Chapter 1

23 8 0
                                    

Keesokan harinya....

Syifa terdiam. Sunyi, hanya ada suara angin terdengar sayup-sayup. 'apaa inii????'

Makan siang, Syifa mulai melupakan kejadian pagi tadi. Ia agak ragu menceritakan hal tersebut kepada ayah nya.

"Nakk? Syifaaa? Kok dari tadi melamun terus?" Ujar ayahnya sambil menyendokkan makanan ke mulut.

Syifa tidak langsung menjawab. Ia melanjutkan lamunannya.

Beberapa hari setelahnya..

"AAAAAA....... SYIFAAA!!" ujar seorang perempuan.

Berdiri memakai baju putih, rok hitam pendek, dengan rambut berkuncir satu.

Syifa heran melihat perempuan tersebut. Sambil menyipitkan matanya, 'e-ehhhhh???'

"NADIRAAA????" Teriak syifa dari kejauhan

"Wahhh.... Gilaaa masa Lo lupa sama gw..." Kata Dira, sambil menepuk nepuk punggung Syifa.

"Ihhhh Lo kemana aja dirrrr...." Sahut Syifa gak kalah heboh.

Sedikit cerita, Nadira dan Syifa adalah teman baik dari mereka sewaktu kecil, Syifa selalu main kerumah Dira, saat papahnya pergi bekerja. Tak sangka, mereka bertemu di taman tempat dimana terakhir mereka bertemu waktu itu.

"Wihhh.... Lo rencana mau kuliah dimana dir?"
Syifa mencomot sembarang topik percakapan.

"Emmm g tau nih, kalo Lo dimana?" Dira ikut bertanya.

"Sama sihhh...."

Mereka asyik mengobrol hingga sore tiba

"Duhhh... Syifa dimana sihh" ujar papa khawatir.

Sambil bolak-balik memeriksa ponsel, menghubungi Syifa.

......

Triinngggggg......

Terdengar suara deringan telfon dari ponsel Syifa, yang membuat percakapan mereka terhenti sejenak. Syifa mengangkat telfon yang ternyata dari papahnya.

'hallo nakk... Ini udah jam berapa lhoo'

"Ehh iya pahh Syifa bakalan pulang sekarang" ujarnya menutup telfon. Syifa berpamitan pulang kepada Dira, karna sudah mendengar papah mengomel. "Yaudah syifaa, kapan kapan lagi tohhh..." Ucap Dira dengan senyum manisnya.

Diperjalanan ia tak sengaja menabrak seseorang, ia memakai kaos putih dengan jaket hitam, masker dan topi yang menutupi wajah. Syifa heran melihat laki laki tersebut.

"Ehhh maaf maaf"

Seusai kalimat itu diucapkan cowok yang menabrak Syifa berlari bergegas meninggalkannya, 'busett tuh cowok ngapain dah, kagak jelas banget'.

Syifa melanjutkan perjalanan ke rumah, sambil memikirkan acara besok....

' Bertemu keluarga baru? '

Kalimat itu selalu muncul dalam benak Syifa, ia masih belum siap. Tapi Syifa tak ingin membuat dirinya berfikir panjang, ia melupakan hal itu lalu tidur.

........

Syifa terbangun tengah malam, ia hendak menuju toilet. Tapi tak sengaja Syifa mendengar sebuah percakapan antara papah dan entah siapa seseorang yang ada di telfon itu.
Syifa berusaha menguping percakapan itu, tapi sayangnya tidak terlalu kedengaran karena suara tv yang agak besar volumenya.

'papah lagi ngomong sama siapa sihhh'

Syifa kembali kekamarnya untuk melanjutkan tidur.

Keesokan harinya....

"HOAMMMMM..." Syifa bangun dari tempat tidur, merapikannya. Ia menuju dapur menyapa papah yang duduk sambil membaca koran dan seperti biasa... Kopi g pernah ketinggalan haha.

"Pagiiii papaahhh....." Sambil mengeluarkan bubuk susu dari dalam lemari makanan.
"Waduhh, tumben nih anak papah ceria pagi ini"

Gurau papah, mereka berbincang sambil tertawa kecil, membahas topik apa saja yang dapat mereka bahas.

......

Seusai menghabiskan sarapa di meja makan, Syifa bersiap siap untuk menemui calon ibunya nanti.

Sesampainya disana

Ciiittttt....

Mobil berdesis di depan sebuah rumah berwarna putih, tidak terlalu besar. Papah keluar dari mobil hendak beranjak menuju pintu rumah tersebut.

Ia memencet bel rumahnya....
Tingtong

"Permisiii" ucap papah.

Tak lama setelah itu seorang wanita keluar dari dalam rumah, dengan menggunakan baju dress putih, rambutnya terurai rapi.
Wanita itu tersenyum melihat kedatangan kami berdua, lalu mempersilahkan kami masuk kerumahnya.

Syifa melihat di sofa sudah duduk seorang perempuan, mungkin sedikit lebih muda umurnya dibanding Syifa,

'itu anak perempuan tadi?'
Benak Syifa menatap perempuan itu.

"Ini anak saya namanya Syifa" ucap papah memecah hening diruangan itu. "Wahhh ini anak mu?, Kalo gitu ini namanya zifa" jawab wanita itu tersenyum.

Syifa berfikir sejenak, 'wanita ini orangnya ramah, aku g boleh berfikir yg negatif. Mungkin ak akan mengizinkan papah'.
Syifa tersenyum kembali menatap wanita itu.

















Assalamualaikum teman temann
Tunggu kisah selanjutnya yaa...🤍

TEROBATI [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang