Chapter 7

10 6 1
                                    

Keesokan harinya..... Syifa sudah menyiapkan diri untuk kembali ke universitas.
Ia tak sabar menemui teman teman nya lgi.

Liam hari ini berjanji kepada Syifa, agar mereka berangkat bareng naik mobil Liam. Dan Liam akan menitipkan mobilnya ke saudaranya yang tinggal tak jauh dari universitas itu.

    Syifa sudah menyiapkan sebuah cupcake coklat. Ia tau persis setiap kali mereka membeli makanan manis, Liam selalu memilih toping coklat.

Disisi lain, ternyata Liam juga sudah menyiapkan sebuah hadiah untuk syifa. Liam menyiapkan sebuah gelang berwarna hitam dengan gantungan love utuh, seperti liontin. Yang didalam liontin itu ada foto Syifa dan Liam.

Tak lama setelah itu Liam akhirnya sampai didepan rumah Syifa. Liam turun dan mengetuk pintu rumah, ia membawa box yang berisikan liontin tersebut, yang akan ia berikan ke Syifa.
'hadehh pengecut bet gw masa ini g bisa ngetik pintu sihhh' gumam Liam agak gugup.

Tapi tak lama setelah itu seseorang membuka pintu dari dalam.

Seorang pria paru baya yang ternyata papahnya Syifa.
"Eh kamu si Liam itu bukan sih?" Tanya papah.

"Eh kok om tau? Dikasih tau Syifa yahh?" Tanya Liam sambil memberi senyum ramah ke papahnya Syifa, "iya haha, itu Syifa bentar lagi keluar tunggu aja" ucap papahnya lalu pergi masuk ke mobil untuk berangkat ke kantor.

"PAHHHH...... SYIFA BELOM SELESAI NGOM-" Syifa ingin keluar, tapi tertahan karna Liam sudah berada di depannya. "Ehhh... Udah nyampe eheheheheh" wajah Syifa memerah ia tak tahan melihat senyum manis dari Liam.

Mereka segera bergegas lalu masuk ke dalam mobil milik Liam.





Sepanjang perjalanan mereka asik mengobrol, Syifa lalu mengeluarkan sebuah bungkusan makanan manis dalam tas miliknya.
"Nihh, aku bikinin cupcake coklat buat kamu"

"WAHHHH COKLATTT!" Ucap Liam lalu memicingkan matanya ke Syifa.
"Heheeee... Aku juga punya sesuatu buat kamu"
Liam berhenti sejenak lalu mengambil box yang berada di tengah mobil. "Nihhhh"
Syifa membuka box itu. Ia tersenyum, dan saat ia buka liontin itu, fotonya dan Liam ada disana.

"Ihhh lucu banget, sukaaa" ucap Syifa lalu memasang kalung tersebut.
"Gimana? Cantik gak?"
'SHITTT LU BIDADARI DARI MANA DAH' Gumam Liam, wajahnya memerah melihat Syifa tersenyum manis saat memakai kalung itu.

"Bagus kokkk. Cocok di kamu"

Lalu Liam kembali menjalankan mobilnya, mereka segera menuju universitas.
Sepanjang perjalanan mereka hanya saling tatap, suasana dimobil terlihat canggung.

Syifa terus bermain ponselnya hingga ia tertidur, Liam yang sedang menyetir melihat Syifa yang terlelap dalam tidurnya lalu tertawa kecil.
"Hahaha... Tdi jadi bidadari sekarang kek bocil aja" ucap Liam lalu melanjutkan menyetir.
Perjalanan mereka cukup lama karna Liam sengaja tidak mau terburu buru mengendarai mobil.

Setelah beberapa jam berikutnya, akhirnya mereka sampai ke universitas oxford. Syifa sudah bangun dari beberapa menit yang lalu. Wajahnya terlihat segar dari bangun tidurnya.

"Wahh udah sampeee, gak sabar ketemu diraaa"
   Mereka segera menuju asrama masing masing. Syifa membawa tas menuju kamar, saat ia buka kamar tersebut. Terlihat Dira sedang meringkuk ditutupi selimut. 'eh? Dira kenapa?' gumamnya, Syifa mulai menaruh dan menyapa Dira "hai dir-".
   
    Belum selesai Syifa menyudahi ucapannya Dira sudah lebih dulu memeluk Syifa, "gw takut".
    "Dir? Udah udah, ada aku" ucap Syifa sambil mengelus punggung Dira.
Syifa heran apa yang sedang terjadi saat ia pulang. Tapi lupakan saja.

   


Triingg.... Suara ponsel milik Syifa mendapat pesan masuk.

Liam😾

|Fa, gimana?
|Udah ketemu Dira?
19:44

Eh-h iyaaa|
Nanti lagi yah aku mau beres²|
19:44
Read

|Oke dehh
|Good night🤐
19:45

Haha iyaaa|
Good night too|
19:45
Read

   Usai perbincangan mereka akhirnya Dira tertidur di pelukan Syifa. Ia nampak pulas, lalu Syifa memindahkan Dira ke kasur milik nya, "entah apa yang telah terjadi" Syifa mengelus lembut rambut Dira.

    Lalu setelah selesai membereskan barang untuk ngampus besok, Syifa juga tidur diranjang empuk, yang tiga hari tidak ditiduri. Ia mengebas ngebaskan bantal lalu terlelap dalam sunyinya malam.




   Tepat pukul 01:03 Dira terbangun dari tidurnya, melihat kearah Syifa yang sudah tertidur di kasurnya. "Maaf ya fa, selama ini-"

SHUUURUURUH....

   Malam itu angin bertiup kencang, suaranya bergemuruh disertai petir dan hujan yang menyambar nyambar, Dira mulai ketakutan. Ia menyelimuti dirinya menggunakan selimut dan berbalik badan menghadap dinding. Sampai ia tertidur lagi.

    Keesokan harinya.....

"HOAMMM...." Syifa bangun dengan keadaan segar, ia puas sekali tidur kemarin.

   Syifa menatap ke arah Dira yang masih berselimut, Syifa berniat membangunkan. Saat ia buka selimut yang menyelimuti tubuh Dira, wajah Dira terlihat pucat.
  

     Dira memegang kening Syifa.
"PANAS BANGETT!" Syifa kaget karna tubuh Dira yang sangat panas.
Ia mencoba memberikan Syifa kompres untuk meredakan panasnya sementara. Ia meminta bubur untuk dibuatkan.

    Syifa izin tidak masuk mata pelajaran kampus hari ini. Ia berniat menjaga Dira dikamar. Syifa hanya takut temannya kenapa Napa, Kalau dibiarkan lalu penyakit itu bertambah parah.

    "Aduhh Dira lu abis ngapain sihh sampe panas banget kayak gini" Syifa mengomel kepada Dira, ia sangat khawatir dengan sahabatnya. "maaf yah k-karna aku kamu jadi g masuk ngampus". Ucap dira sesekali bersin dan batuk.

   "Udah udah, makan ini".

Liam😾

|Fa? Kamu gak ngampus?
|Aku mau nemuin kamu
09:46

Eh aku gak ngampus hari ini|
Si Dira demam|
Harus kujagain|
Maaf yah baru bales|
10:03
Read

|Oalahh..
|Iya deh gpp
|Besok aja yaa..
10:03

Hehehe|
Okee syngg|
10:03
Read

'WHAATTT... SYIFA MANGGIL GW SAYANG?'.

   Wajah Liam sedikit memerah melihat typing Syifa yang hari ini kelihatan sangat berbeda. Lalu ia melanjutkan melakukan pembelajaran bersama Reza, karna pelajaran yang mereka ambil hampir sama semua.
 

 
    Seperti biasa, aktivitas mereka setelah ngampus, mereka akan nongkrong bersama. Tetapi hari ini ada sesuatu yang sangat janggal dipikiran Syifa.

'perasaan apa ini?' gumam Syifa yang masih duduk di kursi kelas. "Syifaaaa ayokkkk, mereka dah nungguuu" suara pekikan itu terdengar, yang membuat Syifa sadar dari lamunannya.
    "Ahhh iyaaaaa..."

Awww udah nyampe chapter 7 aja inii><
Makasih support nyaa...


Jangan lupa voment seperti biasa🤍

    

TEROBATI [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang