Bagian 2

965 81 4
                                    

Complicated Relationship

Kabut dari air panas yang mengalir di kamar mandi memercik pada pintu dan naik menutupi bagian dinding kaca. Melalui kabut yang buram itu, siluet pria muda yang tengah membersihkan diri di dalamnya tampak semakin menggoda.

Jungwoo terbungkus oleh jubah mandi ketika dia keluar dari bilik itu, pandangannya terangkat dan bertemu dengan tatapan sosok lain yang tengah duduk di sofa kulit dengan nyaman. Karena baru saja mandi, Jungwoo masih memiliki beberapa tetes air pada ujung rambutnya.

Tatapan Jaehyun menyapu pada betis putih Jungwoo yang mulus. Bangun dari duduknya, Jaehyun melemparkan sebuah kemeja putih dan besar kepada Jungwoo.

"Pakailah." Nadanya tidak keras tetapi ada dominasi tanpa penolakan di sana.

Menangkapnya dengan rapih, Jungwoo berbalik untuk mengganti bajunya di kamar mandi.

"Berhenti!" Jaehyun berjalan mendekat, "pakai di depanku" ujarnya santai. Kelopak mata Jungwoo melebar mendengar ini dan membuatnya linglung sesaat.

Hanya ketika dia memastikan bahwa dia tidak salah dengar, dia akhirnya mulai melepas ikatan jubah mandinya. Kain itu dengan mulus melewati bahunya yang bulat kemudian turun melewati punggung sempitnya dan akhirnya jatuh ke lantai yang dingin. Mengganti pakaiannya, Jungwoo menautkan setiap anak kancing dengan lancar, jemarinya yang kurus dan lentik itu menjadi fokus Jaehyun.

Kemeja itu memiliki panjang yang hanya menutupi bagian bawahnya, menyisakan kedua kaki lurus dan putih hingga ke pahanya. Lengannya hampir menyembunyikan tangan Jungwoo sehingga membuatnya terlihat seperti seorang anak kecil yang mencuri pakaian orang dewasa.

Melihat ini Jaehyun mengangguk puas, dia meraih tangan Jungwoo dan menuntunnya ke ujung tempat tidur besar di tengah ruangan itu. Jemari mereka berdua saling terkait, ketika Jaehyun duduk, Jungwoo dengan sadar mendekat dan duduk di kaki pria itu.

Dia menunduk dan menyandarkan kepalanya pada paha tebal Jaehyun. Tingkahnya mengingatkan Jaehyun pada seekor anak anjing yang minta dielus oleh tuannya.

Saat ini Jaehyun mengenakan pakaian rumahan yang kasual, tempramen dan auranya yang dingin dan menakutkan yang selalu dia berikan di perusahaan berubah. Tanpa semprotan hairspray, rambutnya yang hitam menggantung lembut di dahinya dan hampir mencapai mata. Dalam tampilan ini, dia tampak seperti orang yang berbeda, secara keseluruhan dia jauh lebih lembut dan ramah.

Jari-jarinya yang panjang dan kuat itu menyentuh setiap anak rambut Jungwoo dengan hati-hati, perlahan telapak tangannya yang lebar merenggang dan mengusap kepala pemuda itu.

Usapannya yang nyaman membuat Jungwoo menyipitkan matanya, doa tanpa sadar menggerakkan kepalanya mendekat pada jemari Jaehyun. Gerakannya membuat sudut bibir Jaehyun berkedut, pandangannya berpindah pada leher ramping pemuda itu dan dia menurunkan jemarinya meraih rahang tegasnya dan mengusapnya lembut.

"Nyaman?" Ada senyum dan kelembutan menyertai di sana. Tangannya sekali lagi berpindah untuk mengusap rambut Jungwoo dengan lembut, itu sangat halus dan membuatnya suka bermain-main di sana.

Jaehyun biasanya memiliki suara yang dingin dan dalam ketika berbicara, tetapi jelas ada sedikit kegembiraan di dalam nada bicaranya barusan, hal itu membuat Jungwoo menjilat bibirnya dan tersenyum tipis saat menggumamkan "um" pelan.

"Good boy~ kemarilah." Pria itu menepuk pahanya yang lain, dia duduk dengan tegak, suaranya rendah dan dalam.

Jungwoo dengan patuh berdiri, Jaehyun dapat melihat bagaimana pakaian yang pendek dan menggoda itu terangkat namun hanya menutupi pangkal paha pemuda itu.

Manik coklat almond Jungwoo bergerak samar, namun tampak kosong seolah-olah fokus tapi juga tidak. Tetapi hal itu hanya membuat pria di depannya merasa semakin ingin menghancurkannya.

Pemuda itu bergerak maju dan melipat kedua kakinya ke sisi Jaehyun. Dia mengangkangi pria itu tepat di atas pahanya, untung menyeimbangkan tubuhnya, jemarinya meraih pada bahu lebar Jaehyun. Setelah posisinya stabil, pahanya yang telanjang ditekan dan duduk di atas paha pria itu.

Melalui kain celana tipis Jaehyun, Jungwoo dapat merasakan otot-otot pahanya yang kuat dan tebal itu. Dia ingat dengan jelas bahwa baru-baru ini Jaehyun akan pergi ke gym setiap akhir pekan, hasilnya terasa dengan jelas sekarang. Itu jelas kuat dan kokoh.

Jungwoo menggerakkan ujung jarinya. Baginya, semua perintah Jaehyun padanya adalah mutlak dan dia akan patuh secara penuh.

Apapun yang dikatakan Jaehyun padanya, dia akan melakukannya tanpa penolakan apapun.

Karena Jaehyun adalah cahayanya.

Dia seperti penyelamat yang sangat berarti baginya.

Di siang hari Jaehyun adalah atasannya, seorang pimpinan perusahaan, dan dia adalah sekretarisnya. President Jung dan  Sekretaris Kim adalah kombinasi yang sangat baik dan sekaligus gila. Tetapi di malam hari, keduanya memiliki hubungan yang berbeda. Jungwoo adalah kekasih kecil Jaehyun sekaligus peliharaannya.

Sejak dulu, bagi Jungwoo tidak ada orang lain yang lebih berarti selain Jaehyun. Dia adalah cahaya baginya dan Jungwoo akan terus berputar dan melekat pada cahayanya itu.

Jaehyun menatap lekat pada mata Jungwoo yang tampak kosong itu, jemarinya menyentuh tulang punggungnya yang melengkung dengan indah, dia tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman.

"Apa yang kau pikirkan sayang, hm?" Suaranya lembut dan menggoda sementara tangannya bergerak masuk melalui kemeja yang tipis dan menuju pinggang ramping pemuda itu.

Dia mengulurkan tangannya lebih jauh memeluk pinggang pemuda itu dengan lengannya, sehingga Jungwoo mau tidak mau bersandar di sana. Jaehyun terus menggosokkan jemarinya dari punggung ke pinggang pemuda itu, tampaknya dia kecanduan menyentuh kulit halus pemuda itu.

"Unh.. tidak" Jungwoo menggelengkan kepalanya tanpa sadar, sentuhan pria itu membuatnya geli namun nyaman di saat bersamaan.

"Huh?" Jaehyun dengan sengaja mencondongkan tubuhnya semakin mendekat pada Jungwoo hingga keduanya semakin menempel.

Bau mint dari tubuh Jaehyun memasuki hidung Jungwoo yang membuatnya tidak tahan untuk tidak bergerak dan menggosok tubuhnya mencari kenyamanan yang lebih di sana.

Tingkahnya membuat pria itu tertawa kecil.

Panas yang dihembuskan oleh tawa itu disemprotkan ke daun telinga Jungwoo, suara yang dalam dan seksi itu sangat menggoda, hal itu berhasil membuat Jungwoo merasa panas dan memerah.

"Baby, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Jaehyun dengan sengaja menggosokkan hidungnya pada telinga merah pemuda itu, dia bisa merasakan sengatan suhu yang naik dari sana.

"Akan ada hukuman bagi anak yang tidak jujur, you know it right?~"

Jungwoo tersipu, tetapi dia memaksa mata almondnya untuk terlihat tegas dan serius, "Tidak. Aku tidak menyembunyikan apapun. Aku tidak akan berbohong padamu."

Orang-orang berkata jika kau ingin mengetahui isi hati seseorang, maka lihat matanya. Saat ini, di mata Jungwoo hanya ada Jaehyun seorang.

Itu adalah suatu bentuk kesetiaan dan kepercayaan yang tinggi.

Jaehyun segera mengecup mata Jungwoo dengan ringan, pemuda itu menutup matanya dengan patuh. Merasakan kelembutan dalam kecupan itu membuat bulu matanya bergetar ringan.

Secretary KimWhere stories live. Discover now