20.1|Tentang Kecelakaan Itu

181 16 0
                                    

Flashback on..

Fransisca dan Andre memasuki Villa,hari sudah gelap,mereka baru saja pulang.
"Putra kita bahagia sekali ya ma,papa tidak menyangka". Andre mengusap perut istrinya yang terdapat buah hatinya.
"Iya,mama harap buah hati kita memiliki paras seperti Allenzo.hemm..pasti manis ya pa,kalau semisal perempuan pasti mirip mama".fransisca mendudukan diri disofa sembari meletakkan bawaanya diatas meja.

"Ma,allen belum kembali ke villa ya,padahal sudah hampir malam".andre khawatir,pasalnya allen hanya meminta izin sebentar.
"Perasaan mama juga nggak tenang pa.hem..mama telfon Nila ya?.mana tau allen sedang sama kakaknya.".kala fransisca hendak menelfon nila.tiba-tiba pintu itu terbuka,menampilkan sosok Nila dengan wajah cemas beserta anak laki-laki kecil bersamanya.

"Nila,kenapa kamu khawatir gitu?".
"Sisca,aku nitip Vano ya.aku sama mas Reyan mau ke rumah sakit dulu,mas reyan mendapat telfon,katanya ada tabrak lari disekitar sini dan korbanya satu keluarga,jatuh kejurang.mas reyan harus lakuin operasi". Nila menyerahkan Vano pada Fransisca dan Andre.
"Sayang,kamu ikut mama sisca dulu ya,main sama adek disini".fransisca semakin tidak tenang.
"Allen nggak disini,Nila.ia tadi izin kalau mau jalan-jalan sebentar,aku fikir allen sama kamu dan reyan".mereka diliputi rasa taj tenang.

"Kalau ada apa-apa,telfon aku".nila mengangguk lalu segera pergi.
"Adek kemana ma?".tanya vano.
"Sebentar lagi pasti adek pulang,kamu main sama mama".fransisca terus berharap allen segera pulang,perasaannya tidak tenang.
"Mama jangan banyak fikiran,allen pasti baik-baik saja".
"Perasaan mama nggak tenang pa,allen belum pulang juga".vano meraih tangan mamanya,dan menggenggamnya.
"Mama tenang,adek pasti baik-baik saja".
Fransisca mengusap surai vano,sembari tersenyum.
"Cepat pulang nak,mama khawatir".

☆☆☆

"Cari semua korbanya!".
"Lapor komandan.dua korban ditemukan meninggal didalam mobil dengan tubuh terjepit bodi mobil".lapor salah seorang tim penyelamat. Yang berusaha mengeluarkan jasad dari dalam mobil.
"Pastilam semua korban ditemukan!".
"Siap laksanakan!".tim penyelamat mencari korbandari kecelakaan maut itu.
"Komandan!.dua anak korban,perempuan dan laki-laki masih bernyawa,namun terluka parah.anak laki-laki mengalami pendarahan".

"Bawa ke ambulance,segera bawa ke rumah sakit terdekat.untuk jasad segera lakukan otopsi".para tim penyelamat membawa dua anak itu ke ambulance.dan segera mengambil tindakan.
"Anak laki-laki ini harus dibawa kerumah sakit Darurat,karena pendarahan hebat di kepala".
"Hubungi dokter Reyan,untuk menangani anak laki-laki itu". Ambulance itu melaju meninggalkan TKP yang masih terdapat banyak polisi yang melakukan penyelidikan.

☆☆☆

Sesampainya di rumah sakit Dokter reyan dan istrinya segera masuk.
"Dokter,pasien anak laki-laki berusia kurang lebih 10 tahun dengan luka parah di seluruh tubuh,terutama pada kepala dan dada.akan tiba sebentar lagi".
"Laporan tanda Vital?".
"Buruk dokter.pasien mengalami pendarahan serius pada kepala". Dokter reyan melepaskan jaketnya,berganti dengan sragam dokter lengkap dengan stetoskopnya.
"Mama tunggu di ruangan dokter Rendra saja,papa harus mengurus pasien".jalas dokter reyan.

"I-iya p-pa.mama mohon selamatkan anak itu".sirine ambulance terdengar,dokter reyan segera bergegas menghampiri pasien yang baru saja diturunkan dari ambulance.karena penasaran nila mengurungkan niatnya untuk pergi keruangan doktet Rendra,memilih melihat korban.

"Putraku!!".nila segera menghampiri suaminya yang berteriak.
"ALLENZO!!".nila memekik ternyata yang mengalami kecelakaan tak lain adalah putranya sendiri.
"Sayang..hiks..hiks..sayang putra mama..hiks..hiks..bangun nak..Allenzo!!".nila memeluk tubuh putranya yang tak sadarkan diri dan berlumur darah.
"B-bawa keruang operasi".para suster segara membawa branker itu ke ruang oprasi.
"Mama percaya sama papa kan?"
"Hiks..hiks..putraku..allenzo..hiks...hiks"

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang