🌱

133 13 1
                                    

Sore pukul 15.30, Jeno pulang dari kerjanya. Dia melihat Jaemin yang sedang menggendong Jisung di ruangan tengah. Jeno memeluk istrinya dari belakang dan menaruh kepalanya di tengkuk sang istri. Rasa semua penat seketika hilang saat memeluk istri dan melihat anaknya.

Jaemin yang kaget tiba-tiba saja mendapat pelukan dari belakang hampir tersedak biskuit yang tadi dia makan. Dia mengelus tangan yang memeluk dirinya dengan perlahan.

"Capek?"

Jeno hanya menjawab dengan dengan anggukan kecil. Jaemin melepaskan pelukan tersebut dan menaruh Jisung di sofa sampingnya. Dia menyuruh Jeno untuk duduk di samping nya satu lagi. Jeno menuruti perkataan Jaemin dan langsung duduk.

Jaemin melepaskan dasi serta jas yang di kenakan oleh suaminya saat kerja tadi. Dia mengelus kepala suaminya lalu pergi untuk menaruh pakaian di rak kotor. Setelah itu dia kembali ke sofa dan menggendong kembali Jisung. Mereka saling berpelukan ber tiga sekitar 10 menit.

🌱

"JIE!! JANGAN LARI-LARI! NANTI KAMU JATUH!"

Jisung kini sudah meranjak umurnya yang ke 5 tahun. Sedang masa aktif untuk berlari.

"Aunty njun!! Jie au entu!"

Jisung menunjuk kue buatan neneknya yang sedang di pegang oleh Renjun. Renjun berkokok menyesuaikan tingginya dengan Jisung. Dia mengambil 1 kookies dan di berikan keponakannya itu.

"Kalau sudah di kasih bilang apa jie ke aunty njun?"

"Telimakacih aunty njun!!"

"Pinter anak dady!"

"Aunty njun, lele uga au!"

"Kalau untuk lele, lele harus ngelakuin pose lucu dulu. Baru aunty njun kasih."

"Tidak aci! Maca jie tidak begitu lele begitu?!"

Renjun dan Jeno tertawa melihat tingkah laku Chenle yang sudah melipat tangannya serta mengembungkan pipinya. Pertanda bahwa anak itu sedang pundung kepada Renjun.

Akhirnya Renjun memberikan 1 kookies juga kepada Chenle. Chenle menerimanya dengan senang hati. Ah.. rasanya ia juga ingin mempunyai anak juga. Tapi boro-boro anak, cowok/cewek aja belum punya. Kalau ada yang mau cepat kirim pesan pribadi kepada dia. Wkwkwk.

°°°°

Setelah semuanya berkumpul di rumah Jung, kini mereka memulai perbincangan. Semua pandangan menuju ke arah Jisung yang berada di pangkuan dady nya. Semuanya menatap dengan.. tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Sudah berapa tahun ya? 5 tahun? Sudah hampir 6 tahun. Apa kau masih menganggap dirinya ada Jeno?"

Jeno tidak menjawab perkataan ayahnya. Dia masih belum bisa menerima kenyataan. Belum bisa menerimanya selama 5 tahun ini. Dia belum bisa mengikhlaskan bahwa istri tercintanya sudah tidak ada.

Kalau kalian tanya bagaimana bisa, sebenernya, Jaemin hanyalah khayalan Jeno saja. Jaemin tidak benar-benar ada didalam kisah Jeno. Dia hanya khayalan Jeno karena merasa kehilangan sang kekasih. Cerita dari awal, hanyalah khayalan Jeno semata. Tidak ada yang benar, dan tidak ada yang salah.

Lalu Jisung? Bagaimana Jisung ada di sini? Taeyong yang mengadopsi anak dari panti asuhan karena tidak tega melihat anaknya seperti kehilangan akal sepenuhnya. Jika Jaemin tidak bisa di hidupkan kembali, maka dia membuat karakter Jisung yang menjadi anaknya. Mungkin Taeyong berharap bahwa sosok Jisung ini akan mewaraskan anaknya sedikit.

Coklat Manis [NoMin]Where stories live. Discover now