𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐋𝐢𝐟𝐞 [𝐉𝐉𝐊𝐱𝐌!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]

11

Morning!
Awali pagimu dengan baca wp-- //plak

Warn!! Panjang, gj, typo, dsb
Happy reading!

"Jendela sudah memastikan rahim kutukan tiga jam yang lalu, begitu evakuasi berjalan 90 persen merekapun memutuskan untuk menyegel bagian tengah. Penduduk yang berada dalam radius 500 meter dari tempat kejadian juga sudah dievakuasi" jelas Ijichi pada keempat murid kelas satu yang berbaris berjejer didepannya meski salah satunya tidak terlalu memperhatikan karena sibuk menahan kantuk

*Kalian tau/inget Ijichi kan? Iya, si Ijichi loh.. Kalau lupa search ae digoole yak, okey next..

"Ijichi- san aku punya pertanyaan, apa maksudnya dengan Jendela?" Tanya Yuji

"Jendela adalah anggota sekolah Jujutsu yang bisa melihat kutukan, walau mereka itu bukan seorang Penyihir" jelas Ijichi

"Ah, oke"

"Ayo kita lanjutkan" lanjut Ijichi sembari mengajak keempat murid tahun pertama untuk mengikutinya untuk masuk kedalam, karena saat ini mereka sedang berdiri diluar gerbang penjara

"Blok Tahanan 2, saat ini lima tahanan masih berada di sana bersama rahim kutukan. Jika rahim kutukan ini tipe yang bisa bermetamorfosis (berkembang), kami memprediksi kutukan itu bisa menjadi roh terkutuk kelas spesial.."

"Kelas spesial? Anu.. aku masih belum paham apa maksudnya dari kelas spesial, bisa kau jelaskan?"

"Itu sama sepertiku.. kurang lebih" jawab Kuro sembari menguap

Wujud Kuro saat ini,
Karena dia tidak diperbolehkan memakai wujud kutukan/ kucing (intinya yang memperlihatkan kalau Kuro tuh kutukan) saat sedang menjalankan misi diluar (tidak bersama Gojo)

"Huh? Apa maksudnya itu?" Penjelasan Kuro yang justru membuat Yuji semakin bingung

"Hohoho asal kau tahu aku itu termasuk kutukan tingkat spesial.. bahkan mungkin lebih.. mungkin..?" Tawa Kuro dibuat-buat dengan gumaman diakhir yang ujungnya ikut bingung sendiri

"Uhum! Tolong hentikan itu, Kuro-san"

"Ahaha.. maaf maaf Ijichi-san, silahkan dilanjutkan.."

"Uhum! Kalau begitu biar kujelaskan agar orang idiot sekalipun bisa memahaminya"

Kuro perlahan menepuk-nepuk pundak Yuji dengan tatapan kasihan sekaligus menahan tawa, "Hah? Kenapa?" Bingung Yuji yang masih belum konek mengapa Kuro begitu padanya, beberapa saat kemudian Nobara dan Megumi ikut menepuk pelan pundak Yuji sembari menahan tawa

"..?"

"..kujelaskan agar orang idiot sekalipun bisa memahaminya.."

"..orang idiot sekalipun.."

"..orang idiot.."

"..idiot.."

"AA! Apa kalian mengejekku huh? Asal kalian tahu aku itu tidak idiot--"