🌱

108 9 1
                                    

Sudah lebih dari satu minggu setelah Jaemin melahirkan. Jaemin masih berada di rumah sakit. Mungkin karena dia masih harus dalam pengawasan akibat tubuhnya yang lemah. Jeno juga sudah mulai masuk kerja. Namun dia tak pernah absen untuk menemani sang istri di rumah sakit. Selama Jeno kerja, Winwin, Renjun, dan Shotaro juga selaku menemani Jaemin secara bergantian.

Hari ini Beomgyu datang ke rumah sakit. Dia memeluk kakak iparnya dengan senyuman lebar. Beomgyu sangat menyayangi kakak-kakak iparnya lebih dari abang-abangnya sendiri. Dan itu membuat abang-abangnya iri karena bisa memeluk serta mencium sang kekasih mereka tanpa penolakan. Biasanya kalau mereka yang lakuin langsung di bungkem mulut mereka.

"Kakak nana, nanti kalau sudah keluar janji sama gyu ya buat ajarin gyu buat kue!"

"Kakak janji, nanti kita buat kue yang paling enak. Hahaha.." balas Jaemin dengan senyum lebarnya.

"Jie sangat imut. Kalau sudah besar aku ingin menikahi nya!"

"Apa kau gila?"

Tiba-tiba Jeno datang sambil menoyor kepala adiknya. Sang adik langsung memasang muka kesalnya dan memeluk Jaemin.

"Kakak nanaaa liat deh mana Jeno hyung noyor kepala gyuuu!" Adu Beomgyu kepada Jaemin.

Jaemin terkekeh geli melihat interaksi kakak beradik ini. Di matanya, mereka terlihat sangat lucu. Seperti tikus dan kucing saat bersama. Namun aslinya mereka saling menyayangi satu sama lain.

Tidak lama dokter masuk. Beomgyu yang tadinya sedang mencari perlindungan dan Jeno yang sedang memarahi adiknya langsung berhenti. Sang dokter meminta izin untuk memeriksa Jaemin. Akhirnya Jeno dan Beomgyu keluar dari ruangan sambil menendang-nendang kaki secara bergantian.

Jaemin di periksa oleh sang dokter. Dia di tanya-tanya apa ada keluhan yang masih berasa atau sudah tidak ada. Setelah hasil pengecekan, Jaemin sudah di bolehkan untuk pulang. Namun, anehnya Jaemin tidak bisa berjalan. Aneh bukan? Apa tubuhnya terlalu lemah? Entahlah, yang penting sekarang dia bisa pulang ke apartemennya. Sudah sumpek dia di rumah sakit selama satu minggu.

🌱

Saat sudah di apartemen, mereka membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kepulangan Jaemin dari rumah sakit. Mereka membeli pizza seta ayam goreng. Chenle dan Jisung di tidurkan bersebelahan. Mereka bersuara seakan sedang mengobrol dengan bahasa mereka. Interaksi itu direkam oleh Taeyong dan juga Winwin. Ketika bayi punya cucu.

Haechan dan Beomgyu membantu Jaemin membuat makanan. Ya walaupun Jaemin masih pakai kursi roda, tapi dia bisa leluasa bergerak kok. Mungkin karena sudah terbiasa juga dari dulu. Sedangkan para dom.. ya tau lah mereka ngapain. Ngeliatin para sub nya masing-masing. Kalau Sungchan sama Shotaro sih lagi ngebucin di kolam renang. Kalau Renjun.. dia jomblo sendiri di sini ok?

Yang ngira gyu ke sini gak bawa gandengan kalian salah besar. Gyu udah punya gandengan, tapi jarang di bawa aja. Taehyun, dia gandengan Beomgyu dan juga teman sekelas nya. Makannya sekarang Renjun lagi bersihin meja sambil ngedumel. Karena ya gitu.. dia jomblo sendiri. Komen 1 untuk mendoakan Renjun punya gandengan.

Sekarang mereka lagi kumpul di meja. Semua makanan sudah terhidang di meja makan. Mereka mengambil jatah masing-masing dan menyantapnya sambil berbincang-bincang sedikit.

"Njun, cari gandengan sana." Celetuk Winwin.

"Njun juga lagi nyari tau bun! Tapi belum nemu aja." Jawab Renjun.

"Sama lilin hyung aja tuh hahaha. Diakan suka buntutin kakak!"

"Ih taro! Ogah banget sama dia!"

"Awas nanti ogah-ogah malah kepepet. Iya gak win?"

"Ih bubu! Jangan gitu donggg!!"

Semua orang di meja tertawa melihat reaksi Renjun yang merengek. Sedangkan yang di ketawain hanya memakan ayamnya dengan lahap.

"Sudah lah njun nikah sama ayam aja!" Celetuk Renjun lagi.

Semua orang tambah tertawa mendengar ucapan Renjun. Bahkan Jisung dan Chenle ikut bersuara seakan menertawakan tantenya.

🌱

Sudah pukul 11.06, pesta kecil-kecilan mereka sudah selesai. Piring-piring sidah dicuci. Semua orang juga sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Malam ini menjadi warna bagi Jaemin. Sangat menyenangkan sekali rasanya.

Di kamar, Jaemin meletakan Jisung di sampingnya. Dia mengelus pelan kepala anaknya sambil tersenyum. Jeno yang baru saja masuk ke dalam kamar langsung memeluk Jaemin.

"Jangan lupain aku na! Kamu cumen perhatiin jie doang, aku di lupain!"

Jaemin tertawa mendengar ucapan Jeno. Rasanya dia sedang mempunyai 2 bayi sekarang.

Jaemin melepaskan pelukan dari Jeno dan menangkup pipi suaminya itu.

"Kamu sudah besar Jeno. Jie kan masih kecil. Ngalah dong!"

Jeno mendecak pelan dan memeluk Jaemin kembali. Dia memasukkan kepalanya ke leher Jaemin sambil menghirup wangi istrinya. Jaemin yang merasakan geli di lehernya tertawa pelan. Akhirnya mereka tidur bersama sambil berpelukan.

°°°°

Besok paginya Jaemin bangun dan langsung bergulat dengan alat dapur. Mukanya masih berantakan. Dia harus memasak makanan untuk suaminya sarapan. Sehabis itu dia mandi dan membangunkan suaminya.

Jeno sekarang sudah rapih dan bersih. Dia sedang makan masakan sang istrinya dengan nikmat. Sungguh, masakan istrinya ini adalah masakan kesukaannya. Apapun makanannya tetaplah kesukaan Jeno kalau Jaemin yang masak mah.

Tak lama jeno selesai dengan sarapan nya. Dia mengecup dahi sang istri sebagai salam perpisahan dan semangat untuk pergi berangkat kerja. Jaemin juga membalas kecupan di kedua pipi suaminya. Tak lupa Jeno menciumi wajah anak semata wayangnya. Kalau boleh jujur, dia tidak ingin berangkat kerja dan hanya ingin bersama keluarga kecilnya ini. Namun kalau dia bilang begitu pasti akan di usir oleh Jaemin.

"Aku jalan dulu ya na. Kalau ada apa-apa langsung telfon aku. Kalau aku lagi meeting sekalipun, aku bakalan tetap jawab kamu. Jangan sungkan telfon aku ya sayang."

Jaemin mengangguk sebagai jawaban. Jeno akhirnya pergi kerja. Sekarang Jaemin memandikan Jisung. Tadinya dia juga ingin membersihkan apartemennya ini. Namu, ART yang Jeno sewa melarang Jaemin dan menyuruh Jaemin beristirahat saja. Rasanya tidak enak, dia terbiasa bergerak banyak. Sekarang dia bergerak di batasi.

Jaemin pergi ke kamar tamu. Dia mengeluarkan buku yang ada di laci meja rias di sana. Dia menuliskan sesuatu yang hanya di ketahui olehnya dan juga tuhan. Satu lagi, dan juga autor yahahha.

Jaemin melihat dirinya dari cermin yang di depannya. Dia tersenyum tipis. Taka da kebahagiaan dari senyumnya. Namun tetap manis saat di lihat orang pastinya.

"Maafkan aku ya..."

Jaemin menaruh kembali buku tersebut ke tempat asalnya. Dia keluar dari kamar tamu dan menguncinya. Dia kembali ke kamar tidurnya dan memeluk Jisung sambil tersenyum hangat. Rasanya sangat menyenangkan dapat memeluk anaknya sendiri. Dia berharap dapat melihat pertumbuhan anaknya tanpa melewatkan satu pun. Namun apakah bisa? Entahlah.. lihat saja kedepannya.





















T.B.C

Coklat Manis [NoMin]Where stories live. Discover now