8. Malming🍃

73 14 0
                                    

"Baik-baik di rumah yaa" ujar Deret sambil merogoh dompet tebalnya, memberikan 600 ribu untuk Lingga yang akan tinggal sendiri di rumah.

"Sipp, hati-hati dad" dengan senang hati Lingga menerima uang warna merah yang baru keluar dari mesin ATM tadi pagi.

"Jagain rumahnya loh ya. Kalo ada apa-apa telfon papa atau daddy" ucap Hans.

"Beres" sahut Lingga. Matanya beralih menatap Hazel yang sudah duduk manis didalam mobil, "lo gamau ngomong sesuatu gitu?"

Hazel menoleh lalu menggeleng "ditinggal seminggu doang lebaynya minta ampun"

"Dasar ekor binatang, kemana-mana ngikut mulu" gumam Lingga.

"Bacot lu, konter pulsa"

"Heh udah ah, yok mas berangkat sekarang" ucap Hans yang menarik-narik tangan sang suami.

"Yaudah daddy berangkat ya Ling"

"Iya, kalo dah nyampe telfon yak"

"Iyaaa"

Saat mobil sudah melaju keluar melewati gerbang, Lingga loncat-loncat gak jelas sambil nahan supaya gak teriak.

"Yesss bebasss" Lingga berlari masuk kedalam rumah dan memulai acara pesta pribadi.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Ting

"Ck, sapa sih. Ganggu aja" dengan ogahnya Lingga ngambil hp yang tergeletak di karpet bawah meja.

Tarzan rabies (Dior)
|babu
|anterin gue malming

Lingga
|dih, ogah. Gue sibuk

Tarzan rabies (Dior)
|gak peduli
|otw jam 7

"Bangsat si udel" dengan sembarang Lingga melempar hpnya asal.


Jam menunjukkan pukul 18.47. Lingga baru selesai mandi dan sekarang lagi selonjoran di karpet ruang tamu.

Ting

Tarzan rabies (Dior)
|gue di luar

Lingga
|trus?

Tarzan rabies (Dior)
|buruan keluar
|malming kita

Lingga
|ogah
|mager

Tarzan rabies (Dior)
|gue traktir
|cepet, bos gasuka nunggu

Lingga bangun dari selonjoran, "mayan nih" demi traktiran di malam minggu ini. Lingga berdiri dan melangkah mengambil jaketnya.

"Demi traktiran!!"

Dior natap penampilan Lingga dari atas ampe jempol kaki. Babunya itu cuma make jelana panjang joger warna hitam, kaos warna biru muda, jaket denim warna hitam, plus sandal selop warna pink.

"Lucu iya, keren iya" batin Dior.

"Lu ngapain bawa lilin segala?" tanya Lingga setelah menutup pintu gerbang.

"Kagak usah kepo. Dah buruan naik"

Lingga menatap motor Dior yang menurutnya sangat tinggi.

"Hoiii, buruan naik. Mau gue gendong?"

Mendengar ucapan Dior, Lingga langsung naik keatas motor Dior dengan penuh perjuangan.

"Udah belom?" tanya Dior yang menatap Lingga dari kaca spion.

"Udahhhh"

Motor Dior melaju meninggalkan komplek dan rumah Lingga.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Sekarang motor Dior udah berhenti didepan gerobak nasi goreng deket taman kota. Lingga yang tipikal manusia pemakan segalanya mana mau nolak nasi goreng pinggir jalan.

"Masss, satu porsi yaa" ujar Dior yang sudah duduk di kursi plastik sebelah pohon.

"Kok satu doang?" tanya Lingga yang duduk di sebelah Dior.

"Ada deh" jawab Dior yang sibuk menyalakan lilin.

Lingga natap ke sekitar, banyak motor dan mobil lalu lalang. Dari tempatnya duduk keliatan taman kota yang ramai dengan pasangan maupun keluarga yang lagi malming.

"Gini malam minggu lo?" tanya Lingga tiba-tiba.

"Iya, daripada elu"

"Apaan!" sahut Lingga dengan tidak santai.

"Jam segini paling udah ngorok"

"Gausah sok tempe ya lu"

"Iya dah, serah lu"

Gak lama pesanan Dior datang. Satu porsi nasi goreng ukuran jumbo dan komplit.

"Widihhh, baik banget loo. Gue makan yak" saat hendak menyuapkan sesendok nasgor, tiba-tiba ucapan Dior membuat Lingga ingin berlari ke tengah jalan dan membiarkan ondel-ondel menabraknya sampai tewas.

"Suapin gue"

Lingga menatap Dior dari sudut matanya. Dior menatapnya dengan santai sambil membawa lilin di tangan kirinya.

"Nih makan aja. Gue pesen lagi" Lingga mengulurkan sepiring nasgor kepada Dior yang duduk di sebelahnya.

Dior menggeleng "suapin"

"Punya tangan kan? Makan sendiri"

"Suapin gue, biar romantis" ucap Dior.

"Gue bukan pacar lu"

"Yang bilang lu pacar gue sapa?"

Terpojok, itu yang di alami Lingga sekarang.

"Suapin atau gue sodok lu disini" ujar Dior yang memperlihatkan seringai yang belum pernah Lingga lihat.

"Ya-yaudah iya!" dengan terpaksa Lingga harus menyuapi Dior yang sekarang sudah tersenyum  ganteng.

Lingga menyuapi Dior dengan tangan gemetar "ini gue kenapa coba" batin Lingga yang sedang bertanya-tanya.

Tiba-tiba Dior meraih sendok dari tangannya, menyendok nasi lalu mengarahkan ke depan mulut Lingga.

"Gu-gue bisa makan sendiri" ucap Lingga yang memalingkan wajah.

"Buka atau gue sod-"

"YAUDAH IYA"

Lingga menerima suapan Dior lalu kembali memalingkan wajah.

"Romantis banget mas, pake bawa lilin segala" ucap penjual nasgor.

Lingga beneran pengen di tabrak ondel-ondel sekarang juga, plus gerobak nasgor juga.





✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞:𝟏𝟖-𝟎𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑

DIOR (HARUKYU) Where stories live. Discover now