Part 10

2.1K 285 22
                                    

"Apa?!" Ino menatap tak percaya orang didepannya saat ini, laki-laki yang mengajaknya bicara pagi ini di kampus.

Sosok pemuda dengan jins hitam, jaket denim biru tua yang tudungnya menutupi topi hitam milik lelaki itu. Lelaki yang ternyata telah menyinggung perasaan sahabatnya.

Ino menghela nafasnya kesal, "Kau menyakiti hati Sakura sekarang."

"Aku hanya mau tau, ada apa dengan Sakura dan senior metal itu." Sasuke mendengus melihat tatapan menuntut dari Ino.

Ia meminta Ino untuk bicara padanya mengenai Sakura, akan percuma jika ia harus bertanya langsung pada orangnya karena Sakura jauh lebih tertutup tentang masalah pribadinya. Perkataan Sakura mengusiknya semalaman, jadi saat tau gadis pink itu tak ada kelas pagi ini membuat Sasuke jadi meminta waktu Ino sebagai orang terdekat Sakura.

Ino menyandarkan punggungnya dikursi kantin lalu bersedekap memikirkan rangkaian kata untuk ia beritau Sasuke, "Akan kukatakan intinya saja, selebihnya jangan pernah menyinggung apapun lagi tentang si brengsek itu."

Sasuke menatap Ino sebelum mengangguk, "Hn."

Ino menghela nafas lalu menatap keluar kaca kantin, "Sakura menemukan Yahiko dihotel bersama Konan. Saat ketahuan, laki-laki itu mengaku sudah menjalin hubungan dengan Konan dibelakang Sakura." iris mata gadis itu kembali menatap Sasuke, "Dan sering pergi ke hotel itu."

Ino memperhatikan Sasuke yang terlihat tenang tapi sepasang Onyx itu memancarkan aura dinginnya, "Berapa lama?"

Gadis itu kurang mengerti maksud Sasuke bertanya yang mana, "Sakura dan Yahiko berpacaran sejak masa sekolah menengah kejuruan sampai Yahiko lebih dulu lulus, satu tahun kurang lebih hubungan mereka. Tapi tentang Yahiko dan Konan, aku kurang tau. Mereka sekelas dari dulu."

Sasuke beralih menatap meja, agaknya ia berat memikirkan ini dan menyesal mengucapkan kata-kata kurang ajar pada Sakura.

"Sakura gadis yang cukup tertutup, bahkan aku harus extra mendekatinya sampai ia mau mencoba berteman." Ino mengecek arlojinya lalu kembali menatap Sasuke yang masih terdiam, "Sakura bukannya belum melupakan Yahiko dan enggan menerimamu. Yahiko adalah cinta pertamanya yang kandas dengan sangat buruk. Aku tidak tau kau pernah merasakannya atau tidak, tapi setidaknya kau mengerti bahwa ia belum bisa begitu saja menerima orang baru setelah apa yang ia rasakan sebelumnya."

Sasuke kembali menatap Ino, "Bagaimana dengan keluarganya?"

Ino mengerutkan alisnya, "Kurasa kau tadi bertanya sebatas hubungan Sakura dan Yahiko saja."

"Aku hanya merasa jika pribadi Sakura yang tertutup bukan hanya berlatar belakang kisah cintanya."

"Itu sudah masuk ranah pribadinya. Sakura paling tidak suka ditanyakan perihal keluarganya, bahkan sekalipun aku yang teman dekatnya sendiri." Ino berdiri mengambil tasnya, "Yang jelas, Sakura hanya memiliki Ayah angkat. Selebihnya kau bisa tanyakan padanya."

Sasuke hanya mengangguk, "Terimakasih Yamanaka."

Ino tersenyum kecil melihat laki-laki yang dijadikan pemuda terkenal dengan image yang dingin di Universitas Tokyo saat ini terlihat rapuh karena seorang perempuan, "Pesanku yang harus kau ikuti, jangan pernah memaksa Sakura. Segimanapun kau ingin tau tentangnya, jangan pernah menyakiti perasaannya Sasuke."

.

.

.

.

.

Sakura menghela nafasnya menatap sebuah berkas dimeja, ia menitipkan absennya hari ini pada salah satu teman sejurusannya. Sakura sedang melamar salah satu pekerjaan sampingan lain dirumah sakit Tokyo, dirasa akan memakan waktu lama jadi ia melewatkan kelasnya hari ini. Tidak apalah pikirnya, ini kesempatan emas walau ia bekerja paruh waktu hanya untuk bagian pendataan rumah sakit tapi ini lumayan untuk menata karirnya sesuai jurusannya.

Approach🍃Where stories live. Discover now