chapter 11

14.9K 841 1
                                    

Setelah melakukan perjalanan dari Thailand, Clara berniat untuk tinggal bersama adiknya dikota new York.

"I-ini apartemenmu?!"

Clara kagum dengan apartemen milik adiknya, ditinggal selama 3 tahun ia kira adiknya masih mengontrak.

Bianca terkekeh melihat ekspresi kakaknya saat melihat apartemennya.

"Aku tahu.. cukup besar bukan!, Aku mau kebelakang dulu"

Clara tidak menjawab karena sibuk mengagumi apartemen milik adiknya.

BRUK

Saat sedang sibuk mengagumi tanpa ia sadari ia tidak sengaja menabrak meja yang berada didepannya, membuat barang barang yang berada dimeja itu terjatuh.

"Oh astaga!"

Clara dengan cepat membereskannya, pergerakannya terhenti saat melihat foto adiknya bersama seorang pria.

Didalam foto itu terlihat Bianca bersama seorang pria sangat mesra membuat kakaknya penasaran siapa pria yang berada difoto milik adiknya.

Clara membulatkan mata saat ia baru menyadari bahwa pria itu bukanlah seorang pria biasa.

"Kakak.. ada apa?"

Bianca yang baru saja selesai dari kamar mandi menghampiri adiknya yang terduduk dilantai sambil memegang foto dirinya bersama Satria.

"Kakak!"

"Bianca.."

Clara tersadar dari lamunannya dan dengan cepat ia memberes barang barang yang terjatuh dari atas meja.

Barang terakhir yang jatuh adalah foto Bianca bersama Satria.

"Bianca! Apakah aku tidak salah lihat?!"

Bianca bingung dengan ucapan kakaknya, ia melihat arah pandangan kakaknya tertuju pada fotonya bersama Satria.

"Dia kekasihku!"

Dengan tegas Bianca berkata membuat kakaknya terkejut.

"Kau tidak bohongkan! Satria Agreste putra kedua dari keluarga terkenal itu?!"

Bianca mengangguk sambil tersenyum kecil, namun hati Bianca berkata lain.

"Aku harap kau tidak mencoba untuk merebutnya dariku kak!"

.

Setelah itu mereka berdua duduk disofa bersama, menceritakan perjalanan Clara di Thailand dan kehidupan Bianca dikota new York"

"Bianca, bukankah Satria memiliki adik laki laki?"

"Iya, namanya-"

"Bastian Agreste!"

Bianca menghela nafas panjang, betapa terkenalnya keluarga Agreste sampai sampai kakaknya tahu.

Drrt drrt

Ponsel bianca berbunyi membuat mata keduanya beralih pada ponsel itu.

Bianca mengambil ponselnya dan melihat nama pelaku diponselnya, kemudian Bianca bergegas menjauh dari kakaknya lalu mengangkat telepon itu.

"Hi, what's contacting me?".

"Hi sayang, ee aku sedang bersama ibu dikantor, ibu ingin berbicara denganmu"

"Oh tentu! aku juga merindukan ibu"

"Hi honey, bagaimana kabarmu?"

"Baik bu, bagaimana denganmu?"

HE IS MINE • [ BXB ]Where stories live. Discover now