25

1.2K 115 9
                                    

"Lo gapapa?" tanya Mark memukul pelan punggung Chaka yang abis muntah banyak banget.

"Aman."

Rakha dan Jendral berada dibarisan terdepan bersama beberapa jajaran aparat desa dan polisi sedang mengamankan area sekitar.

Jadi tuh abis Chaka temuin mayatnya si Juna berlari memanggil pak Kades dan pak RT buat liat penemuan Chaka.

Dan berakhir TPA yang dibersihiin tadi udah dipenuhi oleh warga sekitar pengen liat mayatnya, anak-anak selebihnya udah diluar kawasan soalnya disuruh sama Mark cuman Jendral doang sama Rakha didalem.

"Pantasan anjing suka bau-bau ini kantong, sa kira sampah biasa saja." ucap seorang bapak-bapak yang biasa buang sampahnya kesini.

"Itu juga dikerubungi sama lalat tai." sahut ibu lainnya.

"Diperhalus kek, segala lalat tai." bisik Rakha julid banget.

"Hust!"

Ada beberapa polisi bertugas masukin mayitnya kedalam kantong mayat abis itu dibawa keambulans yang udah stay disana buat divisum dirumah sakit.

"Permisi pak kalau boleh tau yang nemuin siapa?" tanya pak polisi yang bername tag, Jamaluddin Ujang.

"Ohiya ini anak KKN pak." jawab pak Kades.

Jendral dan Rakha ternotis lalu menatap pak polisi ganteng itu, dirasa ditatap sang polisi mengahlikan atensinya kepada kedua pemuda itu. Jamal takut banget disukai sama kedua pemuda itu. 

Ayo trisum ayo.

"Yang ini?" tanya pak Jamal.

"Bukan saya pak." panik Rakha.

"Teman saya pak, ada diluar." ucap Jendral menunjuk keenam temannya.

"Ohh ini mau dimintai keterangan dikantor polisi."

Pak Jamal bareng Jendral dan Rakha berjalan bersama menuju keenam temannya, dilihatnya Chaka udah lemes banget kaya tai nyender dipundak April. Energinya abis terkuras muntah, disamping bau sampah udah nyengat banget eh segala dikasih jackpot gimana ga lemes doi.

"Chak, diajakin kekantor polisi." ucap Jendral menunjuk pak Jamal.

"He kenape? Bukan anak saya pak sumpah demi Tuhan." ujar Chaka lemes tapi panik.

Pak Jamal terkekeh kecil menampilkan lubang kematian terpantri dipipi mulus bak ubin mesjid rasanya adem banget kaya ale-ale rasa kedondong.

Sedot saya donk pak :*

"Iya tau, saya hanya ingin memintai keterangan penemuan mayatnya saja."

"Bentaran bisa ga pak? Saya mual banget ini perutnya kaya di blender."

"Hamil beneran yah lu?" tuding Haikal abis itu dijorokin sama Chaka.

"Silahkan, saya tunggu 10 menit dimobil."

"Eh pak saya temenin teman saya gapapa pak? Saya ketua kelompok KKNnya." celutuk Mark ga tega mau nyuruh Chaka sendirian aja.

"Bisa, nanti ditemani sama pak Kades juga. Dosen kalian dimana?" tanya pak Jamal.

"Lagi ke Jakarta pak kemarin yah, iya pak kemarin." ucap Haikal.

"Ohh iya."

April tak berkedip menatap pak polisi ganteng yang menangani kasus ini, mana manis banget kaya ngajakin berumah tangga.

Bismillah dipinang dengan surah Ar - Rahman.

"Liur lo netes." ketus Jaevan.

April gelagapan mengusap sudut bibirnya lalu tersenyum masam, rasanya April baru melihat manusia segantenk itu.

Story Of KKN! [TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon