2

3.9K 218 5
                                    

April berjalan tergesah-gesah menyeret koper besarnya berjalan menuju gate keberangkatan, dia kesiangan sampai telat menuju kebandara belum lagi macet parah dideket kampusnya.

"Untung lo ga ketinggalan, neng." celutuk Jaevan ketika melihat April telah tiba.

April ngos-ngosan duduk disamping Chaka dan Jendral, menetralkan pernapasannya. Benar kata Jaevan, untung ia tak ketinggalan pesawat.

"Minum."

April menaikkan alisnya bingung saat Jendral menyerahkan sebotol air mineral dingin yang masih tersegel kepadanya.

"Gausah gapapa hehe." tolak April halus.

"Minum aja."

Dengan canggung April menerima botol tersebut, "makasih Jendral."

"Iya."

"Ayo prepare, kita udah dipanggil." ucap Mark saat mendengarkan panggilan penumpang pesawat yang akan mereka tumpangi.

"Bentar, Putri mana?" tanya Juna menacari keberadaan gadis rambut sebahu itu.

Kedelapan mahasiswa(i) tersebut serempak saling tatap dan mengedarkan pandangannya kearea gate keberangkatan, namun nihil mereka tak menemukan gadis itu.

Drrtt!

Mark tersentak saat merasakan getaran ponselnya disaku celananya, Mark melihat sebuah panggilan tak terjawab oleh pak DPLnya. Dengan cepat Mark menelfon balik nomor dosennya itu.

"Halo pak, maaf tadi saya tidak memperhatikan ponsel saya." ucap Mark saat pak Ilham menerima panggilannya.

'Iya gapapa nak, ini toh nak ada masalah disini.' ucap Pak Ilham diseberang telfon.

Alis Mark mendengar perkataan DPLnya itu, masalah?

"Masalah apa pak?"

'Si Putri batal ikut KKN bareng kalian, nak Putri kecelakaan saat menuju bandara.'

Mark menegang mendengarkan perkataan DPLnya lalu menjadi panik sendiri, aduh kenapa sampai gini sih?

"Jadi gimana dong pak? Keadaannya gimana?"

'Lumayan parah harus dirawat soalnya rusuknya retak, nak. Jadi pihak kampus membebas tugaskan nak Putri pada kegiatan ini dan diubah menjadi tugas meneliti nantinya seperti KRS Merdeka.' jelas pak Ilham.

Mark menghelah nafasnya berat lalu meminjat pangkal hidungnya menetralnya rasa pusing mendadak menyerang dirinya.

"Ohiya pak makasih infonya..." cicit Mark.

'Iya nak, pemandunya udah ada?'

"Sudah pak, sudah mau checkin bagasi."

'Ohiya nak hati-hati yah, nanti bapak menyusul hari sabtu.'

"Siap pak."

Panggilan itu terputus Mark menengok melihat ketujuh temannya menatapnya penasaran, bisa dijelaskan dari tatapan mereka.

"Siapa tuh, bang?" tanya Rakha.

"Pak Ilham, gua dikabarin Putri gabisa ikut KKN." ucap Mark membuat ketujuh Mahasiswa tersebut terkejut.

"Kenapa?" tanya April.

Mark menjelaskan kejadian yang menimpah Putri kepada mereka dan mereka sangat terkejut dan spontan menelfon Putri masing-masing namun telfon mereka tak diangkat oleh gadis rambut sebahu itu.

"Jadi aku solo dong cewe?" tanya April bingung banget.

"Iyalah, neng, kan dikelompok kita lo doang sama si Putri perempuan." ucap Chaka.

Story Of KKN! [TERBIT]Where stories live. Discover now