Lisa pov
Ketakutan terbesarku akhirnya benar benar terjadi. Aku kembali kehilangan sosok yang paling aku sayangi. Selama ini akuberjuang sendirian untuk membuat Eonnieku bertahan disisiku tapi nyatanya tuhan tetap mengambil Eonnieku.
Tidak lebih dari satu bulan aku merasakan kebahagian karena Eonnie nya dinyatakan Sembuh, termasuk Nini dan Bryan yang kembali kepada kami. Aku menepati Janjiku kepada Jisoo Eonnie untuk membuat Nini tinggal bersama kami, tapi Eonnie ku tidak menepati Janjinya. Dia meninggalkan ku untuk selama lamanya. Sekeras apapun aku mencoba untuk mempertahankan aku tetap tidak bisa membuat Eonnieku untuk tetap bertahan disisiku.
Takdir terus mempermainkan ku. Aku tidak pernah dibuat bahagia dalam waktu yang Lama. Setiap kali aku merasa bahagia, tuhan kembali mempermainkan aku. Dia dengan kejamnya mengambil orang orang tersayangku. Rasanya aku tidak perlu lagi untuk bahagia aku bersumpah senyumku tidak akan lagi ada dikedua belah bibirku. Aku takut untuk bahagia setiap kali aku bahagia aku pasti akan kehilangan seseorang.
Semuanya terjadi begitu cepat baru beberapa Jam yang Lalu aku melihat suara Tawa Eonnieku. Tapi, lihatlah gundukan tanah yang ada dihadapan ku ada sebuah batu yang bertuliskan Nama Eonnieku. Ada orang yang mengatakan kalau "kehilangan membuat kita belajar untuk menerima dan menysukuri dengan apa yang masih kita Miliki" apa itu masih berlaku untuku yang terus saja kehilangan? Apa lagi yang harus aku syukuri?harta?dikenal banyak orang?wajah yang diidamkan para wanita? Aku tidak membutuhkan itu semua!
Aku kehilangan mulai dari orang tua angkatku, saudari angkatku,Mama, kekasih, papa dan Brian, meskipun mereka orang yang aku benci aku masih tetap sedih saat mereka meninggalkan dunia ini. Dan sekarang aku kehilangan sosok yang merawatku dari bayi walaupun usianya masih sangat muda waktu itu dia terus menemaniku dia yang melindungiku dari orang orang yang berniat menyakitiku. Sosok ayah dan ibu tergabung menjadi satu didalam diri Jisoo Eonnie.
Beberapa waktu yang lalu Jisoo Eonnie tiba tiba pingsan saat kamu sedang berkumpul aku yang menangkap tubuhnya dia sempat bergumam. Dia terus mengatakan kalau dia menyayangi kami bertiga dia bahkan sempat meminta Maaf kepadaku karena tidak bisa menepati Janjinya. tidak perduli seberapa sering aku terus menyuruhnya untuk jangan meninggalkan ku. terkahir kali aku mendengar suaranya pada Saat dia mengatakan kalau dia sangat mengantuk setelah itu aku tidak mendengar lagi suara nya.
Belum sempat aku membawanya kerumah sakit Samchon ku mengatakan kalau Jisoo Eonnie telah meninggalkan ku. aku tidak menerima itu tapi Brian mengatakan hal yang Sama kalau Eonnie benar benar telah tiada. aku masih tetap tidak percaya aku langsung menggendong tubuh Eonnie. Keluargaku mencoba untuk menghentikanku tapi aku tetap bersikukuh untuk membawa Eonnie ku kerumah sakit.
Dan hari ini adalah hari terburuk sepanjang masa untuk diriku sendiri Eonnieku mengalami serangan jantung mendadak yang membuat aku kehilangan dirinya. Aku tidak perduli semua orang yang ada dirumah sakit memandangiku iba. Aku Menangis histeris didepan ruangan tempat Eonnieku diperiksa. Aku berlari menuju keluar rumah sakit tanpa menggunakan Alas kaki. Jalanan ada dihadapanku tanpa berpikir panjang aku ingin menabrakan diriku kebetulan sekali ada mobil yang melaju sangat kencang tapi sialnya tindakan ku dihentikan oleh Samchon.
.
.
.
.
.
.
Aku memberontak Saat tubuh Eonnieku dimasukan kedalam Lianglahat Yeri dan Seulgi memegang tubuhku erat mereka membiarkan ku untuk melihat wajah Eonnie untuk yang terakhir kalinya. Wajah pucat nya tidak menghilangkan kecantikan Eonnieku. Aku hampir saja jatuh kedalam lubang kubur Eonnieku Bryan menahan tubuhku. Aku tidak sanggup untuk berdiri saat peti mati Eonnie ku dimasukan kedalam tanah. Buliran tanah mulai menutupi peti mati Eonnieku.
Aku terus memeluk Foto Eonnieku. Tidak tahu seberapa banyak air mata yang aku tumpahkan tuhan seolah oleh tidak mempunyai Rasa kasihan untuku. Orang orang mencoba untuk membuat aku ikhlas dengan kepergian Eonnieku, aku tidak bisa. Jisoo Eonnie adalah segalanya untukku.
