CHAPTER 3

58 23 9
                                    

Aku di sini untuk mengejar ilmu, tapi malah bertemu denganmu

Anna Putri Delisa
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻SPAM🌻
DI KOLOM KOMENTAR YAH, MAKIN BANYAK VOTE AND KOMEN
MAKIN CEPET JUGA UP NYA!





🍂HAPPY READING🍂

Mata Anna membulat, ia baru menyadari bahwa jaket yang mereka pakai sama persis seperti jaket orang yang tauran kemaren malem. Bahkan, pria yang menolongnya juga menggunakan jaket seperti sama seperti itu.

"Na, lo kenapa liatin mereka terus, suka yah?" ucap Agatha sambil menatap jail ke arah Anna.

"Hm ... Ng--ngga, kok," jawab Anna dengan nada yang terdengar gugup."Ta--tapi, kenapa semua orang kaya takut sama mereka?"

"lo, gak tau mereka, Na?"

Anna menggeleng, Zea menoleh ke arah Anna, gadis itu lalu menunjuk satu-persatu pria di depannya itu.

"Yang itu." Tunjuk Zea, kepada lelaki yang sedari tadi sibuk dengan buku di tangannya.

"Dia namanya, Atlan Argantara Putra Alice. Seorang cowo paling populer dan paling ditakuti di sekolah ini. Cowo yang wajahnya sangat tampan dengan rahang yang kokoh itu juga merupakan cowo yang paling pintar dan selalu mendapat rangking pertama. Bahkan dia juga seorang kapten Basket."

"Tapi, lo harus hati-hati sama mereka , Na." lirih Viona. "Atlan adalah pemimpin Geng's Alaska. Dia juga cowo paling dingin dan kejam sama seperti, Nathan."

"Nathan yang mana?"

Zea menunjuk seorang cowo yang sedang sibuk dengan gawai di tangannya. "Dia Nathan Emanuel Andreano Putra. Wakil ketua geng's Alaska. Lihatlah, walaupun cowok itu sangat tampan tapi sikapnya sangat dingin apalagi hobinyA membuly banyak murid di sekolah ini."

Anna meneguk ludah, mendengar kata membuly tangan gadis itu kembali bergetar. Ia takut kejadian dulu terulang lagi, di mana gadis itu sering dibuly bahkan mereka begitu kejam mengurung Anna semalaman di dalam ruang kelas.

"Tapi, Kak Nathan juga cowo populer di sekolah ini. Apalagi dia punya sebuah band yang diketuai oleh dirinya. Hampir semua wanita di sekolah ini jadi fans-nya, bukan hanya itu bahkan di sekolah lain juga banyak yang mengaguminya." Jawab Agatha dengan mata yang berbinar.

"Lalu, yang bertiga itu?"

"Yang itu, Achmad Arhan Vahry Adepratama. Dia adalah anggota Geng's Alaska, ia anak seorang kiyai besar. Walaupun dia terlihat seperti anak nakal, tapi banyak orang tau kalo dia adalah Hafiz Quran. Dia gak pernah meninggikan suaranya jika berbicara, tutur katanya selalu lembut bikin semua yang mendengarnya merasa tenang."

"Lo, tau darimana, Ona?" Tanya Zea sambil menatap penuh selidik ke arah Viona.

Viona hanya mengulum senyum, mata gadis itu terus menatap ke arah cowo yang sedang ia bicarakan.

"Yang itu namanya, Henorius Apritno Pino. Dia cowo paling polos di Geng's Alaska. Wajahnya yang imut membuat banyak Wanita mengaguminya."

"Dan yang terakhir." Zea menatap sinis ke arah cowo yang sedang becanda dengan tiga wanita yang barusan mejanya ia gebrak.

"Dia adalah Alexander Akbar, cowo paling playboy diantara ke lima cowo itu. Bahkan hampir semua wanita cantik di sekolah ini jadi mantannya. Emang Playboy kelas kakap, banyak banget korbannya."

"Termasuk, lo!" timpal Agatha yang di balas gelak tawa oleh Ketiganya.

"Ternyata, Zea pernah pacaran."

"Nggak, dulu cuman becanda doang sama monyet!" jawaban Zea, membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

****

Anna, gadis itu berjalan sambil ber-sesandung kecil, keceriaan tampak jelas di matanya. Gadis itu memasuki sebuah perpustakan, di mana semua buku yang ia mau, semuanya lengkap, ada di tempat itu. Buku Novel dan buku pelajaran terpisah membuat banyak orang dengan mudah memilih buku yang mereka mau.

Anna mengambil satu buku dengan senyum mengembang, gadis itu sedari dulu ingin membaca novel itu, tapi harga yang cukup mahal dan di sekolahnya tidak ada pinjaman buku membuat ia harus memendam rasa penasarannya.

Anna duduk di kursi yang dekat dengan jendela, semilir angin yang menghembus wajahnya, serta keadaan Perpustakaan yang sepi menjadikan gadis itu tampak nyaman berada di sana.

Anna membuka lembar demi lembar buku itu, tulisan yang sangat rapih serta rangkaian kata yang indah, membuat mata Anna enggan berpaling ke arah lain. Saking pokusnya gadis itu membaca buku, ia sampai tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang laki-laki yang berdiri di sisinya, memperhatikan Anna dengan tatapan yang sulit di artikan

"Ehem."

Anna menoleh ke sumber suara, matanya membeliak melihat Atlan yang sedang berdiri di pinggir dengan satu alis yang naik ke atas.

"Kk--kak, Kak Atlan."

"Ternyata, lo sekolah di sini juga," ujar Atlan membuat Anna kebingungan.

"Maksud, Kaka?"

Atlan menatap tajam Anna, hei, Atlan sangat mengingat gadis itu. Tapi kenapa dia melupakannya, padahal kenangan mereka kemaren malam masih tecetak jelas di lengan Atlan.

Anna menundukan kepala, entah kenapa setiap melihat tatapan tajam Atlan, gadis itu selalu mengingat kejadian naas kemarin malam. Wajah Atlan memang sangat tampan, tapi tatapan nya terlihat sangar.

"Kak--Atlan, ngapain ke sini?"

"Minggir," titah Atlan, membuat Anna langsung berdiri dari duduknya.

Atlan mengambil tiga buku tebal di mejanya, pria itu lalu menunduki tempat Anna dan pokus membaca buku yang ia bawa.

Mata gadis itu terpokus pada buku yang Atlan baca, semua buku nya berjudul

Bagaimana agar menjadi pembisnis hebat?

Buku paduan menjadi pembisnis handal!

Tutorial menjadi sukses.

"Ngapain, lo?" tanya Atlan,

Anna yang yang sangat penasaran dengan judul buku terakhir langsung mengalihkan pandangannya.

"Ee--enggak, Kak." Jawab Anna, ia langsung bergegas pergi meninggalkan Atlan.

Atlan melihat buku gadis itu tertinggal, ia langsung menaruh buku itu di tempatnya. "Ceroboh." gumam Atlan pelan.

Bersambung...




Visual:

Tempat Favorit Atlan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ATLANAOn viuen les histories. Descobreix ara