L'amore e'oro: 38

5K 321 22
                                    

      "Daren

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

      "Daren..." Perlahan suara Qiura.

  "Kau ok?" Soal Daren kembali.

         Manakala Edwis yang berdiri di sebelah Qiura, terus menarik tubuh isterinya merapat.

        "Macam mana kau ada kat sini?" Soal Qiura.

          "Aku dengar bunyi tembakan, aku terus turun." Balas Daren.

           "Kau duduk sini?" Qiura bertanya lagi.

      Daren mengangguk.

      Edwis pula sudah memandang jejaka yang digelar Daren itu silih berganti dengan isterinya.

          Edwis mengalihkan pandangan ke arah pistol yang dipegang Daren di tangan kanannya.

         "Do you have license?" Soal Edwis sambil mata memandang pistol dan Daren silih berganti.

      Terus Daren mengeluarkan kad yang ada di poket kirinya.

      Kad yang dimiliki oleh semua ejen ISA.

          "You're from ISA?" Soal Edwis.

    Daren mengangguk.

            "What are you? agent?" Soal Edwis lagi.

      Daren menggeleng.

        "Weapon keeper.." balasnya pula.

        Edwis masih kurang selesa dengan Daren. Dia senang syak-wasangka sejak kes Ryan.

           Dia ingin mendekati Daren, namun tangannya yang penuh urat itu ditarik Qiura.

       "It's ok, I know him.." bisik Qiura. Dia tahu tujuan sebenar suaminya hendak mendekati Daren. Mesti hendak menyoal siasat tentang lebih lagi.

          Mendapat arahan dari sang isteri, dia menuruti.

        Terus dia kembali memeluk pinggang ramping Qiura.

         "Thank you for helping my wife.." ucap Edwis sebelum mereka hendak melangkah berlalu pergi.

        "Wife?" Daren seakan tidak percaya pengakuan yang baru dibuat Edwis tentang status perhubungan Qiura dan dirinya.

            "It's nice to meet you again Daren.. but you better go from here. This all too dangerous.." ujar Qiura pula, setelah itu tangan sasa suaminya terus ditarik pergi.

      Daren juga berlalu pergi.

        Qiura melihat saja adiknya yang masih duduk di rumput rumput hijau itu, terus dia berlari ke arah Qaseh yang sedang duduk sambil menekap darah yang keluar dari bahu Alexo.

          "Qaseh, kau ok?" Soal Qiura..

    Wajah pucat nya jelas menunjukkan riak risau yang begitu banyak. 

L'AMORE E'ORO ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora