Chapter 04. Tes fisik.

1.8K 183 5
                                    

Seragam olahraga nya ternyata cukup nyaman ketika di pakai. Hari ini Aizawa-sensei meminta kami untuk berkumpul di lapangan, tes fisik akan di adakan sekarang. Tidak ada upacara penyambutan seperti sekolah pada umumnya.

"Kalian semua pasti mengetahui reputasi sekolah mengenai kebebasan. Yah, 'kebebasan' yang di maksud juga berlaku kepada guru."

Penjelasan dari Aizawa-sensei adalah mengenai tes fisik seperti lempar soft ball, lompat jauh, lari 50m, lari jarak jauh, tes kekuatan cengkraman, lompat samping terus menerus, latihan tubuh atas dan jinjit kaki.

"Normalnya itu semua adalah hal yang telah kalian lakukan sejak SMP. Tes fisik yang melarang penggunaan Quirk. Bakugou, seberapa jauh kau melempar bola soft ball ketika SMP?"

"Hah? 67 meter."

"Kalau begitu lempar kembali menggunakan Quirk mu. Selama kau tidak keluar dari lingkaran, itu tidak masalah."

Ternyata namanya Bakugou, aku baru tau itu. Dia berjalan ke arah sensei dan mengambil bola yang di berikan kepadanya.

"SHINEE!!"

Kacchan mulai mengayunkan tangannya, terlihat sinar kemerahan yang membercak di telapak tangannya, menghempaskan bola soft ball itu ke langit. Juga, kenapa kau selalu berteriak 'Mati' ketika menyerang.

Poin yang di raih saat Aizawa-sensei memperlihatkan nya adalah 705 meter. Itu sangat jauh jika kita menggunakan Quirk.

"Uwohh!! Hebat, di mendapatkan 705 meter dalam sekali lemparan, sepertinya menyenangkan!!"

Siapa yang berkata seperti itu.

"Kelihatanya 'menyenangkan' katamu? Kalau begitu baiklah, mari kita buat aturan baru. Murid yang menempati posisi terakhir dalam tes fisik akan di keluarkan. Bagaimana, keliatan menyenangkan bukan?"

Semua murid terdiam mendengar perkataan Sensei, aku juga bisa melihat mulutnya yang sedikit menyeringai. Sepertinya dia tidak bercanda dengan kata-kata nya.

"Kebebasan kami, itu berarti kami juga dapat mengeluarkan siswa yang tidak memiliki harapan di sekolah ini untuk menjadi Hero! Selamat datang, di departemen pahlawan."

Hari pertama sekolah di sini, sudah hampir membuat mental siswa terguncang. Akhirnya, tes fisik pertama di mulai dengan lari 50 meter.

Lida adalah lawanku.

"Lari adalah kecepatan ku. Aku Lida Tenya. salam kenal, Rimuru-kun."

"Oh, tentu Lida."

Mengaktifkan kemampuan ku, Lida juga bersiap di posisinya. Ketika peluit di tiup, kami melesat bersamaan.

"Lida Tenya, 3.04 detik. Rimuru Tempest 3.07 detik."

"OHHHHH!! MEREKA BERDUA SANGAT CEPAT!!" Beberapa teriakan terdengar dari siswa.

Yah, seperti itu juga sepertinya sudah cukup.

"Kau membuatku terkejut, Rimuru-kun. Aku tidak tau kalau kau sangat cepat." Lida menghampiri dengan senyum ramahnya.

"Tidak secepat dirimu."

"Tidak, aku yakin kalau kau masih bisa lebih cepat dari itu."

Semua orang mulai mendapatkan gilirannya hingga akhirnya giliran Kacchan dan Midoriya. Kacchan mendapatkan 4.13 detik sedangkan Midoriya mendapat 7.02 detik.

"Ternyata kau cepat juga ya, Kacchan."

"JANGAN BICARA PADAKU!! JANGAN SOMBONG HANYA KARENA KAU LEBIH CEPAT 1 DETIK DARIKU!!"

Bisakah kau mengecilkan Volume suaramu.

"Midoriya, kau tidak apa-apa?" Mengabaikan Kacchan yang selalu berteriak, aku menghampiri Midoriya yang termenung.

Rimuru X Boku no Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang