7

542 40 3
                                    

Malam harinya tepat jam 10 malam

Lea masih berada di bukit itu

"Kamu tidak pulang?" Tanya Abimana

"Engga tau kalo pulang udah malam jalanan juga gelap ga ada lampu!" Kata Lea

"Ya sudah kamu menginap saja disini biar aku yang tidur di luar" Kata Abimana

"Emang gapapa?" Tanya Lea melihat ke arah Abi

"Tidak tidak papa tidak usah khawatir disini tidak ada binatang yang menakutkan" Kata Abi

"Hanya saja ada harimau yang masih berkeliaran"

"Itu sama aja hewan menakutkan!" Kata Lea mendorong pelan Abimana

"Tidak mereka baik mereka hewan yang penurut" Kata Abimana

"Mereka berarti ada banyak dong"

Abimana hanya mengangguk

"Oh iya jika kamu disini apakah kamu tidak sekolah dan berjualan?" Tanya Abi

"Engga sih aku engga jualan lagian besuk juga libur sekolah kan tanggal merah"

"Lantas apakah ibumu akan mencari mu? Apakah dia tidak mencarimu dan meminta mu untuk menjual risol yang telah dibuatnya?" Tanya Abimana

"Tunggu! Jangan pikirin itu pikirin gimana kita makan aku laper" Kata Lea

"Kamu lapar? Apakah kau suka sayur?" Tanya Abimana

"Apa aja suka"

"Ya sudah akan ku Carikan kau sayuran yang aman untuk dimakan!" Kata Abu

"Oke" Lea menunggu Abi kembali pulang namun ponselnya terus berdering Lea cepat cepat mengangkat telepon yang masuk dan segera berbicara dengan lawan bicaranya

"Ya?"

Lea akan pulang namun ada cahaya yang sangat terang yang membuat Lea menutup matanya

"Apa itu?" Lea mengikuti cahaya itu pergi sampailah Lea di depan goa yang sangat besar

Lea masuk kedalam goa itu gelap dan lembab bisa Lea rasakan tak disangka dirinya sudah masuk kedalam inti goa sebuah cahaya muncul dalam dan menembus badan Lea Lea menutup matanya dan dirinya sudah sampai di beda dimensi

Lea berada di tengah tengah kota Jakarta sekarang Lea diam mematung mencerna apa yang terjadi sekarang kenapa dirinya bisa tiba tiba sampai di Jakarta dengan kecepatan cahaya

"Aku di Jakarta sekarang?"

"Apakah aku sedang bermimpi?" Lea menampar pipinya sendiri tanpa sadar memerah dan terasa sakit

"Lena.....Lena dekkk" suara yang sangat ia kenal memanggil seseorang Lea membalikkan badannya dan terkejut dengan orang yang ada tak jauh darinya orang itu mendekati Lea

Lea menjauh dan terjatuh sambil melihat kearah orang yang menghampirinya matanya tak berkedip mulutnya masih terbuka

"Lena kamu kenapa? Ayo kita pulang ke rumah" kata orang itu menatap Lea

Orang itu ingin menyentuh pipi Lea yang memerah namun Lea segera bangkit

"Hei ayooo" orang tadi menarik tangan Lea sampai di dalam mobil

Lea masih terdiam dan terus menatap orang yang berada di sampingnya

"Kamu kenapa natap cici kayak gitu?" Tanya orang itu melirik Lea

"Hah? Kita kan ga boleh pegangan? Kenapa Cici tarik tangan aku kalo ada yang lihat gimana?" Tanya Lea

"Maksud kamu? Ya boleh dong kan kamu adek aku Lena"

MY OSHI MY SISTERNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ