Episode 19

200 31 9
                                    

Jangan lupa vote nya💙

Follow juga💙

Komen juga boleh💙

Terima kasih untuk yang masih stay di cerita ini💙

Happy reading 💙

____________________________________

" Sa " Panggil jaehyuk yang sekarang sedang duduk di taman camp bersama Asahi.

" Hm? " Asahi menolehkan kepalanya menghadap jaehyuk serta alis yang dinaikan satu seolah bertanya pada jaehyuk kenapa dia memanggilnya.

" Nggak ada yang mau Lo ceritain Sa ? " Tanya jaehyuk.

" Nggak ada cerita yang menarik jadi gue nggak perlu kasih cerita ke Lo " jawab Asahi.

" Sa kita sahabatan bukan cuma satu dua tahun tapi kita udah lama kenal Sa "

" Lalu "

" Jadi nggak perlu Lo tutup tutupin apapun dari gue dan yang lainnya "

Asahi terkekeh pelan lalu matanya menatap manik mata jaehyuk, tangannya terulur memegang pundak sahabat yang ada di depannya ini.

" Nggak ada yang gue sembunyiin dari kalian kalaupun ada gue akan cerita  disaat waktunya udah tepat " Asahi bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan jaehyuk yang masih termenung mendengar perkataan Asahi.

" Run or die "

Langkah Asahi terhenti ketika mendengar sebuah bisikan di telinga sebelah kirinya, dia celingak-celinguk ke kanan ke kiri bahkan ke belakang tapi nihil tak ada siapapun disana hanya ada dirinya seorang. Perasaan tak enak kini muncul dari hati Asahi, merasa akan terjadi sesuatu jika dirinya tak segera pergi dari hutan ini, dengan kecepatan kilat Asahi berlari menuju camp tak peduli dengan kakinya yang terus tersandung karena larinya yang tak beraturan, panik! Itulah yang Asahi rasakan sekarang dirinya tak pernah setakut ini sebelumnya tapi aura dari hutan saat ini benar benar berbeda, Asahi merasa ada yang memantaunya dari kejauhan.

" Cepat Asahi " gumam Asahi dengan larinya yang masih berlanjut.

Asahi fokus berlari sampai tak sadar jika ada anak panah yang mengarah ke dirinya dari arah belakang.

" AKH.." Asahi tersungkur setelah sebuah anak panah mengenai kaki kanannya, dia terus meringis kesakitan darah terus mengucur dari betisnya, Asahi berusaha menahan rasa sakitnya ketika tangannya menyabut anak panah itu dari kakinya.

" Akh ssshhh " Asahi meringis kesakitan setelah berhasil mencabut anak panah itu.

Lemas! Itu yang dirasakan oleh Asahi sekarang, seolah tak ada tenaga yang tersisa.

Dari arah belakang ada seseorang berjubah hitam yang mengarahkan pedangnya ke arah Asahi, terus mendekat! Semakin dekat! Dan.....

" AAAA "

Sosok berjubah hitam itu naik pitam karena targetnya berhasil diselamatkan dan dibawa pergi oleh seseorang.

Seseorang yang membawa Asahi kini menurunkan Asahi di depan gerbang camp sedangkan Asahi sendiri kini telah lemas dan tak memiliki tenaga lagi untuk berbicara, tapi sebelum dia benar benar menutup matanya Asahi sempat melihat seseorang yang menyelamatkan dirinya itu tersenyum dengan sangat indah, senyumannya tak asing dimatanya walaupun matanya tak bekerja dengan baik tapi Asahi yakin seseorang yang ada dihadapannya saat ini adalah seseorang yang selama ini dia rindukan, gelap! Kini Asahi sudah benar benar menutup matanya sempurna.

" Bertahanlah " setelah mengatakan itu orang yang menyelamatkan Asahi kini pergi dari area camp sebelum ada orang lain yang melihat dirinya tapi sebelum pergi dia melemparkan sesuatu yang membuat ledakan kecil di daerah kabin Zeus.

12 Berlian Demigod Where stories live. Discover now