07-BS: Luka Yang Kembali Hadir🥀

1.3K 143 13
                                    

Berbagi Surga 🥀

"Sepertinya status aku sebagai istri tidak ada artinya sedikitpun."

Rinjani Sekar Ayu ♡

Bismillahirrahmanirrahim

Mata yang tertutup rapat itu kini mengerjap karena cahaya lampu yang menyoroti matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata yang tertutup rapat itu kini mengerjap karena cahaya lampu yang menyoroti matanya. Badannya terasa pegal, dan otot-otot di tubuhnya sulit sekali digerakkan.

Ketika membuka mata, hal yang pertama ia lihat adalah wajah damai seseorang yang tengah memeluknya. Tidurnya tidak terusik, meskipun cahaya lampu kamar yang sudah kembali terang.

Sekar, perempuan itu mengingat kembali bagaimana dirinya bisa tertidur direngkuhan sang suami. Setelah ingat kembali, dia mencoba menggerakkan kaki kirinya yang terluka semalam, dan ternyata masih sakit dan perih.

Matanya menatap ke arah jam dinding yang menunjukan pukul setengah 4 pagi, yang mana sebentar lagi waktu Tahajud akan berakhir. Sekar mencoba melepaskan diri dari pelukan Thoriq, dengan cara pelan supaya tidak membangunkan.

Namun ternyata pergerakan diri itu membuat Thoriq terusik dan akhirnya bangun. Keduanya saling bertatapan, dengan jarak sedekat itu dan dalam pencahayaan yang begitu terang.

Dengan cepat Thoriq bangkit dari tidurnya, dan menjauh dari arah Sekar. "Kamu sengaja tidak membangunkan saya?"

Sekar ikut bangun dan duduk. "Enggak, bukan seperti itu Mas. Tadi aku ingin bangun dulu, takutnya Mas Thoriq kaget."

Dan benar saja, Thoriq terkaget sampai dia bangun tidur langsung menjauh dari Sekar. "Saya harus ke masjid, sudah kesiangan."

"Maaf dan terimakasih Mas," ujar Sekar sebelum Thoriq masuk kedalam kamar mandi.

Thoriq tidak menjawab, laki-laki itu langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan berangkat ke masjid.

Sedangkan Sekar, perempuan itu mencoba untuk berdiri. Ternyata bisa meskipun kakinya masih sakit. Balutan perban dikakinya membuat Sekar tersenyum tipis, ternyata Thoriq masih peduli kepadanya.

"Setelah kejadian semalam, mungkin aku akan lebih bisa membuat mas Thoriq untuk membuka hatinya untuk aku. Bismillah, semoga saja," gumam Sekar duduk di sofa untuk menunggu Thoriq keluar dari kamar mandi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berbagi SurgaWhere stories live. Discover now