7. Valentine🍃

90 16 0
                                    

Entah kenapa dan bagaimana, Lingga sekarang udah ada didepan pintu rumah keluarga Dior. Gatau, mungkin lagi kesambet juga, setelah merapalkan semua doa, Lingga ngarahin tangannya buat pencet bel rumah.

Ding

Dong

Ding

Dong

"Iya sebentar!!"

Dengan penuh sukacita Lingga menghela nafas lega saat mendengar suara Dika yang menyahut.

Pintu warna cokelat di hadapan Lingga terbuka, menampakkan sosok Dika yang masih memakai apron masak.

"Pagi tante" Lingga mencium punggung tangan Dika.

"Pagi juga Lingga, ayo masuk yuk"

"Ehh gausah tante. Lingga kesini mau nyari Dior" Lingga tersenyum palsu setelah melontarkan ucapannya.

"Dior masih tidur. Ayok masuk dulu, sarapan sama tante" Dika menarik paksa tangan Lingga untuk masuk kedalam rumahnya.

Lingga hanya pasrah, toh lumayan tambahan sarapan kannn. Didalam rumah, Lingga melihat ada banyak foto Dior dan keluarga yang di pajang dengan rapi.

"Tunggu dulu ya Lingga, tante bangunin Dior dulu. Kamu duduk dulu yaa" Dika berjalan menaiki tangga menuju kamar Dior.

Lingga gangguk doang, dia duduk di sofa sambil memperhatikan isi ruang tamu yang sukup klasik tapi elegan.

Tidak lama terlihat Dika yang sudah menuruni anak tangga. "Yuk Lingga, Dior masih mandi. Kita duluan aja kedapur"

Lingga ngangguk lagi, mengikuti langkah Dika yang menuju dapur.

"Om Derian dimana tan?"

"Udah berangkat kerja dia tuh. Biasalah, bulan sibuk" sahut Dika yang sedang mengaduk sup salmon.

"Lingga bantu apa tante?"

"Gapapa nih tante minta tolong?"

"Gapapa lah, santai aja kalo sama Lingga mah"

"Oke sip, emm tolongin tante naruh nasi sama yang lain di meja ya"

"Siappp" dengan cekatan Lingga menaruh semua yang di perlukan untuk sarapan.

"Oh iya Lingga, kue yang kemarin kamu kasih itu enak banget tauu" ujar Dika yang sedang mencuci panci presto kesayangan.

"Hehe, itu papa yang bikin tan" jawab Lingga.

"Pinter banget bikin kuenya. Bilangin makasih ya, lain kali tante pengen bikin kue bareng nih"

"Oke tante. Dateng aja kerumah nanti" sahut Lingga yang sudah duduk di kursi makan.

"SELAMAT PAGE PEMIRSA" Dior datang dari tangga dengan wajah segar.

"Heh jangan teriak gitu abang" Dika berdecak pinggang melihat tingkah anak satu-satunya.

Dior menggaruk tengkuk sambil terkekeh tanpa dosa. Matanya beralih menatap seonggok manusia yang duduk di kursi meja makan.

"Ehh ada Lingga" dengan senyum manis Dior melambai menyapa Lingga yang menatapnya dengan muka judes.

"Kenapa ni udel" batin Lingga yang sedang bertanya-tanya.

"Yaudah ayok sarapan" ujar Dika.

Dior segera duduk di sebelah Lingga, menyenggol lengan cowok yang lebih pendek darinya, "jiahhh beneran dateng" bisik Dior.

Lingga hanya diam, tidak ingin berdebat dulu dengan udel di sampingnya.

"Kalian mau kemana emangnya?" tanya Dika.

DIOR (HARUKYU) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt