10

1.2K 112 4
                                    

10.00 a.m

Belum ada tanda-tanda mahluk hidup di apartemen milik Jihoon. Untuk Jihoon dan Junghwan tentu saja mereka baru saja pulang pukul 4 pagi jadi jelas mereka masih sangat lelah.



Tetapi Hyunsuk?




Dia terlalu nyaman dengan pelukan Jihoon. Hingga dia enggan untuk melepaskan pelukan tersebut.



Hyunsuk melihat wajah lembut Jihoon, Jihoon memang seorang yang lembut. Tetapi entahlah tatapannya suka sekali tajam kepada orang.



Tanpa sengaja tangan Hyunsuk mengusap pipi Jihoon.



"Apakah kau menyimpan sesuatu dariku?" Tanya Hyunsuk.



"Tapi aku sudah jatuh padamu, jadi apapun akan aku terima...." Ujar Hyunsuk.



Oh my god
Maeil Up and down
Geonjohan nal heumppeog jeogsin geon neoy



Tiba-tiba ponsel Hyunsuk berbunyi dan ternyata teman sekantornya dulu.




"Iya, hallo?"



"HYUNG!!!! KAU TAU KANTOR KITA MELEDAK?!"



"Aish.... Bicaralah dengan pelan.... Telingaku sakit...." Ujar Hyunsuk.



"Jadi semalam ada pencurian katanya, banyak sekali korban dan boss kita terbunuh..... Tadi pukul 10 pagi kantor meledak dan terbakar....."



"Terus? Apa masalahnya denganku? Aku kan sudah keluar dari sana...." Ujar Hyunsuk.



"Aish... Aku hanya bercerita, aku berterimakasih pada orang yang membunuh boss kita.... Karena dia telah membunuh orang yang tepat dan para pekerja sekarang demo untuk gajinya dibayarkan..."



Hyunsuk tersenyum melihat tangan Jihoon memeluk pinggangnya dengan posesif.




"Jika aku bertemu dengan pembunuhnya aku akan mengucapkan terima kasih padanya.... Selamat berdemo, aku mau menikmati pagiku yang indah bersama calon suamiku...." Ujar Hyunsuk.




"Aish.... Mentang-mentang akan menikah jadi seperti itu... Baiklah Hyung.... Selamat liburan..."



Pip!




Hyunsuk pun memutuskan sambungannya dan menoleh ke arah Jihoon.


"Terbangun?" Tanya Hyunsuk sambil mengusap rambut Jihoon.





"Siapa?" Tanya Jihoon.


"Xiaojun, teman yang ada di kantor..." Jawab Hyunsuk.



Jihoon hanya mengangguk.



".... Jadi..... Mau cerita?" Tanya Hyunsuk.


"Iyaa...." Jawab Jihoon.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sebenarnya Treasure Cafe bukanlah hanya sekedar cafe, melainkan adalah markas agen pembunuh bayaran.



Jasa mereka banyak disewa oleh pejabat maupun pengusaha, tidak kurang pada penegak hukum juga menyewa mereka. Dikarenakan mereka menyelesaikan tugas dengan sangat bersih.

Treasure Cafe [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang