PART DUA PULUH DUA

23 7 0
                                    

TW: mature content

Awkward.

Itulah yang menggambarkan suasana setiap pertemuan keluarga besar yang diadakan oleh Desmond Williams. Ketujuh anaknya berkumpul bersama untuk merayakan hari lahir Archie.

Ia tak mengundang istri-istrinya, ia tidak mau ada kejadian yang tidak mengenakan apalagi membuat Archie marah kepadanya lagi saat dua tahun lalu.

Semuanya menikmati makanannya dengan tenang dan tanpa berbicara. Vanesha yang paling tertekan. Wanita itu bahkan ingin berteriak karena tidak ada yang berbicara saat semuanya sudah duduk di kursi masing-masing. Dirinya sangat tahu keluarganya papanya menjunjing tinggi sopan santun dan tata krama karena mereka selalu menjadi spotlight. Berbeda dengan Vanesha yang sebelumnya hidup bersama mama dan kakaknya yang tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini.

Archie mungkin lebih bisa memahami situasi dan kondisi, serta kakaknya itu juga selalu dipaksa untuk melalukan hal yang tidak disukai oleh pria itu walaupun begitu kadang-kadang kakaknya itu menolak.

Archie menatap Vanesha yang sejak tadi menatapnya. Pria itu menggeleng pelan saat adiknya ingin berbicara. Lagi-lagi Vanesha menghembuskan nafas kasar.

"Archie, kamu akan menginap?" Tanya Desmond. Karena pertanyaan pria itu semua yang dimeja menatap Archie. Pria itu menggeleng pelan, "Tidak, papa. Besok aku pekerjaan." Kata pria itu.

"Kamu bisa dari sini jika ingin pergi ke kantormu." Kata Desmond yang masih ingin mengberbicara banyak dengan putranya itu.

Archie menggeleng. "Maaf, Pa. Aku tidak bisa. Maybe next time i will stay over, pa." Jawab pria dengan tegas monolak tawaran papanya.

Desmond berusaha mengerti jika putranya memang sibuk. "Baiklah. Lanjutkan untuk menikmati makanan kalian anak-anak." Kata pria itu. "Dan untuk Archie, setelah ini langsung ke ruangan papa." Lanjut pria itu.

Semua yang ada di meja itu menatap penasaran Desmond dan Archie, penasaran tentang apa yang akan dibahas oleh mereka berdua. Bahkan Vanesha juga sama, ia mengerutkan keningnya dan menatap Archie, mungkin besok ia akan menanyakannya kepada kakaknya.

Di dalam ruang kerja papanya, Archie mendengar dengan tenang tentang kondisi mamanya. Ya, selama ini papanya juga ikut memantau kondisi mamanya. Awalnya Archie tidak percaya dan melarang papanya untuk ikut campur.

"Dokter mengatakan kondisi mama kamu sudah membaik, tetapi tetap saja dokter tidak bisa memastikan kapan saatnya mama kamu akan kembali." Kata Desmond pelan sambil mengisap cerutunya.

***

"Calm down, Bia." Gumamnya pelan.

Entah sudah berapa kalinya ia melirik jam yang tergantung di dinding apartment Archie. Ya, Rubi akan merayakan ulang tahun Archie di apartment proa itu. Sebelumnya ia tidak memberitahu Archie ia akan datang ke apartment pria itu. Archie memberikannya akses untuk bisa masuk ke dalam apartment pria itu.

Dekorasi yang disiapkan Rubi juga tidak terlihat ramai, hanya bunga mawar merah yang tersusun rapi dan juga beberapa balon berwarna hitam dan emas. Serta cake tart yang ia buat pagi tadi. Dan tambahan dua botol wine yang ada di meja kecil dekat jendela. Ya, Rubi hanya membelinya, bukan masalah besar kalau mereka menikmati wine bersama.

Evil sidenya berteriak. You guys will be naked in his bed!

Eeiii... belum tentu mereka akan mabuk. Bantahnya lagi.

Evil sidenya lagi-lagi berteriak kali ini menertawakannya. You stupid woman! Wine, candles, night dress. It really supports the atmosphere to be more sensual. stop to think about the impossibility, try to think about the possibility that you will warm each other.

Meet In EdinburghDonde viven las historias. Descúbrelo ahora