🪐 Two; Saturday Night

76 22 113
                                    

✧🪐——✧CAXYOUS LOVE✧——🪐✧
✯Chapter 2✯

m
a
t
c
h
a
i
a
t
t
e

ෆ • Happy Reading, Chaens • ෆ

Malam harinya tiba. Carina bersiap untuk menemui Galaxy yang telah menunggunya di ruang tamu. Benar. Mereka akan jalan-jalan sekarang. Sesuai dengan janji mereka tadi siang di sekolah.

Tujuannya masih belum jelas karena Galaxy sendiri pun tidak tahu hendak ke mana. Ia hanya mengajak Carina ke luar dan motor-motoran. Mungkin hanya ke tempat yang terdekat saja. Mengingat bahwa mereka pergi saat malam. Takutnya, jika mengunjungi tempat yang lebih jauh, pulangnya akan terlambat.

"Dek, ditunggu Galaxy di luar!" teriak Zidan, kakak Carina.

Carina yang sedang memoles lipgloss di bibirnya, menyahut singkat. "Ya."

Gadis yang mengenakan dress hijau muda selutut dan jaket yang senada itu beranjak. Ke luar dari kamarnya, lalu menguncinya. Memang, tidak ada hal yang disembunyikan. Namun, entah mengapa kebiasaan itu terjadi.

Saat ke luar, kakak dan Galaxy yang sedang berbincang seketika mengalihkan perhatiannya pada Carina. Malam ini, Carina terlihat lebih cantik. Ya ... meski biasanya memang cantik, sih.

"Wah, cakep bener adek gue," puji Zidan.

Tidak kalah dengan kalimat pujian dari Zidan, Galaxy menyeletuk. "Kita mau pergi ke mana, Yang?"

Carina seketika melotot. Galaxy seharian ini membuatnya merasa kesal. Sudah tahu dia sedang datang bulan.

"Apa lo!" tegas Carina, melirik sinis Galaxy.

Sedangkan Galaxy dan Zidan tertawa puas. Mereka seperti orang yang bersekutu untuk membuat Carina kesal. Tidak hanya itu, mereka juga kerap menjahilinya. Apalagi, di saat ia sedang datang bulan seperti ini.

Terdengar suara dari arah dapur, rupanya Mama yang memanggil Carina. Dari nadanya, terdengar Mama yang menuturkan sesuatu sekaligus permintaan.

"Rin, jangan lupa pulangnya beli mie Sodap!" teriaknya.

Ruang tengah dah dapur tidak jauh jaraknya. Hanya berbatas sebuah lemari besar, tempat menyimpan barang-barang seperti, piring antik, dan lainnya. Tentu Mama yang berinisiatif seperti itu. Siapa lagi? Carina mana paham. Yang dia tahu cuma barang itu terlihat berharga, bagi Mamanya.

"Ya."

Kata 'ya' lagi yang dibalas. Tidak ada kata lain yang diucapkan oleh Carina. Gadis itu bingung, harus mengatakan apa lagi selain itu.

"Dek, martabak manisnya, dong." Zidan meminta.

Carina cuek, tidak peduli dengan permintaan kakaknya. "Kakak beli aja sendiri!"

"Dih, kok, gitu? Kan, kamu sekalian keluar, Dek ...." Zidan memohon, mukanya melas, seperti gelandangan yang menginginkan makan.

"Ck, ya, udah. Mana uangnya?" Carina menyodong, meminta uang pada kakaknya.

"Pakai uangmu dulu, ya. Kakak gak punya uang recehan, adanya lembaran merah." Zidan menyengir, menampilkan deretan giginya yang terlihat rapi.

"Halah!" Karena kesal, Carina segera ke luar.

Disusul dengan Galaxy yang meminta izin pada kakak Carina. Zidan mengizinkan, begitu juga dengan Mama. Asalkan Carina, anak gadisnya, pulang dengan keadaan selamat tanpa lecet atau berkurang suatu apa pun. Dan pastinya, pulang jangan larut malam. Jangan memandang jika besok libur sekolahnya.

CAXYOUS LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang