12

279 77 13
                                    

Jimin melihat teman teman nya bergantian, udara dingin dan gelap karena sudah malam, tapi mereka harus pergi menuju ke perbatasan, semakin cepat bergerak maka akan semakin cepat sampai tujuan.

"Jin- shi, gwaenchana?"

Jimin melihat seokjin yang terlihat menahan sakit.

"Jangan khawatir"

Jawab seokjin dan menegakkan badan nya agar terlihat baik baik saja, walau nyatanya dia merasakan sakit di bagian perut yang tertembak.

"Hyung, kau tidak bohong kan?" tanya taehyung sambil memegang bahu seokjin.

"Jangan khawatir tae, hyung tidak papa, kalau tidak percaya tanya saja pada dokter jung"

Seokjin melihat jungkook dan memberi isryarat agar dia berbohong tentang kondisi nya.

"Ya, jin-shi baik baik saja" bohong jungkook saat taehyung melihat nya.

"Berapa lama kita akan sampai ke perbatasan?" tanya yoongi yang tau kondisi seokjin.

Walaupun jungkook dan seokjin berbohong, tapi yoongi tidak bisa di bohongi, dia tau seokjin tidak baik baik saja. Apalagi melihat seokjin yang kehilangan banyak darah, air dan makanan juga tidak dia dapatkan dengan benar, bergerak dengan jahitan yang belum kering, sudah pasti seokjin tidak baik baik saja.

"Besok siang kemungkinan kita sudah sampai" jawab jimin.

Yoongi melihat seokjin. " hyung, kau bisa bertahan kan?" tanya yoongi dan seokjin hanya mengangguk.

"Udara sangat dingin, apa di antara kalian ada yang tidak tahan dengan dingin" tanya jimin.

"Tidak ada" jawab seokjin, padahal dialah yang paling tidak tahan dengan dingin.

"Jin hyung tidak tahan dingin" kata taehyung, membuat jimin melihat seokjin.

"Benarkah, jin-shi?" - jimin

"Ya, tapi aku bisa bertahan untuk malam ini" jawab seokjin dan jimin mengangguk.

"Dr. Jung, kau urus pasien mu selama perjalanan" kata jimin dan jungkook mengangguk.

"Jalan yang kita lewati hanya setapak, sekarang gelap dan agak gerimis, apa ada yang punya ide untuk perjalanan kita?" tanya jimin.

"Gunakan tali saja, kita saling memegang tali selama perjalanan malam" jawab seokjin.

"Maksud mu?" - jimin

"Di kotak ada tali berukuran panjang, karena kau yang memimpin perjalanan maka kau memegang bagian ujung tali, dan kami yang berjalan di belajang mu juga ikut memegang bagian tali, dengan begitu kita akan terus bersama karena mengikuti tali yang di pegang"

Jelas seokjin dan jimin mengangguk mengerti.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa jalan sekarang?" tanya jimin dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

"Kita teman sampai kalian kembali ke perbatasan, setelah itu kita adalah tentara dari negara yang berbeda. Arrasaeo!"- jimin

"Arraseo, komandan" jawab yoongi, membuat jimin melihat ke arah nya.

"Hei kenapa kau memanggil ku komandan?"- jimin

"Untuk malam ini dan besok, kau adalah komandan kami" jawab yoongi dan jimin tersenyum malu.

"Beri Hormat Pada Komandan Kita" titah seokjin

"Siap" jawab yoongi dan taehyung bersamaan, kemudian mengangkat tangan untuk hormat pada jimin yang berdiri di depan nya.

Jimin menarik nafas panjang dengan mata berkaca kaca saat melihat seokjin, yoongi dan taehyung hormat pada nya. Dia tidak menyangka akan menjadi komandan untuk musuh negara nya sendiri.

Save Me ✅Where stories live. Discover now