chapter 54

2K 149 12
                                    

Gabriel baru saja menidurkan putrinya, sepertinya Chloe sangat lelah setelah bermain.

Setelah menidurkan putrinya, Gabriel kembali ke ruang tamu untuk berbincang dengan kakaknya.

"Apakah dia tidur dengan nyenyak?"

"Ya~ sepertinya dia lelah setelah bermain di taman tadi pagi, ehm ngomong ngomong.. apa yang ingin kakak bicarakan?"

"Ah itu.. minggu depan kakak akan bertemu dengan seseorang dia adalah salah satu rekan bisnis kita yang baru saja bekerja sama dengan perusahaan kita, jadi bisakah kamu temani kakak untuk bertemu dengannya?"

"Baiklah.. siapa namanya?"

"Kakak belum tau pasti tapi sekretarisnya bilang mereka dari Amerika Serikat tepatnya dari kota new york"

Deg

Gabriel seketika terpaku mendengar bahwa orang itu berasa dari new york tempat di mana ia di lahirkan dan juga tempat di mana hidupnya berubah.

Helbert yang melihat reaksi adiknya itu langsung tau apa yang sedang di pikirkan oleh Gabriel.

"Kakak akan memastikan bahwa orang itu bukanlah Bastian jadi kamu jangan khawatir"

Gabriel mengangguk pelan sambil memasang senyuman tipis di wajahnya.

Sebenarnya Gabriel berharap orang itu adalah Bastian, bagaimana pun Gabriel sangat merindukan sosok pria itu.

"Aku ke kamar dulu.."

Tanpa menunggu kakaknya menjawab ia langsung bangkit dari sofa dan bergegas pergi ke kamarnya.

Helbert pun hanya diam membiarkan adiknya, ntah perasaan apa yang membuat Helbert tidak tega melihat adiknya masih begitu mengharapkan pria itu.

.

Di kamar Gabriel duduk di samping ranjang dekat dengan ranjang putrinya.

Mata Gabriel terus menatap putrinya yang tengah tertidur pulas sambil memeluk boneka beruangnya.

Tanpa Gabriel sadari air mata mengalir dari matanya, pria manis itu mulai menangis pelan.

"Hiks.. harusnya aku bahagia karena aku sudah terlepas darinya hiks tapi.. hiks tapi kenapa sekarang aku malah berharap dia akan datang untuk melihatku!"

Gabriel menangis sejadi jadinya sambil meremas sprei kasurnya.

Perasaan Gabriel tidak bisa bohong, ia sekarang benar benar mencintai pria itu, pria yang sudah lama ia rindukan.

"Hiks hiks.. aku sangat ingin bertemu dengannya!"

Suara tangisan Gabriel tidak sengaja telah membangunkan malaikat kecil.

Chloe menangis saat ia mendengar suara tangisan papanya.

Gabriel yang baru menyadari hal itu langsung mengusap air matanya dan bergegas menghampiri ranjang putrinya.

Dengan lembut Gabriel menggendong putrinya sambil mengeong ngeong agar Chloe berhenti menangis.

"Chloe~ papa disini jangan menangis yaa"

"Hiks hwaa!!"

"Ssshhutt Chloe.. maafkan papa ya karena sudah membangunkanmu"

"Pa! Hiks pa! Hiks hwaaaa!!"

Tangisan Chloe semakin mengeras dan membuat Gabriel kesulitan karenanya.

Chloe sudah pernah beberapa kali menangis seperti ini dan tepat saat Gabriel dalam keadaan sedih atau gelisah.

HE IS MINE • [ BXB ]Where stories live. Discover now