13

2K 199 20
                                    

Dario terkejut bukan main saat jessica datang dan mengatakan jika anak lelaki mereka akan menikah bulan depan. Selama ini, jevano tak pernah membawa pulang seorang gadis untuk dikenalkan pada dirinya. Setau lelaki paruh baya itu, anak lelakinya itu terakhir menjalin kasih saat sekolah menengah atas.

"Siapa gadis itu jessica, kenapa jevano tak pernah membawanya pulang kerumah? Dan kenapa kau langsung menyetujuinya? Bahkan kita belum tau asal usul gadis itu" tanya dario sembari membaca beberapa list weeding organizer yang akan di rekrut untuk mengatur acara pernikahan jevano.

Jessica hanya tersenyum sembari memilih perhiasan yang akan di berikan untuk annelise "yang pasti dia cantik dan anggun, jevano pintar memilih pasangan. Dan ku lihat dia juga sangat lembut dan pintar" jawabnya

Dario hanya menyunggingkan senyumnya "kau yakin sekali? Kau yakin dia bukan gadis yang pura pura polos agar bisa menikah dengan jevano dan menguasai semua harta kalian"

"Ya! aku yakin dia bukan gadis munafik yang mau menjadi selingkuhan seorang lelaki beristri" sindirnya yang membuat dario bungkam seketika.

"Kalau begitu ajak mereka makan malam bersama besok malam, aku ingin tau, bagaimana gadis pilihan jevano. Yang katamu cantik dan anggun itu"

Jessica sontak mendongak menatap dario, "apa tak sepenting itukah jevano di matamu?" Tanyanya

Dario yang tak mengerti maksud jessica hanya mengernyitkan dahinya bingung "tentu jevano penting bagiku, dia anakku"

"Kau yakin? Kau yakin jevano penting bagimu? Bukankah selama ini kau hanya memikirkan anak hasil perselingkuhanmu itu" balas jessica sengit

Dario yang tak suka jessica mengungkit masalah itu sontak menatap istrinya tajam "kenapa kau selalu mengungkit masalah itu? Itu sudah berlalu, aku bahkan sudah menuruti semua permintaanmu!"

Jessica beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati dario "kau pikir aku bisa semudah itu melupakan semua kesakitan yang kau berikan? Kau pikir, aku bisa semudah itu melupakan rasa malu yang kau berikan ha?! Kau pikir aku tak memiliki hati!!!" Bentaknya tak terkontrol.

"Lalu apa maumu?! Bahkan dia sudah meninggal! Apa lagi yang kau ingin kan?!!!"

"Kau ingin tau, apa yang ku inginkan?" Tanya jessica "aku ingin--- anak haram itu merasakan bagaimana rasa sakitnya aku di khianati oleh lelaki sepertimu!"





"Sayang, tolong bukakan bajuku" rengek jevano saat dirinya hendak mengganti baju.

Annelise yang sedang memotongkan buah untuk jevano sontak menoleh "biar suster saja, aku tak bisa" jawabnya

"Sayaangg"

"Jev, berhentilah merengek seperti anak kecil. Lihat badanmu yang penuh tatto itu. Harusnya kau malu" geram annelise yang sedari tadi di buat repot karena jevano terus merengek meminta dirinya yang menghandle semua kebutuhannya, dari mandi sampai makanan. Jevano hanya mau jika annelise yang melayaninya.

Mendengar itu, jevano mengerucutkan bibirnya lalu membuang muka "kau masih saja seperti jasmine yang dulu, ketus dan dingin" gerutunya

"Dan kau juga masih saja seperti jevano yang dulu, manja dan tampan" bisik annelise yang kini  berdiri disamping lelaki bertubuh kekar itu "menghadap sini, setelah ini aku harus pulang. Eileen mencariku dari semalam, aku juga harus mengganti bajuku" lanjutnya sembari membuka kancing baju jevano.

"Baiklah, aku akan meminta nicolas mengantarmu"

Annelise menggeleng "tidak perlu, aku bisa memesan taksi. Lagi pula, aku juga harus menemui dokter calvin terlebih dahulu"

SECOND CHANCE  [M]  Rosekook Where stories live. Discover now