Semua Luka Karenamu!

1.5K 207 6
                                    

Entah sudah berapa banyak buku tentang sihir yang telah ia baca, tetapi tak ada sedikit pun keterangan yang menyebut nama Falcon di dalamnya. Seolah makhluk bernama Falcon itu memang tidak pernah lahir di dunia ini.

Namun, beberapa kali ingatan Leviza menangkap bahwa kutukan darinya berasal dari Falcon. Leviza ingat betul ketika detik terakhirnya sang ayahanda menyebut bahwa Falcon adalah iblis. Andai itu benar, seharusnya nama Falcon ada meskipun itu hanya menyelinap di satu lembar buku sejarah atau pengetahuan sebagaimana iblis-iblis lain yang ia baca namanya dari buku kuno.

"Apakah itu hanya mimpi?" tanya Leviza ragu, meletakkan kembali buku di tangannya ke atas meja.

Jemarinya perlahan memegang leher yang masih tampak mulus. Detik-detik sang ayahanda membunuhnya benar-benar terasa begitu nyata. Membuat Leviza yakin apa yang telah ia alami bukan mimpi.

Sial, Leviza tidak punya waktu lama di istana ini karena ia sudah terlanjur meracuni adiknya ketika ia menyusup ke acara pesta ulang tahun ke 17 Lenora. Leviza sungguh menyesal telah melakukan hal bodoh itu. Terlebih, Lenora tidak memiliki dosa apa pun kepadanya.

Satu-satunya dosa kepadanya itu dilakukan oleh kedua orang tuanya. Ya, Raja Devian dan Ratu Amaya. Memalsukan kematian Leviza, hingga membuat nama Leviza Xavier yang masih hidup dimuat dalam sejarah Kerajaan Gloria sebagai orang mati. Oh, dan jangan lupa nama Leviza Xavier yang tertulis di atas batu nisan. Entah tubuh siapa yang dikubur di dalam sana. Yang jelas, dengan apa yang ia ketahui, membuat Leviza yakin bahwa orang tuanya bukan orang baik.

"Tidak. Aku harus segera bertindak."

Leviza bangkit, ia mengambil jubah hitamnya. Berjalan mengendap di tengah malam untuk keluar dari kastil. Sudah menjadi rutinitasnya menyusup keluar dari kastil meski itu terlarang.

"Tidak akan kubiarkan orang-orang itu membunuhku lagi. Mereka yang bersalah memenjarakanku di sini seolah aku lebih berbahaya dari penjahat. Padahal, hei! Apa yang bisa dilakukan seorang bayi sepertiku?"

Faktanya, Leviza memang sudah menjadi penghuni kastil itu sejak bayi. Bahkan, dia tidak pernah tahu dunia seperti apa di dunia luar sana andai bukan karena ia bertemu Duke Axton yang membuatnya melanggar aturan-aturan karena terbutakan oleh cinta. Salahkan saja kedua orang tuanya, yang berpikir Leviza seperti burung yang tidak memiliki perasaan.

Bahkan, Leviza yakin, burung yang dikurung dalam sangkar pun pasti menginginkan kebebasan. Meski ia tahu, mungkin saja kebebasan yang ia harapkan mungkin akan membunuhnya.

Tujuan Leviza sekarang adalah perpustakaan yang ada di laboratorium ibundanya. Bukan tanpa sebab, melainkan Leviza yakin jika ruangan sihir pribadi ibunya akan memiliki jawaban yang ia butuhkan. Bagaimana pun juga, pasti banyak rahasia yang disimpan keluarga kerajaan. Barang kali ada sebagian yang tidak bisa diketahui orang lain. Begitu pula dengan Falcon.

Memasuki ruang sihir pribadi Ratu Amaya memang tidak tampak penjaga di sekitarnya, tetapi butuh sihir pendeteksi yang mana hanya keturunan kerajaan 'lah yang bisa memasuki bola sihir yang menyelimuti ruangan itu. Bagi Leviza itu bukan 'lah hal yang sulit.

Apalagi saat ini istana sedang keos karena Lenora yang keracunan dan keadaannya semakin memburuk. Jauh dalam lubuk Leviza, terbesit rasa bersalah kepada adiknya yang tak bersalah. Leviza bukan orang baik, ia mengakui itu. Lantas, memangnya apa yang bisa Leviza lakukan untuk adiknya?

Mengaku? Oh, ayolah! Leviza masih terlalu waras untuk menyerahkan lehernya.

Terlebih, Leviza sendiri tidak menguasai sihir sedikit pun. Awalnya, Leviza tidak tahu jika dirinya juga seharusnya memiliki kekuatan sihir andai kedua adiknya dulu tidak memamerkan sihir mereka. Hingga belakangan sebelum detik-detik "kematiannya", Leviza mengetahui bahwa kekuatannya memang sengaja disegel tanpa alasan yang jelas. Barang kali ada hubungannya dengan iblis bernama Falcon. Tugas Leviza adalah mencari tahu benang merah di antara keduanya.

Antagonist Lady And The Villain DevilNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ