11

1.6K 196 17
                                    

James dan sebastian saling pandang saat melihat  annelise berlari dari sudut lorong rumah sakit menghampiri mereka yang duduk di depan ruang operasi.

"Ann, kau datang?" Ucap sebastian terkejut

Annelise mengangguk lalu menatap pintu ruang oprasi itu "bagaimana keadaan jevano tuan?" Tanyanya

James berdiri lalu memegang pundak wanita cantik itu "kau masih mengkhawatirkannya setelah apa yang dia lakukan padamu?"

Annelise terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Tapi, kenapa james bisa bertanya seperti itu, apa jevano sudah menceritakan semuanya pada mereka.

"Kau tak perlu takut ann, kami sudah tau semuanya. Sebelum jevano pingsan, dia sudah menceritakan semuanya" jelas sebastian yang menatap sedih pada annelise. Ia benar benar tak menyangka jika gadis yang selama ini ia kagumi adalah mantan kekasih sahabatnya, wanita yang membuat jevano menjadi pria dingin dan kejam.

Flashback....

"Aku-- aku memperkosa jasmine" lirih jevano dengan menunduk

Mendengar penuturan jevano membuat sebastian dan james terkejut bukan main. Sahabatnya ini berani memperkosa seorang gadis? Dan-- tunggu dulu kapan jevano bertemu dengan jasmine? Bukankah kata lelaki itu, dia enggan menemuinya.

"Kau gila jev! Bagaimana bisa?!" Pekik james terkejut

Jevano menggeleng "aku tak tau, aku kelepasan, aku waktu itu, aku takut dia pergi" jawabnya

"Kapan kau bertemu dengannya? Dan sekarang? Dia ada dimana?" Timpal sebastian bertanya.

Jevano menatap james dan sebastian bergantian "sebenarnya--- sebenarnya jasmine itu--- annelise-- asistenku"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Seketika tinjuan tinjuan maut james dan sebastian berikan pada jevano hingga lelaki itu terkapar di lantai. Tak ada perlawanan dari jevano, menurutnya ia pantas mendapatkan ini semua. .

"Bajingan kau jevano! Jadi ini alasan annelise mengundurkan diri ha?!" Bentak sebastian

Jevano mengangguk pelan sembari memegang perutnya yang kesakitan, darah segar mengalir dari sela sudut bibir lelaki tampan itu. Namun hal itu tak serta merta membuat james dan sebastian teredam amarahnya. Maklum, kedua lelaki itu memang memiliki rasa lebih pada annelise, meski gadis itu selalu menolaknya.

Hingga--- tiba tiba jevano jatuh pingsan, meski sedang emosi, sebastian dan james tetap membawa jevano ke rumah sakit.


Ceklek!

Mendengar suara pintu terbuka, annelise segera menoleh. Seorang dokter laki laki keluar masih dengan mengenakan baju oprasinya.

"Bagaimana keadaan jevano dok?" Tanya annelise khawatir.

Sang dokter tersenyum ramah "oprasinya berjalan dengan lancar noona, sebentar lagi tuan jevano akan di pindah ke ruang rawat"

Annelise mengangguk "terimakasih dok"

"Sama sama, kalau begitu saya permisi" pamit sang dokter pada annelise, james dan sebastian.

"Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud membohongi anda" ucap annelise tiba tiba

James menggeleng "tidak ann, kau tidak salah. Ini salah jevano, harusnya aku sadar jika ada sesuatu di antara kalian. Sebenarnya aku sudah curiga dengan gelagat jevano saat bersamamu. Harusnya aku bisa menjagamu ann"

SECOND CHANCE  [M]  Rosekook Where stories live. Discover now