19. PAINFUL DISTANCE

305 62 3
                                    

HAPPY READING COWCOW KUU!!

Semoga suka sama cerita ini ya, aamiin<3

[BERIKAN VOTE + KOMEN YA SEBANYAK-BANYAKNYA GUYS")]

TAU CERITA INI DARI MANAA?

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOMEN!

*****

Fallan dan Ettan, dua cowok itu telah memaksa sahabat-sahabatnya untuk mendatangi markas pagi ini disaat jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Bahkan, mereka berdua mendatangi rumah Raka, Reyga, Reval, dan Davka bergantian agar segera bangun.

Bukan tanpa alasan, melainkan Ettan usai memborong camilan serta minuman dalam bentuk kardus untuk dibuat stock di markas mereka.

"Makan aja, kita party jajan coy!" seru Fallan yang sedang membuka bungkus es krim. Cowok berwajah polos itu sudah menghabiskan tiga bungkus es krim dalam sekali makan pagi ini.

Ettan yang berdiri di depan kulkas berlagak seperti sedang berpikir keras. "Ini kulkasnya yang kekecilan atau belanjaannya yang kebanyakan? Apa perlu gue beli kulkas lagi?"

"Itu kulkas udah gede, lo nya aja yang beli nggak pake otak!" sembur Davka dari sofa dengan mata yang terpejam akibat masih sangat mengantuk. Di sebelahnya pun ada Raka dengan posisi yang sama.

"Makan aja, Bos. Jangan tidur mulu," ujar Fallan. Kini ia beralih membuka satu bungkus coklat Silverqueen.

"Tumben muka lo kayak kain pel kering, Val?" Ettan berjalan, mengambil posisi di sebelah Fallan.

Reval menghela napas pelan. "Gue kira pagi-pagi ke sini bakal ada es tebu."

"Stres lo, yang ada asem kalo beli banyak terus didiemin di kulkas," balas Reyga dari kursi pojok markas.

"Iya sih." Reval beralih menatap cowok di sebelah Ettan. "Coklatnya enak, Fal?"

"Enak banget lah. Apalagi gratis, apalagi sekardus, behh... nikmat mana yang engkau dustakan," cerocos Fallan.

Sontak Davka langsung membuka mata, lalu menegakkan tubuhnya. "Yang mau ngabisin coklat segitu banyak siapa? Gue nggak mau ompong muda." Lelaki itu memijat pangkal hidungnya tak habis pikir.

"Raka. Kan dia suka coklat."

Mendengar namanya disebut, matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sepenuhnya. "Nggak sebanyak itu," ucap Raka diakhiri lirikan malas ke arah Reval.

"Greta aja. Dia suka banget sama coklat, kan, Bos?" tanya Ettan. "Harusnya tadi gue susulin juga ke rumahnya."

"Iya ya, nggak kepikiran," timpal Fallan.

Davka menatap mereka berdua sinis. "Gue pukulin lo berdua kalau ke rumah Greta pagi-pagi buta. Lo berdua udah ganggu jam tidur gue!"

"Biar seger, jangan tidur mulu ntar jompo," Ettan cengengesan

"KALIAN NGGAK ADA YANG SUBUHAN?!"

Ettan yang berada di sebelahnya langsung menjitak kepala Fallan sehingga membuatnya meringis. "Jangan teriak tolol!"

"Suara lo kayak toa mesjid yang udah rusak, Fal," ucap Reyga datar sekaligus sedikit emosi.

"Masih bagus toa!"

"Suaranya ngalahin kenalpot RX-KING."

Fallan seketika menoleh ke arah Davka yang sedang menatapnya malas. "Dav ... belain gue dong," adunya memelas.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang