[34] . B A L A P A N [Revisi]

17.6K 2.2K 81
                                    

Agnia tersenyum lebar setelah memainkan handphonenya karena mendapat kabar bahwa malam ini ada balapan. Rasanya Agnia perlu hiburan lain selain menyiksa Aurel.

Saat ini Agnia sedang berada di butik dengan Allena yang terus mengoceh menyuruhnya istirahat.

"Kecapean, sakit terus mati mampus lo! " ucap Allena kesal.

Agnia hanya acuh, toh ia tau Allena berkata seperti itu agar dia mau pulang dan beristirahat supaya tidak sakit, namun menurutnya tidak membangkang maka tidak asik.

Agnia kembali dengan kesibukannya yang mendesain dan merancang baju di kertas.

"Kenapa sih lo susah banget di bilangin? " tanya Allena frustasi, masalahnya Agnia pulang sekolah langsung ke sini, bahkan saat ini gadis itu masih memakai seragam sekolah walau sudah di suruh menganti baju dengan salah satu baju di butik, namun seperti yang di bilang tadi jika tidak membangkang maka tidak asik Agnia hanya memilih acuh.

"Serah gue dong! " ketus Agnia.

Allena menyerah dan lebih baik dia mengalah saja, lagi pula dia sudah memperingati Agnia.

"Yaudah gue beli in makanan dulu! " ucap Allena lalu pergi begitu saja.

Agnia tersenyum lebar menatap Allena yang baru keluar dari ruangannya.

"Asekk makan! " serunya semangat.

"Ni perut perlu asupan nutrisi dan makanan yang bergizi! " ucap Agnia sambil mengelus perutnya yang rata, yaiyalah orang gak hamil.

"Malam ini balapan! " Agnia bersorak gembira sendiri.

"Fiks gue wajib ikut " ucap Agnia penuh tekat.

Dia cukup bosan dengan Aurel karena wanita itu sudah lemah bahkan kandungannya mungkin tidak bisa di selamatkan. Cara untuk menenangkan Aurel hanya dengan obat.

***

Malam tiba dan sekarang Agnia rencananya yang ingin balapan.

"Yuhu... Balapan coii!!" Agnia tersenyum sangat lebar.

Sudah sangat lama rasanya dia tidak mengikuti balapan seperti ini dan kali ini dia harus ikut dan tidak boleh ada yang menganggu ataupun melarang.

Agnia mengendap endap keluar kamar dan ingin melewati ruang tamu tapi sebuah suara menghentikannya, lebih tepatnya dua buah suara sih.

"Mau ke mana? "

"Ke mana? "

Kedua suara bersamaan itu membuat Agnia tersentak kaget. Untung saja bukan Nathalia yang memergokinya, Agnia yakin wanita itu sedang tidur di kamar karena memang saat ini adalah jam Nathalia untuk tidur

"Babi ngepet! " gagapnya sambil memegang dada.

Agnia menoleh perlahan kebelakang lalu terlihat kedua kakak kembarnya yang menatapnya tajam.

"Apa sih? " ketus Agnia merasa terganggu dengan kehadiran dua laki laki itu, seharusnya dia sudah bisa langsung pergi tanpa memcari alasan tanpa di tanyai oleh kedua orang di depannya.

"Mau kemana? " tanya keduanya lagi karena tidak mendapat jawaban dari Agnia.

Agnia berdecak kagum dengan kekompakan mereka, memang ya ikatan batin orang kembar gak ada duanya.

"Mau jalan " ucap Agnia santai.

"Ke mana?! " tekan keduanya masih tidak puas dengan jawaban itu, entah ingin ke mana gadis ini di saat hari sudah malam.

"Mau ke supermarket, kenapa?" tanya Agnia.

Kini Alvin maupun Alvi dapat bernapas lega, mereka hanya takut terjadi sesuatu kepada Agnia.

TRANSMIGRASI AGNIA [Revisi]Where stories live. Discover now