Bagian 13

390 56 1
                                    

Tidak mudah

"Buka mulutmu." Duduk disamping ranjang pasien milik Jungwoo, Jaehyun memegang semangkok bubur di tangannya, menyendok sedikit dan membawanya ke mulut pemuda itu.

Wajah pria itu masih datar seperti biasanya, tetapi gerakannya begitu telaten dan hati-hati. Dia selalu memastikan apa yang Jungwoo tidak muntah dan dia dapat mencerna makanannya dengan baik, ketika waktunya untuk minum maka Jaehyun akan dengan cepat meraih air di atas lemari kecil dan memberi minum pada Jungwoo.

Walaupun pemuda itu mengunyah dengan sangat lambat akibat nyeri di wajahnya, Jaehyun akan tetap menunggunya.

"Untuk saat ini kondisi pasien tampaknya tidak serius, setidaknya itu belum sampai ke titik dimana ada tanda-tanda keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. Sepertinya dia memiliki kepercayaan ekstra terhadap anda, dia benar-benar terlihat hampir seperti orang normal di depan anda."

Kata-kata dokter ini terus berputar di pikiran Jaehyun ketika menatap pemuda itu. Sambil memikirkan ini dia dengan lembut mengeluarkan sapu tangan miliknya dan menyeka air di bawah bibir Jungwoo.

Terhitung sudah dua hari sejak Jungwoo dapat bangun dan duduk di tempat tidur untuk beraktivitas. Selama itu pula Jaehyun menemani Jungwoo, menunjukkan kelembutan dan perhatiannya, membiarkan dirinya merawat pemuda itu secara pribadi.

"Sembuhkan lukamu dengan tenang, pikirkan kesehatan mu dulu dan jangan khawatirkan urusan perusahaan. Aku akan menemuimu kalau aku punya waktu." Meletakkan mangkuk yang hampir kosong, Jaehyun menyeka tangannya terlebih dahulu sebelum beralih mengelus lembut kepala pemuda itu.

Jaehyun telah siap dengan setelan jas nya ketika pria itu memberikan Jungwoo makan, dia akan segera berangkat ke kantor. Sebenarnya sangat mengejutkan bahwa seorang president Jung yang sibuk bisa menghabiskan waktu dan tinggal di sisinya selama beberapa hari.

"Um... Aku akan segera sembuh." Jungwoo mengangguk kecil dan tersenyum, tetapi wajahnya pucat.

Jaehyun tidak menanggapi kata-kata Jungwoo yang terakhir, dia hanya merapikan beberapa anak rambut milik pemuda itu dan berkata, "Beristirahatlah dengan baik." lalu pergi.

Begitu pintu ditutup angin yang sunyi berhembus memenuhi ruangan itu, tangan Jungwoo memegang erat selimutnya, hatinya berusaha untuk menenangkan diri.

"Dia tidak meninggalkan mu!" Menggumamkan ini berulang kali dalam pikirannya, Jungwoo memilih untuk berbaring dan kembali tidur, dia tidak boleh memikirkan hal yang tidak perlu.

Semuanya baik-baik saja sekarang.

•••


Di dalam mobil yang sunyi, Jaehyun hanya diam menatap ke luar. Entah apa yang ada dipikirannya, dia sendiri tidak tahu. Sampai kemudian handphonenya bergetar beberapa kali di sakunya, pria itu akhirnya sadar dari lamunannya dan mengambil handphonenya untuk memeriksa.

[semuanya telah ditangani]

Manik hitamnya terkulai, setengah terbuka dan setengah tertutup, seolah-olah mereka tertidur. Jaehyun mencengkeram erat handphonenya, emosi suram di dalam hatinya bergulir tetapi tidak ada jejak apapun yang terungkap dalam ekspresinya.

Para bajingan itu benar-benar berani mengusik orangnya, jangan harap dia akan tinggal diam, bukan berarti Jaehyun tidak bisa bermain kotor. Preman-preman yang di sewa tang telah ditangkap dan dilaporkan atas berbagai macam tuduhan. Berbagai isu gelap terkait bisnis keluarga Tang secara bertahap terekspos oleh media dan perusahaan sedang dalam penyelidikan oleh pihak berwenang saat ini.

Dalam beberapa hari kedepan, Jaehyun bisa menjamin pihak lain akan segera jatuh dan terpuruk. Itu adalah peringatan karena mencoba bermain-main dengannya.

Jaehyun meletakkan kembali handphonenya dan tetap diam. Dua puluh menit kemudian dia tiba di perusahaan. Orang-orang di perusahaan akan segera menunduk menyapa begitu melihatnya, "President."

Ketika mereka berjalan ke meja resepsionis, ada suara ribut yang keras dan beberapa orang tampak berkerumun, ekspresi wajah mereka tidak terlalu baik. Beberapa penuh rasa penghinaan sekaligus penasaran, beberapa merasa terganggu tetapi tetap tinggal.

"Nyonya, anda tidak bisa masuk..." Petugas wanita di meja depan memperingatkan, nadanya tegas tetapi wajahnya jelas menunjukkan bahwa dia tidak begitu sabar dan hanya berusaha bersikap sopan.

"Tidak bisa masuk katamu? Kenapa saya tidak bisa masuk?! Kenapa kamu tidak membiarkan saya masuk ketika saya ingin bertemu dengan anak saya!"

"Nyonya tolong tenang, ini adalah tempat umum, jangan membuat keributan."

Melakukannya untuk menyelamatkan diri sendiri, petugas wanita itu tahu bahwa perusahaan memiliki tata pelayanan yang baik. Sebagai sebuah perusahaan besar, mereka tidak bisa mengusir seseorang dengan asal sehingga saat ini petugas wanita masih berusaha untuk tetap tersenyum dan memperingatkan dengan lembut.

"Baiklah, tidak apa-apa jika saya tidak bisa masuk, tetapi anda harus memanggil anak saya keluar. Namanya Kim Jungwoo, panggil dia cepat! Jangan berpikir bahwa saya tidak bisa mendatanginya jika dia bersembunyi di perusahaan! Dia harus keluar dan membawa uangnya hari ini!"

Itu Yuri.

Dia secara khusus datang untuk meminta uang. Awalnya dia berencana untuk naik dan menemukan anak itu di ruangannya, tetapi dia tidak bisa naik, setelah berdebat dia memikirkannya, panggil saja Jungwoo untuk datang kemari. Dia tidak perlu repot-repot membuang waktu.

Hanya saja kata-katanya bak menjatuhkan sebuah bom dan orang-orang mulai membuat keributan tentang itu, mereka  terkejut sesaat sebelum berbisik satu sama lain.

Yuri tidak tahu mengapa orang-orang ini berkumpul dan menatapnya, dia melambaikan tangannya bak mengusir lalat dan berkata, "Apa yang kalian lihat? Apa kalian tidak memiliki pekerjaan, hah?!"

"Sungguh omong kosong, orang ini berkulit tebal..."

(A/N : Berkulit tebal = tidak tahu malu)

"Hei, dia masih ibu Sekretaris Kim!"

"Ternyata ibu Sekretaris Kim..."

"Cih, memalukan..."

Melihat semua keributan bak lelucon yang tidak masuk akal ini membuat Jaehyun tidak senang. Diaa berjalan lebih cepat, sepatu kulitnya menghentak dengan keras membuat orang-orang menoleh dan segera menutup mulut begitu melihat sosoknya.

Jaehyun memiliki kerutan di alisnya, "Apa penjaga keamanan perusahaan begitu buruk? Di mana mereka?!"

Begitu suara ini jatuh, para penjaga keamanan yang bersiap di sudut segera berlari menghampiri, membungkuk penuh hormat di hadapan Jaehyun dan siap menerima perintah.

"Bawa dia keluar."

Begitu menerima perintah, para penjaga keamanan segera menarik Yuri keluar dengan mengaitkan lengan mereka.

"Eh eh eh?! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengusirku?! Percaya atau tidak aku akan melaporkan mu!" Yuri tidak mengenal Jaehyun sejak awal dan tentu tidak mengetahui posisinya.

"Lepaskan! Kim Jungwoo! Cepat keluar dan temui aku, hei!" Yuri tidak ingin diseret begitu saja, dia memberontak hingga penampilannya kusut dan acak-acakan.

Kekuatan para penjaga lebih besar sehingga wanita itu hanya bisa berteriak lebih keras dan sangat berisik.

Jaehyun meliriknya dengan dingin, para penjaga itu segera menutup mulut Yuri dan menyeretnya keluar.

"Kembali bekerja." Dengan ini para karyawan bergegas pergi berhamburan menuju ruang kerja masing-masing.

Jaehyun mendengus dingin.

Secretary KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang