26. Curahan Hati

141 26 2
                                    

"Aku merasa kasihan denganmu Kyungsoo. Sungguh ironis sekali.. siswa terpintar di sekolah ternyata mempunyai masa lalu yang sangat indah.. sungguh kasihan.."

Kyungsoo membola, dia tak menyangka Chanyeol berani mengucapkan kata-kata yang tak ingin di dengarnya.

"Kyungsoo" panggil Chanyeol pelan.

Chanyeol memegang kedua bahu Kyungsoo dan membalik tubuh gadis itu agar berhadapan dengannya. Sedangkan Kyungsoo hanya terdiam dan menundukkan kepalanya, masih tak berani menatap mata tajam Chanyeol yang jernih dan indah.

"Jika kau marah, katakan!!! Jika kau sakit hati, katakan!!! Jika kau merasa terluka, katakan!!! Katakan semua isi hatimu padanya!!! Jangan menahannya lagi!!!" lanjut Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis di hadapannya.

Kyungsoo tak ingin menatap Chanyeol, ia tak ingin Chanyeol meruntuhkan tembok yang telah Kyungsoo bangun selama ini.

"Menahan semua kesedihanmu tanpa membagikannya pada orang lain. Hatimu terbuat dari apa?? Dari batu!!" Seru Chanyeol.

Kyungsoo sendiri masih tetap terdiam. Namun, pegangannya pada tas belanjanya semakin mengerat.

"Apa ini yang dilakukan siswa pintar sepertimu?? Memendam sendiri masalahmu tanpa memberitahu orang tuamu atau sahabatmu sendiri??" Jedanya, "mungkin Baekhyun tahu, tapi dia tak tahu kalau kau masih terpuruk sampai saat ini. Kau adalah gadis teraneh yang pernah kutemui. Apa kau tidak lelah?? Lelah memikirkan nilaimu, lelah memikirkan rencana mu dan lelah karena masa lalumu?? Apa kau tidak merasa lelah memendam semuanya sendirian Kyungsoo???" Jelas Chanyeol panjang dan kesal sendiri dengan kebungkaman Kyungsoo.

Kyungsoo masih tak berani menatap Chanyeol, masih setia dengan keterdiamannya.

Chanyeol menghela nafasnya panjang, "bagaimana bisa tubuh kecil dan rapuh ini melakukannya?"

Kyungsoo sudah tak sanggup menahannya lagi, Akhirnya air matanya pun keluar dengan sendirinya.

BRAK!

Tiba-tiba Chanyeol merengkuh tubuh Kyungsoo dalam pelukannya hingga membuat Kyungsoo melepaskan genggamannya terhadap tas belanjanya. Tas itu pun terjatuh. Namun beruntung, tak ada barang yang keluar dari dalam tas itu.

Kyungsoo sendiri kini hanya dapat melebarkan kedua mata bulatnya sebagai pertanda bahwa ia masih terkejut dengan pelukan yang tiba-tiba Chanyeol berikan untuknya. Sedangkan tubuhnya tak sanggup berbuat apa-apa. Di saat kondisi mentalnya seperti ini, bahkan untuk melepaskan pelukan Chanyeol yang tak terlalu erat saja terasa sangat sulit.

Lagipula entah kenapa sebuah perasaan hangat yang dapat mengalahkan dinginnya udara musim dingin menyelimuti dirinya hingga perasaannya. Membuat dirinya merasa nyaman.

"Paling tidak, bagilah bebanmu itu padaku" bisik Chanyeol yang seketika membuat pertahanan Kyungsoo runtuh untuk kedua kalinya.

Air mata Kyungsoo pun kembali mengaliri kedua pipi putih mulusnya dan membasahi jaket putih hitam yang biasa Chanyeol kenakan.

"Chanyeol" panggil Kyungsoo masih dengan tangisannya.

"Hm?"

"A-aku sangat marah padanya. Ditipu seperti itu, siapa yang tidak marah, kan? Hiks.."

Kyungsoo mulai meracau, menumpahkan segala isi hatinya di sela isak tangisnya. Dan Chanyeol tampak dengan senang hati mendengarnya.

Chanyeol tak merasa keberatan karena jaketnya basah oleh air mata Kyungsoo maupun terus berdiri di pinggir jalan tanpa sesuatu melindungi kepalanya. Bahkan kini tumpukan salju mungkin telah bersarang di rambutnya itu.

Perjanjian berujung Cinta Where stories live. Discover now