01-BS: Menjadi Seorang Istri🥀

1.6K 140 5
                                    

Berbagi Surga 🥀

"Menikah dengan seseorang yang dicintai itu harapan, sedangkan mencintai seseorang yang dinikahi itu sebuah kewajiban."

Rinjani Sekar Ayu

Bismillahirrahmanirrahim

"Bismillahirrahmanirrahim, Yaa Muhammad Thoriq Al-Hafidz bin Muhammad Ayub Al-Hafidz

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bismillahirrahmanirrahim, Yaa Muhammad Thoriq Al-Hafidz bin Muhammad Ayub Al-Hafidz. Ankaḫtuka wa zawwajtuka makhthûbataka binti Rinjani Sekar Ayu bi mahri 10.500 dirham wamajmueat min adawat alsala hâlan."

Thoriq mengambil nafas, dengan sekali tarikan nafas dia berucap. "Qabiltu nikâḫahâ wa tazwîjahâ bil mahril madzkûr hallan."

"Sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillahirabbil'alamiin."

Semua orang berdoa, semoga pernikahan ini menjadi pernikahan yang di ridhoi Allah SWT.

"Sekarang, Abba sudah menyerahkan Sekar kepada kamu nak. Abba sudah mendidik dia, memberinya makan, dan membahagiakan dia. Sekarang giliran kamu, bahagiakan putri Abba satu-satunya ya nak?" Bram berkata kepada Thoriq yang ada di depannya.
Laki-laki itu mengangguk ragu, seperti sudah tahu bahwa dirinya mungkin tidak bisa melakukan apa yang Bram katakan.

"Jika kamu merasa tidak sanggup lagi, maka kembalikanlah Sekar kepada Abba. Karena, jika Abba tahu kamu menyakiti nya, maka Abba akan mengambilnya kembali dari kamu," lanjut Bram membuat Thoriq sedikit tertohok.

"Iya Ba," jawab Thoriq tak yakin. Kiniz mereka menunggu kedatangan mempelai wanita.

Memang tepat setelah dua minggu Sekar menerima pinangan itu, kedua keluarga langsung mempersiapkan pernikahan mereka.

"Masyaallah tabarakallah, anak Uma sudah menjadi seorang istri." Ainun memeluk tubuh anaknya. "Ingat pesan Uma ya nduk, jadilah istri yang shalihah, nurut sama suaminya, jangan membantah. Jadilah baju untuk menutupi kekurangan suamimu, jadilah permata yang akan menyenangkan baginya, dan jadilah perempuan lemah lembut dalam bertutur kata." Ainun melepas pelukannya, menatap Sekar yang sudah menangis.

Sekar menyeka air matanya, dia begitu terharu mendengar wejangan sang Uma. "Sekar minta maaf Uma, kalau selama ini, Sekar belum menjadi anak baik buat Uma juga Abba."

Ainun mengusap air mata di pipi anaknya. "Hus, Sekar Ayu udah jadi anak Uma yang paling shalihah. Sekarang, kita temui suamimu ya nak?"

Sekar mengangguk. Dibantu oleh sang Uma, Sekar yang dari tadi berada di masjid bagian perempuan, akhirnya menghampiri sang suami yang masih duduk di hadapan Abba nya.

Berbagi SurgaWhere stories live. Discover now