PART TIGA BELAS

27 7 0
                                    

'Kematian Riana, sang super model diduga pembunahan berencana?'

Kematian supermodel, Riana Turner membuat seluruh fansnya terkejut. Pasal beberapa sehari sebelum meninggal sang model sempat diwawancarai oleh beberapa media. Paparazi juga banyak mengikuti kemana perginya sang model. Kekasihnya pun sempat bungkam dan kini memberikan fakta yang mengejurkan bahwa mereka berdua sudah selesai dengan cara yang baik-baik sebulan setelah putus mereka juga sempat bertemu. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah benar kematian sang supermodel ini adalah pembunuhan berencana.

'Terungkap! Kematian Riana Turner bukan disebabkan oleh penyakit jantung ataupun overdosis tetapi dibunuh.'

Pembunuhan Riana Turner membuat para fans sedih, mereka bertanya-tanya siapa yang membunuh sang model, spekulasi mulai bermunculan. Dan banyak nama yang disebutkan tetapi siapakan yang sebenarnya?

'Terungkap! Pembunahan sang supermodel dilakukan oleh Kaitlyn Orlantha yang dibantu oleh Andreas Orlantha.'

Akhirnya mencapai titik terang. Pembunuhan yang dilakukan oleh Kaitlyn dengan bantuan sang ayah, dirinya mengatakan bahwa ia dibantu oleh ayahnya. 'Saya dibantu oleh papa saya, alasan saya adalah wanita itu memiliki hubungan gelap dengan calon tunangan saya.' Kaitlyn mengatakan ia juga korban disini karena meresakan sakit hati dari perbuatan Matheo dengan Riana.

'Kaitlyn Orlatha yang sebenarnya orang ketiga?'

Benar. Orang ketiga yang sebenarnya adalah Kaitlyn Orlantha, wanita itu yang mengganggu hubungan Matheo dengan Riana. Kaitlyn meminta sang ayah untuk membuat dirinya dan Matheo dijodohkan padahal dirinya tahu Matheo sudah memilki kekasih yaitu Riana Turner. Mathei menolak tapi ancaman-ancaman datang dari Andreas Orlantha, karena itu Matheo tidak bisa menolak untuk kesekian kalinya.

'Hubungan rumit antara Archie-Riana-Matheo-Kaitlyn.'

Hubungan lama yang dibangun Archie dan Riana kandas, walaupun begitu keduanya sama-sama memutuskan untuk pisah dengan baik-baik. Setelahnya, sebulan setelah mereka putus Riana mulai menjalin kedekatan dengan Matheo, yang kita ketahui kakak tiri dari Archie. Saat ditanyai Archie memang mengetahui hubungan keduanya dan Archie pun sangat mendukung mereka. Kaitlyn memang sudah mengenal keluarga Williams sejak lama, dirinya juga sudah mengetahui Matheo sejak mereka masih kanak-kanak, perasaan ingin memiliki mulai muncul pada Kaitlyn, maka wanita itu meminta kepada ayahnya untuk mengadakan perjodohan antara dirinya dan Matheo.

Rubi membaca semua artikel yang muncul sejak kemarin malam, tadi pagi Joan langsung berlari ke kamarnya untuk memberitahu berita yang sedang panas dan menduduki puncak pertama. Bagaimana tidak, berita ini membawa orang-orang yang terkenal dan berpengaruh. Keluarga Williams, putri sulung dari Jendral Orlantha, serta supermodel yang sangat terkenal.

"Wow, aku tidak tahu harus mengatakan apapun." Gumam Rubi setelah selesai membaca seluruh artikel. "Archie benar-benar menyelesaikan masalahnya tanpa membuat nama Riana buruk."

"Rubi..." Joan meneriaki namanya dari lantai bawah, dengan cepat wanita itu turun untuk sarapan, sejak tadi Joan sudah dua kali memanggilnya dan ini yang ketiga kalinya. "Iya, sekarang aku akan kebawah." Kata Rubi sedikit berteriak.

Rubi duduk di samping Kimy yang di sebelah gadis kecil itu sudah ada tas berwarna pink. "Kimy mau aku yang mengatar ke sekolah?" Tanya Rubi.

Kimy mengangguk cepat, "I want." Kimy menoleh kearah Joan untuk mengizinkan dirinya diantar oleh Rubi. "Mom, Rubi boleh mengantarku tidak?" Tanya Kimy pada Joan.

Joan menghampiri meja makan yang sudah berisi berbagai makanan yang dibuatnya. "Tidak, karena sekarang seseorang ingin menemui Rubi. Nanti, setelah selesai pembelajaran Rubi yang akan menjemput."

Rubi menatap Joan bingung, "Siapa yang ingin bertemu denganku?" Tanya Rubi. Kini Kimy sebegai pendengar.

"Oh, sepertinya sedang berbicara dengan Elioth." Kata Joan. "Oh! itu mereka." Seruan Joan terdengar bersamaan dengan langkah kaki yang mendekati mereka. Kimy dan Rubi sama-sama menoleh melihat siapa tamu yang datang pagi hari seperti ini.

"Daddy!"

"Archie!"

Seruan dari kedua wanita itu membuat Joan tertawa. Apalagi wajah Rubi yang awalnya malas kini bersemu malu dan wanita tampak gugup dikursinya. Ya tuhan, ponakannya mulai menemukan cinta barunya.

Kini posisi mereka berubah, awalnya Kimy yang dekat dengannya karena ingin dekat dengan Elioth berganti dengan Archie yang di sampingnya. Parfume pria itu bisa ia hirup. Keduanya sama-sama tidak memulai pembicaraan, mereka sesekali menimpali Elioth atau Joan yang bertanya kepada mereka. Saat tangan mereka tidak sengaja bersentuhan keduanya sama-sama bersemu malu. Elioth dan Joan mati-matian menahan tawa mereka, lucu sekali melihatnya.

***

Suasana yang awalnya canggung kini lebih canggung. Bagaimana tidak canggung, mereka berdua ditinggalkan oleh sang pemilik rumah dan kini hanya tersisa mereka dan RJ, kucing kesayangan Kimy.

"Rub-"

"Arch-"

Mereka berdua diam dan mentap satu sama lain. "Ladies first." Kata Archie.

"Kamu ada urusan apa mencari-maaf bahasaku tidak sopan ya?" Rubi mengutuk dirinya, bisa-bisanya ia bertanya hal itu.

Archie menggeleng, "Tidak masalah, aku hanya ingin menjengukmu. Sejak awal kamu di rumah sakit aku tidak pernah menjengukmu." Kata Archie memberi alasannya kesini.

Rubi mengerutkan keningnya, "Kenapa baru sekarang? Kamu bisa menemuiku saat dirumah sakit." Lagi dan lagi Rubi ingin mengutuk dirinya karena bertanya seperti itu, seolah-olah ia memang menunggu kedatangan pria tersebut. "Maksud aku, tidak apa. Kamu juga mengirimkanku bunga tiap harinya." Wanita itu bersemu malu mengingat Archie mengirimkannya tulip setiap harinya.

"Aku sempat datang, tapi sepertinya memang keluarga kamu yang lebih harus berada disana jadi aku hanya menitipkan bunga tersebut."

"Terim kasih." Ucap Rubi tulus. Archie tersenyum kecil, "Sama-sama,"

"Selain itu aku juga ingin mengucapkan terima kasih tentang hal lainnya, tentang kamu yang membantuku dari awal. Dari kamu yang membantuku saat ada beberapa orang yang mengikutiku dirumah sakit, saat kamu memberitahu dalang sebenarnya, kamu juga yang membantu membawaku ke rumah sakit dan membayar tagihan itu. Untuk berita yang baru ini, terima kasih banyak Archie."

Pria itu tersenyum lembut, "Sama-sama, aku senang bisa membantu kamu. Jika memang ada sesuatu yang perlu aku bantu kamu bisa mengatakannya." Rubi mengangguk dan mengucapakan rasa terima kasih lagi. "Cukup, kata terima kasih kamu sudah cukup." Kata Archie dengan tawanya.

"Hm. Ada sesuatu yang aku berikan. Mungkin tidak terlalu bagus tapi semoga kamu suka. Tunggu ya, aku ambilkan dulu." Rubi berlari ke ruang an tempat ia menyimpan barang tersebut. Tak butuh waktu yang lama wanita itu kembali dengan membawa sesuatu yang dibungkus kertas coklat.

"Ini." Rubi menyerahkan kepada Archie. "Bukanya saat kamu sudah sampai dirumah ya."

Archie menatap pemberian Rubi dengan senyum. "Terima kasih banyak, Rubi." Wanita itu mengangguk senang. "Semoga kamu suka ya."

"Kamu sudah pulih?" Tanya Archie. Rubi tersenyum dan mengangguk. "Ya aku baik-baik saja sekarang."

"Kamu ingin keluar?" Tanya pria itu canggung.

Senyum hangat ditampilkan Rubi. "Where? Tunggu lima menit lagi, aku menggantik pakaianku." Rubi bangkit dari duduknya, tapi tanggannya di cekal. "Kamu mau?" Tanya Archie pelan. Rubi menganggu semangat, ia tak peduli kalau dirinya terlihat sekali bersemangat.

"Aku tunggu disini, take your time. Tidak perlu terburu-buru." Kata Archie lembut. 

Ya tuhan, pria itu, dia mungkin memang menginginkan pria itu.

Meet In EdinburghWhere stories live. Discover now