2

1.8K 227 20
                                    

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Jev, istirahat, minum dulu" ajak Finley saat melihat teman baiknya itu tak berhenti meninju samsak yang menggantung di taman mansionnya.

Jevano menghentikan aksi tinju meninjunya lalu berjalan mendekati finley, ia mengambil sebotol air mineral dan meneguknya sampai habis.

"Annelise cantik ya?" Celetuk lelaki tampan itu yang sukses mendapat perhatian dari jevano.

"Tapi sayang, dia udah punya pacar" imbuhnya sembari menatap jevano yang menatapnya tajam. "Dia itu susah sekali untuk di taklukan, ku dengar, sudah ada 10 lelaki yang menyatakan cintanya. Namun tak ada satupun yang di terima" 

"Termasuk kau?" Tebak jevano

Finley mengangguk "aku dan james. Kami pernah menyatakan cinta pada annelise, tapi tak ada satupun yang di terima" jawabnya

"Sok jual mahal"

"Dia memang mahal tau, malahan elan juga mendekatinya. Beberapa kali aku melihatnya mengunjungi annelise setiap makan siang"

Jevano terdiam, lalu menghela nafas panjang "apa istimewanya dia, sampai elan ikut mendekati?" Remeh lelaki tampan itu

Finley menengadah, menatap langit malam "dia punya kharisma, cantiknya natural, cerdas dan berhati lembut. Aku berani bertaruh jika saat sekolah dulu, dia pasti punya banyak penggemar" jawabnya sembari tersenyum sendiri

Jevano hanya berdecih lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Mau ke mana?" Tanya finley

"Cari kenikmatan" jawab jevano sembari berlalu begitu saja.




"Sayang, pakailah jaketku. Kau kedinginan"

"Tidak usah"

"Jasmine! Pakai jaketku, wajahmu pucat"

"Jev---- mmhh"

"Pakai atau aku kembali menciummu?" Ancam jevano sembari menyodorkan jaketnya.

Dengan berat hati, jasmine mengambil jaket itu. Huh! Acara study tour sialan, bisa2nya ia dan jevano tersesat saat mendaki bukit. Mana hujan seperti ini. Ingin meminta bantuan, tapi dengan siapa? Ponselpun di sini tak ada signal.

Perlahan, tangan jevano membantu jasmine memakai jaketnya. Ia kemudian menangkup wajah jasmine dan menatapnya lembut.

"Kau dingin sekali sayang" ucapnya

Jasmine hanya terdiam membalas tatapan jevano.

Hingga perlahan, jevano mendekatkan wajahnya. Dan saat hidung mereka bersentuhan, jasmine menutup matanya perlahan.

Cup

Jevano kembali menciumnya, ini bukan ciuman pertama mereka. Beberapakali mereka melakukan ciuman, lebih tepatnya jevano yang menciumnya.

Jasmine merasakan bibir jevano mengulum bibirnya, bahkan sesekali lelaki itu menggigit bibirnya di sela lumatannya.




"Mum!" Teriak gadis kecil berambut ikal yang berlari memasuki rumah.

"Hay sayang, anak mum sudah pulang hmm? Bagaimana hari ini?"

Anak gadis itu mengangguk "kata om tampan aku  harus makan yang banyak biar cepat sembuh" jawabnya dengan tersenyum manis.

"Annelise, kau sudah pulang?" Tanya wanita yang datang membawa banyak belanjaan.

"Loh, aunty belanja?" Tanya annelise terkejut

SECOND CHANCE  [M]  Rosekook Where stories live. Discover now