan langkahnya, mengangkat alis. 

"Apapun hasilnya, jika kau yang ajukan pasti akan disetujui bukan?" Krystal memutar bola mata. 

"Apa maksudmu?"

"Dengar, kupikir kau mendapat jabatan itu karena kemampuanmu" Krystal melipat tangan di dadanya "Rupanya hanya dengan modal tampang dan tubuhmu saja, kau menggoda CEO Kim"

Jennie semakin bingung. 

"Apa sekarang kau pura-pura bodoh?" sahut Kai yang berdiri tak jauh dari sana "Kau berkencan dengan CEO Kim, kan?"

"Apa? Tidak, aku -"

"Beritanya sudah tersebar, banyak bukti bahwa kalian sering datang dan pulang bersama" potong Kai dengan tidak sabar "Pantas saja kau selalu menolak jika ku ajak makan malam, rupanya incaranmu adalah pemilik perusahaan"

Jensoo Chaelisa One Shot CollectionWhere stories live. Discover now