11-BS: Mencoba Percaya🥀

2.2K 189 187
                                    

Berbagi Surga🥀

"Tidak usah terburu-buru, aku ingin merasakan cinta yang datang secara tulus bukan dipaksakan."

Rinjani Sekar Ayu

Bismillahirrahmanirrahim

Sekar memasuki kamarnya setelah acara di aula pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekar memasuki kamarnya setelah acara di aula pesantren. Dia membuka hijab dan menaruhnya di gantungan.

Sang suami izin untuk melakukan rapat bersama dewan pesantren yang lain. Membicarakan tentang perkembangan pesantren, juga hal-hal yang menyangkut pesantren.

Sekar memasuki kamar mandi, mencuci wajah dan menggosok gigi sebelum dirinya pergi tidur. Ditatapnya wajah yang kini masih basah di cermin, melihat dirinya sendiri.

"Apa aku salah menjadi istrinya mas Thoriq?" gumam Sekar. "Aku sudah memisahkan dua yang saling mencintai. Dan sekarang, aku bahkan memintanya untuk mencintaiku."

Sekar kembali mencuci wajahnya. Kali ini dia enggan melihat wajahnya sendiri. Makanya perempuan itu langsung masuk ke dalam kamar tanpa menoleh ke arah cermin.

Ketika pintu kamar mandi terbuka, matanya langsung melihat sosok yang baru saja dia pikirkan.

"Astagfirullah," ucap kaget Thoriq ketika dia membalikan badan, dan langsung melihat wajah istrinya.

Ekspresi kaget Thoriq membuat Sekar terkekeh. "Maaf mas. Aku ngagetin ya?"

"Menurut kamu?"

Sekar menghampiri Thoriq, mengambil lengan laki-laki itu dan  menciumnya. Thoriq diam saja, menatap apa yang dilakukan istrinya.

"Mas Thoriq kenapa sudah pulang? Bukannya ada rapat?"

"Kamu mau saya tidak pulang?"

Sekar tersenyum. "Bukan. Hanya aneh saja, soalnya kan tadi mas izin akan pulang larut. Tapi belum sampai setengah jam, kamu udah pulang."

"Saya lelah, jadi lebih baik pulang daripada disana tapi tidak fokus."

Thoriq berjalan ke arah lemari, mengambil kaus biasa untuk mengganti pakaiannya.

Lalu Sekar duduk di meja rias, menyisir rambutnya. Dia menunggu Thoriq selesai. Perempuan itu naik ke atas ranjang, membawa satu buku dan membacanya.

"Sudah malam, kenapa masih belum tidur?"

Dengan rambut yang masih basah, Thoriq keluar dari kamar mandi dengan tangan yang mengacak-acak rambut.

Mata Sekar terpesona melihat satu sisi Thoriq yang ini. Laki-laki yang berstatus suaminya itu ternyata mampu membuat seorang Sekar memperlihatkan pipi yang merona.

"Mas, handuknya jangan ditaruh di atas meja seperti itu," ujar Sekar turun dari ranjang.

Dia mengambil handuk yang Thoriq taruh di meja setelah laki-laki itu gunakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berbagi SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang