(1) HARI BARU ATAU HARI SIAL

86 3 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 




~#~





"Gley, kelompok buat nanti udah dibagiin kan?" Regi sebagai ketua OSIS baru di angkatan ini bertanya. Sebelum masa semester lalu, pihak OSIS yang akan habis masa kerjanya memang sudah mencari kandidat baru. Dan Regi yang baik budinya terpilih untuk menjalankan tugas lumayan berat ini.

"Udah. Gley juga udah sebarin dimading kemarin" Jawab Gley merapikan beberapa lembaran laporan yang tadi diperiksanya. Gadis itu mendapati posisi sebagai sekertaris OSIS.

"Maaf, gue telat" Suara seorang perempuan terdengar dari arah pintu ruang. Eisha Shaenette Quandoer, gadis blasteran Belanda, Jerman.  Menjabat kandidat sebagai kekasih dari seorang Beryl. Bendahara, kedudukannya di OSIS tahun ini.

Shae, panggilan gadis cantik dengan tubuh ramping bak model itu. Wajar saja, jarang sekali produk blasteran gagal. Tapi sedikit disayangkan, pacaran ala Beryl dan Shae itu terlampau bebas.

"Beryl mana?" Tanya Regi. Maniknya tampak menelisik belakang tubuh gadis yang mulai jalan lebih masuk dalam ruangan.

"Masih didepan bareng Ergi tadi" Terang Shae mengambil posisi disebelah Gley. Regi mengangguk dan kembali fokus pada laptop yang masih menyala didepannya.

Mata tajam milik Regi fokus membaca kegiatan apa saja yang akan mereka lakui hari ini dan seminggu kedepan. Apakah semuanya sudah sesuai dengan yang di diskusikan saat rapat kemarin atau tidak.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan seminggu lalu. Hari pertama juga mereka menjabat sebagai OSIS baru. Jadi, hari ini dan seminggu kedepan mereka akan disibukkan dengan urusan ospek murid baru.

"Regi, lo dipanggil noh sama Pak Rahmat" Aksa memanggil Regi dari ambang pintu. Pak Rahmat adalah pembina OSIS mereka.

Regi bangkit setelah mematikan laptopnya. "Oke, thank's" Serunya saat melewati Aksa untuk menemui Pak Rahmat sesuai perintah.

Aksa selaku wakil dari Regi memasuki ruang OSIS. Tas yang tadi disampirkan dibahu kirinya berpindah pada meja yang bebas dari laporan-laporan.

Kemvali pada Regi. Saat kakinya mengayun melewati lapangan basket, telinganya  sedikit terganggu dengan sorak sorai dari para kaum hawa yang berkerumun dipinggir lapangan basket. Sepertinya anak baru juga ikut nimbrung.

"Masih pagi padahal" Gumamnya mendumel melanjutkan langkahnya menuju ruang pembina OSIS. Ia tahu apa yang menjadi tontonan dilapangan basket. Siapa lagi kalau bukan ulah sang ketua basket dan salah satu anggotanya.

Ini bukan kali pertama mereka memancing terjadinya keributan teriakan-teriakan histeris dari kaum hawa yang mengagumi mereka.






~#~






"Yang tadi itukan Kakak ganteng yang punya kucing kemarin. Sekolah disini juga toh. Pantes Kakak ganteng badannya bagus. Ternyata basketnya jago banget" Tutur seorang gadis dengan kaki melangkah menuju lapangan sekolah barunya.

Pelampilannya memeperjelas kalau gadis dengan tinggi 155 cm itu adalah murid baru disekolah ini. Sebuah topi dari bola plastik setia bertengger dikepalanya. Pita kain berwarna hijau dan kuning sebagai pengikat rambut sebahunya disisi kanan dan kiri.

Ergi & RegiWhere stories live. Discover now