24. Bungkam

173 5 0
                                    

Yanza terkejut saat Junico memegang tangannya, Yanza melihat Junico membuka matanya dan sedang menatapnya

" Kak " Panggil Yanza

" Hm? " Dehem Junico menyembunyikan kepalanya di leher Yanza

" Kakak gak kerja? " Tanya Yanza

" Saya masih mau berduaan sama kamu " Junico memeluk pinggang Yanza

" Maafin saya ya Kak " Lirih Yanza mengelus kepala Junico

" Saya udah maafin kamu, sekarang kita lupain semuanya ya " Junico menatap Yanza

" Iya Kak " Yanza mengelus pipi Junico

Junico menatap Yanza lekat dan semakin memajukan kepalanya, Junico menempelkan bibirnya dibibir Yanza, Junico merasakan dinginnya bibir Yanza

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, membuat mereka berdua terkejut dan yang membuka pintu pun terkejut

" Kenapa gak di kunci dulu Jun! " Pekik Itte membalikkan badannya

Junico hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, sedangkan Yanza memalingkan wajahnya karena dia yakin wajahnya sudah merah padam karena malu

" Mama kenapa gak ngetuk dulu " Seru Junico

" Ya kan Mama gak tau " Ucap Itte

Gracia hanya menyaksikan perdebatan antara ibu dan anak itu, Gracia menghampiri Yanza yang sedang menundukkan kepalanya

" Kamu udah gak papa? " Tanya Gracia mencium kening Yanza

" Iya Ma " Jawab Yanza

Itte yang melihat Junico langsung memukulnya, Gracia dan Yanza hanya tersenyum melihat mereka

" Aduh Ma " Keluh Junico memegang pundaknya yang tadi dipukul Itte cukup keras

" Lain kali jangan gitu " Titah Itte

" Ya Mama yang salah kok " Ucap Junico yang tidak mau disalahkan

" Ihhhhh dibilangin juga " Itte menjewer telinga Junico

" Sakit Ma " Keluh Junico memegang tangan Itte yang menjewer telinganya

" Salah sendiri " Itte melepaskan tangannya dari telinga Junico

" Kalian mandi dulu habis itu sarapan ya " Suruh Gracia

" Iya Ma " Jawab Yanza

" Jangan sarapan yang lain dulu " Gracia menggoda mereka berdua

Yanza dan Junico saling berpandangan dan tersenyum geli, Gracia dan Itte meninggalkan mereka

" Saya malu ih " Yanza memukul lengan Junico

" Ya kan saya gak tau " Junico nyengir menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal

" Kenapa gak dikunci pintunya kemaren? " Tanya Yanza

" Gak kepikiran kesitu, saya semalem khawatir sama kamu " Balas Junico

Junico menutup pintu kamar, dia menghampiri Yanza yang hendak menuju ke kamar mandi

" Mau ngapain lagi? " Tanya Yanza

" Bentar aja " Junico memeluk Yanza dari belakang

" Kak Jun ih mesum banget sih " Pekik Yanza

" Mesum sama istri sendiri gak papa kok " Goda Junico

" Kita mandi dulu terus sarapan, udah ditungguin dibawah " Yanza melepaskan pelukan Junico

" Mandi bareng aja biar cepet " Ajak Junico yang langsung mendapatkan pukulan di lengannya

" Udah ah saya mandi dulu " Yanza meninggalkan Junico

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang