chapter 52

2.5K 163 9
                                    

Jay baru saja kembali ke kamarnya setelah sebentar menonton televisi, ia duduk si samping ranjang sejenak.

Pikirannya masih tertuju pada berita yang baru saja ia tonton tadi.

Karena masih tidak percaya dengan berita yang ia tonton tadi, Jay membuka ponselnya dan mencari informasi soal keluarga Eniss di thailand.

"Ternyata benar.. apa Bastian sudah melepaskan Gabriel sekarang"

Setelah itu Jay melanjutkan pekerjaannya dan melupakan soal berita itu.

.

Di luar kamar Jay tepatnya di dalam pesawat, Aliana tampak tengah mengotak atik ponselnya.

Justin yang melihat kekasihnya pun penasaran dengan apa yang Aliana lakukan.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Hufft.. sepertinya Gabriel memblokir ku, aku tidak bisa menghubunginya!"

"Sayang! Kamu lupa Gabriel dan Bastian adalah musuh terbesar kita, kenapa kamu malah dekat dengannya?!"

"Stop it! Gabriel berbeda dengan Bastian dan tentunya aku pun berbeda juga dengan kakakku!"

Dengan wajah yang tidak dapat di artikan Justin hanya mengangguk mengiyakan.

Sementara Aliana terus berusaha untuk menghubungi nomor Gabriel.

• • •

Tiga bulan kemudian..

Di sebuah gedung yang cukup terkenal di new york kini heboh dengan kedatangan seorang pria yang tidak lain adalah pemilik gedung tersebut.

Seorang pria dengan gagahnya masuk ke dalam gedung, semua mata tertuju pada pria tersebut.

Pria itu di ikuti oleh beberapa bodyguard di sekelilingnya dan di ikuti oleh sekretarisnya juga.

Semua orang di sekitarnya yang berpas pas an dengannya menunduk dengan hormat.

Pria yang di maksud saat ini adalah Bastian Agreste yang sudah sangat lama tidak pergi ke kantornya sendiri.

Tidak heran jika semua orang yang berada di kantor melihatnya dan menunduk hormat madanya.

Bastian sudah sangat lama tidak pergi ke kantornya dan hari ini ia memutuskan untuk pergi ke kantor untuk mengenal udara baru di kantor.

"Selamat pagi tuan.."

Beberapa kali Bastian terus di sapa oleh karyawannya tapi Bastian tidak merespon atau pun memperdulikannya.

.

Kini Bastian sampai di ruangannya tepatnya di lantai tiga, ia baru saja sampai di kantornya.

"Bagaimana keadaan kantor saat saya tidak ada disini?"

"Aman dan teratur tuan, tidak ada masalah" - Sekretaris

"Bagus.. dan mulai sekarang saya yang akan mengurus berkas berkas ini, kau bisa pergi"

Tanpa basa basi sekretaris tersebut pergi meninggalkan ruangan dan tidak lupa menunduk hormat.

Tidak lama saat sekretaris itu pergi, Bastian mengunci pintunya dan duduk di sofa.

"Haa! Apa yang harus saya lakukan tanpamu Gabriel, I miss you so much!"

Bastian mengeluarkan rokok dan korek api dari dalam sakunya dan mulai merokok.

HE IS MINE • [ BXB ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora