☆ OIKAWA TOORU, IWAIZUMI HAJIME.

121 21 0
                                    

OIKAWA TOORU, IWAIZUMI HAJIME.
UryuKinomotoShintaro
fluff, childhood friends.

▬▬▬

KETIGA REMAJA MENJADI sorotan siswa-siswi lainnya di sekolah aoba johsai, mereka semua tampak menatap momen ketiga remaja itu dengan tatapan yang berbeda.

iwaizumi, [name], dan oikawa. mereka bertiga tampak bersenda gurau saling membagikan tawa nya.

lebih tepatnya hanya [name] dan oikawa, karena mereka berdua tampak sedang menjahili iwaizumi.

iwaizumi sendiri memasang wajah lelah dan pasrah.

"astaga kalian.." iwaizumi menepuk kening nya dan menghela nafas. "hentikan, kita menjadi pusat perhatian."

"mungkin karena ketampanan ku." oikawa tersenyum lebar lalu menunjuk diri nya sendiri dengan percaya diri. "[name] coba lihat! apakah aku tampan?"

"benar! mirip sekali dengan tikus got!"

"heey!"

[name] tertawa dan bersembunyi di balik punggung lebar iwaizumi. "AHAHAHA lihat! kalau wajah nya marah seperti itu malah mirip kuda!"

"sialan! sini kau!" oikawa langsung menangkap lengan [name], namun perempuan itu langsung menghindar.

oikawa langsung mengejar [name] di sekitar iwaizumi, perempuan tersebut tertawa hingga mengundang rasa kesal dari oikawa.

"gak bisa tangkap aku, ya?"

"woi sini!"

iwaizumi menghela nafas lelah, ia mengerutkan kening nya. "ayolah.. kalian bukan anak ke-"

"AHAHAHA! oikawa, pantas saja waktu itu kau kalah- aduh?"

"aduh aduh! iya iya maaf!" oikawa mengerjapkan mata nya dengan bingung.

iwaizumi langsung memegang belakang [name] di kiri, sedangkan oikawa di jewer oleh iwaizumi di kanan.

"kalau aku bilang diam ya diam!"

▬▬▬

"mari memasak di dapur kak iwaizumi hajime si cowok dingin dari klub voli terkenal dan cakep!"

"iwa-chan, sini dong bantu akuu~"

oikawa merengek sembari mengolah adonan di sebuah mangkok dengan kecepatan tinggi, membuat beberapa adonan jatuh ke arah berbeda.

[name] langsung melotot ke arah oikawa. "hey! adonan nya terbuang sia-sia, bodoh! aku kan sudah mengajari mu tadi!" seru nya.

oikawa merenggut. "kau menjelaskan nya terlalu cepat! ini sama saja aku sedang melakukannya!"

"ugh hanya mengolah whip cream dan fla saja tidak bisa, apalagi hanya memenangkan sebuah pertandingan!"

"sialan, jangan meledek dong!"

"hey? ada apa, sih?" iwaizumi kembali masuk ke dapur, wajah nya menjadi horor ketika melihat dapur nya berantakan.

namun tampaknya dua makhluk tersebut tak menyadari keberadaan iwaizumi, mereka berdua malah sibuk berdebat sendiri.

"hey kalian berdu-"

PLUK! whip cream langsung mendarat di wajah mulus iwaizumi, [name] dan oikawa langsung terhenti dan menoleh kearah iwaizumi dengan tatapan was was.

[name] melotot kearah oikawa yang menjadi tersangka melemparkan whip cream tersebut.

"i-iwa-chan, itu- AAAH! WOI KENAPA HARUS AKU?!"

oikawa menjerit begitu iwaizumi melemparkan adonan kue kearah wajah oikawa, ia tersenyum lebar. "rasakan ini, sialan!"

"kenapa harus aku?! kan [name] tadi juga mengotori tempat ini!"

"[name], berikan aku adonan kue lainnya."

"baiklah!"

oikawa langsung menghindar dan mengusap wajah nya yang terkena tepung, ia menatap kearah iwaizumi. "iwa-chan, aku kan sudah minta maaf!"

"aku tidak perlu permintaan maaf'an, aku hanya perlu balas dendam!" sahut iwaizumi melemparkan adonan kue lain kearah oikawa.

"tidak kena! ohh, kau menantang ku, bukan?!" oikawa tersenyum lebar dan mengambil beberapa adonan kue lainnya. "maju sini, landak!"

iwaizumi ikut tersenyum lebar. "oke, siapa takut?!"

suara tawa muncul dari ketiga remaja tersebut yang sedang bersenang-senang, mereka saling melempar adonan kue dengan jahil nya.

walaupun dapur terlihat berantakan dan penuh dengan tepung berserakan, namun itu tak menganggu aktivitas bahagia nya ketiga remaja ini.

▬▬▬

PUK! mereka bertiga tampak cekikikan dan senyum masih terukir di wajah nya, mereka tampak menjatuhkan diri di kasur besar milik iwaizumi.

oikawa tampak langsung menyender modus kepada [name]. "kan, sudah kubilang. iwaizumi bisa tersenyum."

"memang kata siapa dia gak bisa senyum? toh, kalau gak senyum pasti dia dedemit."

mereka bertiga- sekaligus iwaizumi tertawa sendiri. mereka menatap keatas langit-langit atap sebelum kembali hening.

nampak langit sudah terlihat gelap, mereka bertiga masih larut dengan pikiran mereka sendiri.

"mau buat janjian, gak?"

iwaizumi dan [name] menatap oikawa yang duduk dan tersenyum. "ayo, kita buat sebuah perjanjian."

iwaizumi menaikan alis nya. "perjanjian apa?"

"perjanjian kalau kita bertiga selama nya harus bersama!"

"mau mau!" [name] langsung mengubah sikap nya menjadi duduk dan mengangguk. "abis kalau gak ketemu kalian, mau jadi apa aku."

oikawa mengangguk, ia mengulurkan jari manis nya di tengah-tengah. "ayo, kalau kita selama nya gak boleh terpisah, walaupun itu maut dan takdir."

[name] mengikat jari manis nya di jari oikawa. "habis ini oikawa harus traktir makanan, nih. laper."

"baper kali ah." oikawa tertawa, mengusap kepala [name] dengan gemas. lalu menatap kearah iwaizumi. "ayo, iwa-chan!"

"aduh! sakit tau!" [name] mengaduh.

"belum aja kena pukul!"

iwaizumi terkekeh melihat kedua sahabat nya yang sama sekali tak berbeda sejak dari bangku kanak-kanak.

ia menyimpulkan senyum, mengeluarkan jari manis nya dan mengikat nya bersama jari manis [name] dan oikawa.

walaupun sesuatu hal seperti ini yang selalu mereka lakukan sejak kecil dan sampai sekarang, ini takkan pernah berubah.

[name] tersenyum lebar, ia menarik dan merangkul iwaizumi dan oikawa untuk mendekat.

"ayo, senyum! mungkin foto ini bisa dilihat di suatu hari nanti."

juliet.Where stories live. Discover now