Part 03

2.6K 277 8
                                    

Acara kecil ini cukup menyenangkan terlebih untuk Sakura yang hampir tidak pernah ikut organisasi apapun dari semasa sekolah dasar, ia dan Matsuri bagian membagikan bingkisan untuk anak-anak disana.

Yang cukup mengejutkan adalah banyaknya anak bayi disini yang baru beberapa bulan lahir, benar-benar menguras emosi dimana ia tau bahwa orang tua mereka tega membuang bayi-bayi mungil itu.

Sasuke dan gengnya tampak berbaur dengan anak-anak lain, bahkan mereka bermain bola sepak dilahan kecil dekat panti. Fakta lain mengejutkan dari Sasuke adalah, tas besar yang tadi ia sumpal disamping supir truk berisikan mainan-mainan mahal dan tampak baru. Lelaki Uchiha itu bilang, semua mainan itu milik keponakannya yang tidak pernah dimainkan dan sebagian adalah kado ulang tahun yang belum pernah dibuka.

Sakura berjalan mendekati sebuah mainan plastik berbentuk rumah dimana ada perosotan dan tangga kecil untuk naik, "Halo, kalian mau coklat?"

Disana terdapat tiga orang anak perempuan yang salah satunya terlihat aktif sekali, "Mau! Mau!"

"Ini untuk kalian." Sakura membagikan coklat-coklat itu pada mereka lalu disusul Matsuri yang memberikan bingkisan berisikan alat tulis, ciki, dan susu.

Sakura menatap salah satu dari mereka yang sedari awal terlihat sangat hyperaktif sekali, seorang gadis kecil berumur Lima tahun yang dengan kasar membuka bingkisannya lalu berbicara sendiri dengan seru.

"Nanti siang kita bagikan makan siang untuk mereka." ucap Ino yang membaca jadwal mereka hari ini.

Sakura mengangguk lalu mencoba ikut berbaur dengan anak-anak kecil tadi, "Boleh aku ikut main?"

"Ayo-ayo main!"

"Namamu siapa?" tanya Sakura pada gadis aktif yang suaranya paling keras.

"Aku Yumi. Sini naik onee-chan!" gadis itu dengan cepat berseluncur diperosotan lalu menarik Sakura.

"Ah tidak bisa, ini tempat main hanya untuk kalian." Sakura mencoba berbicara lembut pada gadis kecil bernama Yumi itu.

"Kalau begitu ke perosotan besar!" Yumi menarik Sakura ke arah prosotan besi yang menyatu dengan dua buah ayunan.

Yumi salah satu gadis yang cukup pintar bahkan cara bicaranya sudah cukup fasih tanpa cadel, Sakura hanya bisa mengikuti Yumi sampai ke prosotan itu lalu melihat gadis kecil itu naik dengan gagahnya ke atas prosotan dan meluncur.

Sakura terkekeh melihat semangat Yumi, "Hati-hati."

"Sakura, coba lihat ini." Karin mendekat membawa sebuah buku lalu memperlihatkan pada Sakura, "Anak-anak totalnya ada sekian, apakah makanan dan minuman akan cukup jika kita lebihkan dua?"

Sakura membaca apa yang ada dibuku itu lalu mengangguk, "Bisa, kita kan membeli semuanya dengan lebih yang cukup banyak."

"Baiklah, akan kuberitau yang lain karena ini sudah disetujui Sasuke."

"Kenapa kau tanya padaku lagi kalau Sasuke sudah setuju?"

"Dia sendiri yang menyuruhku untuk bertanya lagi padamu." Karin menatap malas Sakura lalu melirik kearah puncak prosotan dibelakang Sakura, "Astaga! Kau bisa jatuh!"

"Onee-chan tangkap aku!"

Sakura langsung menengok kebelakang tapi tubuhnya yang belum siap mendapatkan beban tiba-tiba saja harus menangkap Yumi yang melompat dari atas prosotan, suara nyaring Karin yang berteriak kaget membuat seluruh perhatian beralih pada mereka.

BRUK!

"Yumi! Astaga!"

Penjaga panti seorang ibu yang sudah cukup berumur berlari mendekati mereka, tapi kalah cepat dengan lari seorang pemuda yang langsung memapah Sakura.

Approach🍃Onde histórias criam vida. Descubra agora