18

1.2K 128 5
                                    

Asahi benar-benar kaget dengan penjelasan Jihoon tetapi dia juga merasa aman sekarang.



Tidak ada lagi yang memukulnya dengan benda tumpul, tidak ada suara teriakan kesakitan yang dia dengar dari ibunya ataupun wanita lain.




Tidak ada lagi makian yang diarahkan kepada dirinya.


Tidak ada lagi hal hal yang buruk.



Dan dia bisa fokus untuk menyusun cita-citanya.



"Maaf...." Ujar Jaehyuk.


"U-untuk apa?" Tanya Asahi.



"Maaf aku berbohong padamu, mengenai pekerjaan asliku..." Ujar Jaehyuk.


"Maaf juga menutupi semuanya....." Ujar Jaehyuk lagi.


Asahi tersenyum.


"Kemarilah....." Ujar Asahi.

Jaehyuk pun mendekati Asahi dan duduk di samping Asahi.


Asahi pun memeluk Jaehyuk dan menenggelamkan wajahnya di dada Jaehyuk.

"Aku juga berbohong kepadamu, aku bilang luka waktu itu bukan apa-apa.... Sebenarnya itu ada luka dari lemparan vas dari ayahku..." Terang Asahi.


"Aku juga sempat hilang beberapa hari, karena aku dilarang keluar oleh ayahku.... Jika aku memaksakannya, kemungkinan ibuku akan dibunuh...." Ujar Asahi.



Jaehyuk terdiam mendengarkan penjelasan Asahi, Jaehyuk pun membalas pelukan Asahi dan mengusap punggungnya.


"Sekarang kau sudah aman...." Ujar Jaehyuk.


"Aku selalu merasa aman saat bersamamu...." Ujar Asahi.


"Aku tidak akan meninggalkanmu, tetapi aku tidak bisa berjanji...." Ujar Jaehyuk.


Asahi hanya mengangguk.



Asahi tidak perlu janji, yang Asahi perlukan hanya pembuktian dan Jaehyuk telah membuktikan itu.

Asahi benar-benar beruntung didekati duluan oleh Jaehyuk. Walaupun harus mengetahui fakta bahwa Jaehyuk adalah pembunuh bayaran.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jihoon melihat markas Dymond semakin ramai, dia hanya bisa tersenyum. Sebenarnya awalnya dia takut jika Hyunsuk harus kesepian, tetapi semenjak kembalinya sang anak, Mashiho dan sekarang Asahi. Membuat Hyunsuk tidak kesepian lagi.


"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Hyunsuk.


"Bahagia....."

"Selama ini enggak pernah bahagia?" Tanya Hyunsuk.


"Daridulu aku diajari untuk tidak boleh terlalu merasakan perasaanku, karena itu akan membuat ku lemah...." Ujar Jihoon.

"Jadi apakah aku adalah kelemahanmu?" Tanya Hyunsuk.

"Bisa dibilang....." Jawab Jihoon.


Hyunsuk berjalan mendekati Jihoon, Jihoon pun memeluk pinggang kecil Hyunsuk dan mencium area perut Hyunsuk.


Treasure Cafe [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang