7. Steady

26 4 0
                                    

Hari sudah sore, Taeyong dan Jaehyun sudah sampai di apartemen Taeyong. Sesuai janjinya, Taeyong mau pulang dengan mobil Jaehyun.

"Maaf rumahku masih berantakan, aku belum menata barang-barang aku. Tugas susulan dari guru sangat banyak." Taeyong memanyunkan bibirnya kesal sambil berjalan mendahului Jaehyun.

Jaehyun mengikuti Taeyong ke dapur dan meletakkan tasnya di atas meja dekat kulkas.

Jaehyun hanya mengangguk tidak percaya, apartemen Taeyong sangat rapi dan bersih. dia hanya melihat beberapa kotak kardus yang masih bertumpuk di ruang tamu.

Ini yang dikatakan berantakan? Heran Jaehyun.

"Kamu duduk saja di ruang tengah Jaehyunie!"

Jaehyun lalu keluar dari dapur dan duduk di ruang tengah, menyalakan televisi. Pandangannya menyapu ke seluruh penjuru apartemen. Apartemen Taeyong termasuk kecil, hanya ada 2 kamar, dapur, ruang tengah, ruang tamu, dan balkon. Tetapi apartemen Taeyong terlihat mewah, rapi, dan sangat bersih.

"Minum Jaehyunie!" Taeyong meletakkan minuman jus dalam kemasan dan beberapa toples cemilan ke atas meja.

"Thanks."

Taeyong hanya mengangguk, lalu duduk di samping Jaehyun. Mereka berdua minum sambil melihat televisi dengan tayangan kartun spons kuning.

"Kamu hanya tinggal berdua dengan pamanmu?"

Taeyong mengangguk. "Kayanya bakal sering tinggal sendiri, pamanku sering keluar kota."

"Kalau kamu kesepian, panggil aku saja, aku tinggal di penthouse di atas."

Taeyong melirik Jaehyun sinis, "sepertinya itu ide yang buruk."

"Waeee?" Jaehyun terkekeh.

"Aku takut diapa-apain sama kamu."

Jaehyun kembali terkekeh. "Sama pacar bolehlah ngapa-ngapain."

"Dih, kapan jadi pacar." Taeyong mencibir.

Tiba-tiba ada suara bel berbunyi. Taeyong langsung beranjak dari duduknya, pergi keruang tamu.

"Kamu menunggu siapa?" tanya Jaehyun yang sudah mengikuti Taeyong keruang tamu, dia kepo.

"Orang." jawab Taeyong asal.

"Ya masa kamu mau ketemu hantu yang."

"Dih manggil sayang." cibir Taeyong sambil membuka pintu. Jaehyun hanya terkekeh.

Di depan pintu, berdiri seorang namja tinggi membawa setumpuk file.

Taeyong mengedipkan matanya pada Changmin tanpa Jaehyun ketahui.

"Sore tuan muda, ini tugas Anda." Changmin memberikan setumpuk file yang dibawanya ke Taeyong.

"Terima kasih Hyung." Taeyong tersenyum senang.

"Saya pamit, kalau Tuan muda butuh bantuan lagi, chat saja." kata Changmin dengan nada nyinyir.

Taeyong hanya mengangguk, Jaehyun hanya memperhatikan kelakuan teman barunya itu.

"Saya pamit Tuan." Changmin lalu pamit pergi. Taeyong menutup pintu dengan satu kakinya lalu kembali ke ruang tengah.

Dia kemudian duduk sambil memeriksa file-file.

Jaehyun pun ikut duduk di sebelah Taeyong, ikut melihat cover dari file-file itu.

"Jangan bilang kalau kamu menyuruh pelayan rumahmu untuk mengerjakan tugas sekolah."

"Rahasiakan ya Jaehyunie? Ju se yo?" mohon Taeyong pada Jaehyun sambil mengedipkan matanya dan mempoutkan bibirnya.

Jaehyun yang lemah pada aegyo Taeyong pun hanya tersenyum.

Suspicious FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang