Part 34

215 50 2
                                    

"Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Jam pulang sekolah sudah berlalu. Sekarang Zee dan Fiony telah sampai disebuah Cafe yang sudah ditentukan oleh Papihnya tadi.

Saat hendak masuk dalam Cafe. Tiba-tiba kepercayaan diri Zee menjadi mengecil.

"Fiony." cegat Zee dengan menahan lengannya.

"Kenapa?"

"Ehm... Kamu masuk duluan aja, nanti aku nyusul. Mending kamu sama Papih kamu ngobrol dulu aja. Aku gak enak ganggu kalian, takutnya ada hal pribadi yang pengen diomongin."

"Gakpapa, kamu bareng aku aja."

"Nanti aja Fiony."

Terlihat jelas diwajah Zee sangat gugup dan tangannya mendadak dingin. Fiony paham ia pun mengalah.

"Yaudah, kalo gitu aku tinggal dulu nanti jangan lupa kamu nyusul."

Zee tersenyum simpul. "Iya cantik."

Fiony pun masuk kedalam Cafe. Saat itu juga Zee pergi ke kursi panjang yang berada diseberang Cafe.

Sempat celingak celinguk, Fiony akhirnya bisa menemukan Papihnya yang duduk sembari menikmati makanan.

"Papih."

Merasa terpanggil Papih Fiony mendongak melihat anaknya tengah berdiri dihadapannya dan langsung memeluk sang anak dengan erat.

Diluar saat ini Zee sedang duduk dan bisa melihat secara langsung Fiony dan Papihnya itu bertemu karena posisi mereka duduk dekat dengan jendela.

Senyuman diwajah Zee terukir sangat jelas. Dirinya dapat merasakan bagaimana senangnya Fiony bisa bertemu dengan Papihnya, persis dengannya kemarin.

"Kamu sehatkan Nak?"

"Sehat Pih, kalo gak sehat Fiony gak bakalan kesini."

"Bener juga. Gimana sekolah kamu, Nak?"

"Ya gitulah Pih, bentar lagi juga Fiony mau Ujian. Doain Fiony ya Pih, biar dapat nilai yang memuaskan."

"Pastinya, Papih selalu doain kamu."

"Ehm... Tumben banget Pih, ajak Fiony ketemuan di Cafe. Kenapa gak di rumah aja? Papih kapan pulang?"

Pertanyaan yang beruntun itu membuat Papihnya terdiam sejenak dan menatap anaknya lekat.

"Halo Om, kenalin saya Zee... Eh gak gitu.. Gimana sih aduh..." Zee sibuk mempersiapkan dirinya untuk bertemu Papih Fiony. Ia menyiapkan segala kalimat yang hendak diucapkan nantinya.

Mungkin terlalu gugup, panggilan alam datang dam Zee pun pergi mencari toilet.

"Fiony... Sebenarnya Papih dan Mamah akan bercerai."

Aksara Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang