(5) MUNGIL-MUNGIL CEROBOH

65 4 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 



~#~






Rombongan sudah tiba dengan selamat ditempat tujuan. Mereka tengah beristirahat sambil menikmati makanan yang sudah dibagikan. Duduk berisian dengan teman sekelompok sebagai aturan.

Mereka makan setelah dituntun do'a dari OSIS. OSIS dan anggota basket juga ikut menikmati makanan diposisi masing-masing.

Amor, gadis mungil tadi terus mencuri pandang melihat Kakak ganteng nya yang sedang duduk dengan jarak dekat. Ia masih tak percaya Kalau yang digelar Kakak ganteng itu memiliki 2 raga dengan 1 wajah. Ya, walaupun dipandang ada sisi yang berbeda. Tapi begitu tipis kalau tak dipandang dengan jeli.

Acara makan bersama sudah selesai. Pembagian kelompok untuk bermain arum jeram juga sudah tuntas.

Beberapa kelompok sudah terdengar berteriak histeris begitu kegirangan di bawah sana menikmati serunya goncangan dan cipratan air saat wahana itu mulai bergerak liar mengarungi air.

Regi memilih mengasingkan diri di sebuah batu besar mengawasi peserta ospek yang sudah mulai menikmati hari mereka.

Amor, si gadis mungil mendekat ke arah Regi duduk. Ada yang ingin di sampaikan karena menurutnya penting.

"Kak?" Panggil Amor pelan saat sampai di belakang sang ketos. Regi yang merasa terpanggil memutar kepalanya. Alisnya menukik saat mendapati Amor tengah memandang ragu padanya di ikuti jari memilin ujung hoodie yang digunakan.

"Kak, Amor boleh engga kalau engga ikut main arum jeramnya?" Amor menyuarakan isi fikirannya. Nadanya begitu rendah seakan bersuara dengan ragu.

Regi menaikkan satu alisnya. "Alasan" Satu kata butuh jawaban di berikan. Singkat, padat dan jelas lebih menghemat energi.

Amor tampak memandang acak. Regi menangkap kegelisahan dari gadis didepannya "Takut?" Tersirat nada mengejek dari ucapan Regi.

Sontak Amor menggeleng keras tak terima dengan tuduhan itu. "Ga jadi deh Kak" Amor memutar tubuhnya cepat meninggalkan Regi dengan langkah lebar.

Regi yang ditinggalan dalam kebingungan menggeleng pelan merasa aneh dengan tingkah sang adik kelas. "Dasar cewek aneh" Gumamnya tanpa sadar.






~#~





Tak terasa giliran Amor tiba. Gadis itu tampak gelisah saat melangkah ingin menaiki perahu karet milik kelompoknya. Fikiran dan hatinya tak tenang. Tapi tak urung kegiatannya berlanjut.

Arum jeram milik Amor mulai mengikuti arus air. Benturan kesana kemari di sisi arum jeram milik kelompok Amor mulai terjadi.

Tubuhnya ikut terjungkal kesana kemari. Untung saja dudukan Amor pas. Sesekali bibirnya ikut mengeluarkan teriakan.

Cipratan air mulai membasahi kaos yang digunakan. Walau menggunakan pelampung, tapi air sungai nan dingin ikut menyerap dalam tubuhnya.

Setelah melewati banyaknya bebatuan dengan air yang cukup deras. Kelompok Amor dan beberapa kelompok lainnya selesai.

Tak jauh dari tempat Amor berdiri. Regi memandangi gadis mungil itu tanpa tujuan. Entah mengapa sehabis Amor meminta izin untuk tidak ikut andil dengan wahana air itu. Otaknya terus terngiang dengan permintaan aneh gadis itu. Sampai batinnya berkata harus mengawasi Amor saat menaiki arum jeram.

Ergi & RegiWhere stories live. Discover now