Junkyu kembali ke dirinya yang dulu, yang dingin dan jarang sekali bicara. Dirinya benar-benar merasa dikhianati oleh istrinya sendiri.
Junkyu hanya bisa menghela nafas panjang dan sedikit meruntuki nasibnya yang buruk.
"Sudahlah Hyung.... Jangan disesali..." Ujar Doyoung.
"Ringan sekali kau bicara, huh?!" Ejek Junkyu.
"Mashiho Hyung melakukan hal itu juga karena di bawah pengaruh hipnotis, bukan?" Tanya Doyoung.
Junkyu hanya mengangguk lemah karena dirinya benar-benar merasa pusing dengan apa yang menimpanya.
"Sementara kita menghilang dulu dari Mashiho Hyung, Tuan Takata adalah orang kaya. Pasti mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan informasi kita lagi." Ujar Doyoung.
"Doy..."
"Hm?"
"Tolong gantikan posisiku sementara ya, di jajaran tinggi Dymond..." ujar Junkyu.
"HEH?!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di sinilah Doyoung sekarang.
Di tengah rapat Jihoon dan Yoshi.
Doyoung disuruh untuk mengganti Junkyu sementara waktu. Karena, daripada Junkyu kenapa-kenapa jadi Doyoung lah yang turun.
"Sementara kita tiadakan misi dulu...." Ujar Jihoon.
"..... Sampai kondisi benar-benar kondusif." Imbuh Jihoon.
"Benar Dad, Aku takut jika kita salah ambil jalan malah akan menjadi boomerang untuk kita." Ujar Doyoung.
"Semua order juga kita berhentikan?" Tanya Yoshi.
"Semua kegiatan Dymond ditutup hingga waktu yang tidak dapat dipastikan." Jawab Jihoon.
Yoshi dan Doyoung pun mengangguk paham dengan perintah Jihoon, sang Leader tidak mau mengambil resiko banyak. Apa lagi mereka ada di tempat baru, medannya belum mereka pahami dan juga rumah mereka berada di pemukiman padat penduduk. Takutnya jika ada kegiatan yang tidak benar mereka bisa dilaporkan ke pihak berwajib.
"Apakah kita tidak akan kembali ke Jepang?" Tanya Yoshi.
"Aku tidak ingin berurusan dengan Yakuza dulu" Ujar Jihoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Asahi kamu cantik."
"Terima kasih Hyung."
"Kau tidak akan meninggalkanku, benarkan?"
"Aku tetap di sini Hyung."
"Tolong jangan pergi....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat di Korea, kandungan Hyunsuk sudah memasuki bulan ke-6. 3 bulan lagi, markas mereka akan dipenuhi suara bayi.
Mereka membeli markas baru di daerah pegunungan. Mereka juga mengganti seluruh alat komunikasi mereka agar Mashiho tidak dapat melacak mereka.
Bukan sebuah rumah yang terlalu mewah tetapi ini cukup aman dikarenakan medannya yang cukup terjal dan ditutupi oleh pepohonan.
"Astaga capek sekali." Keluh semua anggota Dymond.
"Apakah kita kembali beroperasi di sini?" Tanya Jaehyuk.
"Untuk pelayanan misi belum, tetapi untuk pembelian barang-barang dan senjata api bisa kita lakukan mulai sekarang." Ujar Jihoon.
"Kita harus bergerak sambil mengumpulkan informasi sekarang." ujar Jihoon lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Asahi sedang berlatih di judo rumah baru mereka. Tiba-tiba perutnya terasa sangat diaduk-aduk, kepalanya terasa pusing dan dirinya sangat mual.
Rasa mual yang berlebihan itu membuat keseimbangan tubuh Asahi oleng dan kesadaran Asahi mulai hilang tanpa ada yang mengetahuinya.
"To-tolong...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.Doyoung kaget karena dirinya yang sedang interview di sebuah rumah sakit di kota kecil, tiba-tiba ditelpon karena Asahi tiba-tiba sakit.
Doyoung berlari ke dalam rumah dan berjalan ke kamar Jaehyuk dan Asahi.
"Minggir!!! Biar aku periksa!!" Ujar Doyoung.
Doyoung dengan cekatan memeriksa kesehatan Asahi yang nampak pucat.
"Mommy..." Panggil Doyoung.
"Iya?"
"Apakah ada testpack tersisa milik Mommy?" Tanya Doyoung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam ini semua berpesta karena ada 2 orang yang sedang hamil saat ini. Hyunsuk tersenyum senang karena dia akhirnya ada temannya dan semua orang sedang memberikan selama kepada Jaehyuk.
Semua nampak bahagia, kecuali Junkyu.
Setelah berita Asahi hamil dan mereka akan merayakan pesta, di situ Junkyu langsung mengurung dirinya di dalam kamar.
Semua paham, daridulu Junkyu ingin sekali memiliki momongan dengan Mashiho. Tetapi yang dia dapat malah pengkhianatan dari istrinya sendiri.
"Jadi kapan mau menikah?" Tanya Jihoon.
"Sepertinya menikah setelah anak kami lahir dulu Hyung, karena aku tidak mau membuat Asahi kelelahan mengatur ini itu. Aku ingin keduanya sehat dan gemuk" ujar Jaehyuk.
Semua tertawa mendengar ucapan Jaehyuk.
Jihoon pun mengangkat gelas.
"Untuk kebahagiaan Dymond...."
Semua orang pun mengangkat gelas dan mengucapkan hal yang sama.
"Untuk kebahagiaan Dymond"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ayah kenapa kamu meninggalku sendirian?"
"Ayah kenapa kau pergi meninggalkan Unda?"
"Ayah kenapa pergi?"
"Ayah tega meninggalkan kami berdua..."
"Ayah..."
"Ayah...."
BRUKKKK!!!!!!
Junkyu terbangun sambil dengan keringat dingin yang menetes dan nafas yang terengah-engah.
Mimpi.
Semenjak mereka pindah ke Korea, mimpi itu selalu datang. Seperti menandakan sesuatu tetapi entah apa itu.
"Apakah Mashiho sama mengandung anakku seperti Asahi?" Tanya Junkyu kepada dirinya sendiri.
Junkyu berusaha menepis fikiran tersebut dan menelpon seseorang.
"Hallo..."
"Temani aku di kamar, bisa?" Tanya Junkyu.
"Baiklah Hyung... Sebentar ya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
YOU ARE READING
Treasure Cafe [Season 2]
FanfictionAda Rahasia dari sebuah Cafe yang enak B X B - HoonSuk - Mashikyu - Hajeongwoo - JaeSahi - DoShi - JungDam